Prakiraan Mingguan Dolar AS: Penurunan Diprakirakan Moderat Menjelang The Fed dan NFP

• Indeks USD (DXY) diperdagangkan dengan bias turun secara bertahap di minggu ini.
• Kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan September kehilangan sedikit traksi.
• Inflasi AS yang diukur oleh PCE naik di atas estimasi di bulan Maret.
• Perhatian pasar saat ini beralih ke acara FOMC dan NFP.

Koreksi mingguan yang moderat membuat Greenback membalikkan dua kenaikan berturut-turut, memotivasi Indeks USD (DXY) untuk mundur lebih jauh dari puncak tahunan di sekitar 106.50 yang tercatat di awal bulan.

Performa mingguan Dolar AS (USD) mencerminkan reaksi investor terhadap tren taruhan yang bergantian mengenai kemungkinan waktu dimulainya program pelonggaran Federal Reserve (The Fed).

Kemungkinan penyesuaian suku bunga pada pertemuan 18 September tampaknya telah kehilangan momentum, terutama mengingat angka inflasi AS yang terus meningkat baru-baru ini, seperti yang tercermin pada data Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Personal Consumption Expenditures (PCE) untuk bulan Maret.

Perlambatan tak terduga dalam tekanan deflasi, ditambah dengan ketatnya pasar tenaga kerja yang tak kunjung mereda, tidak hanya menegaskan kekuatan ekonomi yang sedang berlangsung namun juga menunjukkan bahwa The Fed dapat mempertahankan kebijakan yang lebih ketat untuk waktu yang lebih lama.

Selain itu, kemungkinan The Fed memulai siklus pelonggaran di bulan September telah menurun secara signifikan menjadi sekitar 45%, menurut FedWatch Tool CME Group.

Performa Greenback untuk minggu ini juga bertepatan dengan imbal hasil AS yang stabil di dekat level tertinggi multi-bulan baru-baru ini di berbagai periode jatuh tempo, dengan lingkungan makro yang mengindikasikan lebih sedikit penurunan suku bunga untuk sisa tahun ini.

Terlepas dari periode pemadaman The Fed, ada baiknya mengingat sejumlah komentar terbaru dari para pejabat The Fed, yang telah vokal dalam memperpanjang sikap pembatasan saat ini. Presiden Federal Reserve Bank Atlanta, Raphael Bostic, menyarankan sebuah langkah potensial pada akhir tahun. Rekannya dari The Fed New York, John Williams, menekankan data ekonomi yang positif dan perlunya penyesuaian suku bunga berdasarkan data tersebut, sementara Gubernur FOMC Michelle Bowman menyatakan ketidakpastian tentang apakah suku bunga cukup tinggi untuk mengatasi masalah inflasi.

Pandangan para pembuat kebijakan The Fed tersebut sesuai dengan pernyataan Ketua Jerome Powell baru-baru ini, yang mengindikasikan tidak terburu-buru untuk memulai penurunan suku bunga.

Mengenai lintasan suku bunga di antara bank-bank sentral G10 dan dinamika inflasi, diantisipasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) dapat menurunkan suku bunga selama musim panas, mungkin diikuti oleh Bank of England (BoE). Namun, Federal Reserve dan Reserve Bank of Australia (RBA) diperkirakan akan mulai melonggarkan kebijakan moneternya akhir tahun ini, mungkin di kuartal keempat. Meskipun ada kenaikan suku bunga baru-baru ini, Bank of Japan (BoJ) tetap menjadi pengecualian.

Prospek Teknis DXY

Jika tekanan turun meningkat, Indeks USD (DXY) diprakirakan akan bertemu dengan zona pertarungan berikutnya pada Simple Moving Average (SMA) 200-hari di 104,07, yang mendahului level terendah 9 April di 103,88. Penembusan level ini menunjukkan SMA 100 hari sementara di 103,73, sebelum level terendah Maret di 102,35 (8 Maret). Penurunan yang lebih dalam dapat mengarah pada pengujian level terendah Desember di 100,61 (28 Desember), yang berada di depan penghalang psikologis 100,00 dan level terendah 2023 di 99,57 (14 Juli).

Di sisi lain, para pembeli akan melihat untuk meninjau kembali level tertinggi 2024 di 106,51 (16 April). Melampaui level ini dapat menginspirasi para pelaku pasar untuk mempertimbangkan kunjungan ke level tertinggi November di 107,11 (1 November), tepat sebelum puncak 2023 di 107,34 (3 Oktober).

Melihat gambaran yang lebih besar, nada konstriksi diprakirakan tidak akan berubah selama DXY diperdagangkan di atas SMA 200-hari.