Ringkasan
Belanja konsumen nominal melonjak paling tinggi dalam setahun di Februari. Konsumen pada dasarnya menghabiskan pengeluaran mereka di sektor jasa dan ini menjadi masalah karena dapat mengganggu kemajuan dalam menurunkan inflasi harga jasa.
Di Tengah Lonjakan Belanja, Apa Insentifnya untuk Menurunkan Harga?
Hari-hari semakin panjang dan begitu pula penantian The Fed untuk menurunkan suku bunga. Itu sebagian disebabkan karena pengeluaran konsumen tidak diperlambat oleh biaya pinjaman yang lebih tinggi sebagaimana dibuktikan dengan peningkatan belanja nominal 0,8% di Februari. Ini merupakan lonjakan belanja terbesar dalam satu setengah tahun terakhir. Bahkan setelah disesuaikan dengan inflasi, belanja konsumen riil naik 0,4%.
Konsumen telah mengurangi barang pada bulan Januari, namun kategori ini mencatat kenaikan 0,1% pada bulan Februari. Konsumen yang benar-benar membelanjakan uangnya adalah pada belanja di sektor jasa dimana belanja riil melonjak 0,6%. Ini merupakan lonjakan bulanan terbesar dalam belanja jasa riil sejak musim panas yang liar pada tahun 2021 ketika konsumen masih dipenuhi dengan tabungan di era pandemi dan sisa stimulus masih sangat berperan. Setiap kategori dalam sektor jasa melaporkan peningkatan belanja riil. Ini menjadi masalah bagi para pengambil kebijakan karena selama konsumen terus berbelanja di sektor jasa, maka perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa tidak mempunyai insentif untuk melakukan pelonggaran harga.
Tingkat inflasi untuk jasa tanpa perumahan, atau inflasi super-inti di 3,3% tahunan, namun tingkat tahunan tiga bulan 4,5% mengarah ke kenaikan yang bermasalah dalam harga sektor jasa (grafik). Meskipun pasar keuangan mungkin merasa nyaman dengan tingkat tahunan deflator PCE inti 2,8% dengan kenaikan bulanan yang sedikit lebih kecil dari prakiraan 0,3% di Februari, harga jasa tidak lagi mendingin seperti beberapa bulan yang lalu.
Analisa Terkini
Pilihan Editor
Prakiraan Mingguan Emas: Kekuatan Support $2.300 adalah Tanda yang Menggembirakan bagi Pembeli
Harga Emas (XAU/USD) memulai minggu ini di bawah tekanan bearish yang berat dan mencatatkan penurunan satu hari terbesar tahun ini pada hari Senin. Pasangan mata uang ini berhasil melakukan pemulihan pada paruh kedua minggu ini namun ditutup di wilayah negatif.
Prakiraan Mingguan EUR/USD: Federal Reserve dan Nonfarm Payrolls Menentukan Aksi Minggu Depan
EUR/USD untuk sementara menaklukkan kembali level acuan 1,0700 minggu ini, menetap di sekitar level tersebut. Dolar AS kehilangan daya tariknya setelah data makroekonomi Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan mengindikasikan pertumbuhan yang lemah dan tekanan inflasi yang terus-menerus.
Prakiraan Mingguan Dolar AS: Penurunan Diprakirakan Moderat Menjelang The Fed dan NFP
Koreksi mingguan yang moderat membuat Greenback membalikkan dua kenaikan berturut-turut, memotivasi Indeks USD (DXY) untuk mundur lebih jauh dari puncak tahunan di sekitar 106.50 yang tercatat di awal bulan.
Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal
Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.
Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet
Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.