Pembukaan Pasar Asia: Beberapa Hari ke Depan Mungkin akan Melihat Bear Market Hibernasi yang Memungkinkan Pembeli untuk Bergerak Bebas

Pasar

Pada hari Senin, saham-saham melanjutkan kenaikannya, didukung oleh optimisme Wall Street dari sesi sebelumnya. Optimisme ini didorong oleh ekspektasi para pedagang yang meningkat terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve. Sikap dovish Ketua Powell pasca FOMC menyuntikkan kehidupan baru ke dalam narasi penurunan suku bunga. Ketika para pelaku pasar mencerna berita bahwa kenaikan suku bunga tidak akan terjadi untuk saat ini, baik suku bunga dan pasar saham mulai terlihat lebih menarik.

Menariknya, dinamika "berita buruk adalah berita baik" tampaknya kembali berlaku. Indeks kejutan ekonomi AS dari Bloomberg sedikit negatif selama lebih dari sebulan, mengindikasikan bahwa rilis data ekonomi secara konsisten berada di bawah prakiraan para analis. Tren ini mengingatkan pada situasi pada paruh pertama tahun 2023 ketika pertumbuhan PDB berkisar di sekitar laju tahunan yang lebih lemah sebesar 2,0%.

Fakta bahwa data ekonomi yang mengecewakan sekarang diinterpretasikan secara positif oleh pasar menunjukkan bahwa investor mengantisipasi sikap kebijakan moneter yang lebih akomodatif dari The Fed. Persepsi ini kemungkinan besar mendorong optimisme pada ekspektasi suku bunga dan kinerja pasar saham.

Respon pasar global terhadap tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja AS juga mendorong ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve dalam beberapa bulan mendatang, yang telah menjadi pendorong yang signifikan untuk sentimen pasar saham.

Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS saat ini telah turun di bawah angka 4,50% bertenor 10 tahun, dan diikuti oleh obligasi Eropa. Kenyataannya adalah imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun sekali lagi mengalami penurunan, dan dalam buku pedoman kontemporer bagi para pelaku pasar saham, perkembangan ini disambut sebagai berita bagus di berbagai bidang.

Tidak adanya input fundamental yang signifikan dalam beberapa hari mendatang mungkin akan membuat Bear Market hibernasi sehingga memungkinkan para pembeli untuk bergerak bebas. Meskipun ada beberapa pembicara The Fed yang dijadwalkan untuk berbicara kepada publik, mereka cenderung nyaman dengan penyesuaian moderat dalam ekspektasi penurunan suku bunga.

Jika skenario bulan Januari, yang ditandai dengan setengah lusin pemangkasan, terlihat terlalu dovish, maka penurunan suku bunga tunggal yang diprediksikan sebelum pertemuan FOMC bulan Mei dapat dianggap terlalu hawkish. Antara 26 April dan 3 Mei, para pedagang memasukkan kembali antisipasi penurunan suku bunga sebesar 14 basis poin ke dalam kurva, sejalan dengan kenaikan 15 basis poin dalam dua kali pemotongan.

Kecenderungan ke arah dua penurunan suku bunga pada tahun 2024, bukan hanya satu, tampaknya mencapai keseimbangan yang bijaksana, terutama mengingat tanda-tanda yang muncul yang mengindikasikan perlambatan pasar tenaga kerja – dengan asumsi bahwa satu contoh kinerja NFP yang kurang baik akan berdampak pada data ekonomi bulan berikutnya.

Pasar Forex

Dolar AS, secara tidak terduga terus menguat menjelang data inflasi AS minggu depan meskipun dengan turunnya suku bunga AS, sebagian besar semangat telah hilang dari kilau Dolar AS.

Kinerja Yuan yang kurang baik hari ini cukup mengejutkan, terutama setelah Tiongkok mengambil langkah untuk melawan pelemahan mata uang yang berlebihan dengan mengumumkan rencana kebijakan makro yang lebih mendukung yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan.

Namun USDJPY bergerak lebih tinggi karena para pedagang melihat bahwa intervensi yang dilakukan saat ini telah mereda untuk sementara waktu, yang kemungkinan menyebabkan para pedagang Yuan melihat dari balik bahu mereka pada pelemahan Yen.

Ketika kita membalik halaman pada data inflasi dan pasar tenaga kerja kuartal pertama yang agak meresahkan dan mungkin menyesatkan, laporan Nonfarm Payrolls baru-baru ini menunjukkan bahwa ekonomi masih mengikuti jalur penyeimbangan kembali pasar tenaga kerja, memoderasi pertumbuhan upah, dan mendinginkan inflasi. Dan dengan data survei yang menunjukkan lebih banyak pelemahan pekerjaan yang akan datang, ini mungkin merupakan kasus "bukti kelemahan ekonomi sebagai hasilnya" sebelum Dolar menguat.

Pasar Minyak

Pada hari Senin sore (AS), dilaporkan bahwa Hamas, sebuah kelompok teroris, telah menerima persyaratan yang diajukan oleh Israel untuk gencatan senjata. Langkah ini berpotensi menghindari serangan besar-besaran oleh Israel di kota Rafah. Israel telah mengidentifikasi Rafah sebagai benteng terakhir Hamas di Gaza dan sebelumnya telah menginstruksikan warga Palestina di kota tersebut untuk mengungsi. Serangan Israel di Rafah dapat meningkatkan ketegangan di seluruh Timur Tengah, dengan teroris Houthi di Yaman selatan yang mungkin mengintensifkan serangan terhadap pelayaran komersial di Laut Merah, menciptakan lebih banyak gangguan pasokan. Situasi ini masih terus berkembang, tetapi saat ini, pasar mengkhawatirkan perlambatan ekonomi AS, yang dapat terjadi jika data-data keras benar-benar sesuai dengan survei data-data lunak.

Sebelum serangan itu, pasar hanya membangun premi satu Dolar, dan masih khawatir terhadap potensi perlambatan ekonomi.

Bertele-tele

Terlalu banyak ekonom "buku teks" yang masih berpegang pada keyakinan konvensional bahwa suku bunga yang lebih tinggi akan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Selain fakta bahwa membeli rumah di AS hampir tidak mungkin dilakukan, fenomena terming-out yang diamati pada tahun 2020 dan 2021 memang berdampak signifikan dalam mendorong profitabilitas ke level yang lebih tinggi, terutama dalam konteks ekonomi AS pasca pandemi. Konvergensi antara penurunan beban bunga dan peningkatan pendapatan, yang didorong oleh lonjakan daya saing, berkontribusi pada tren ini.

Karena perusahaan-perusahaan mengambil keuntungan dari suku bunga pinjaman yang rendah secara historis dan menikmati keuntungan yang kuat, mereka dapat mengakumulasi cadangan uang tunai yang substansial. Demikian pula, rumah tangga diuntungkan oleh peningkatan arus kas karena lonjakan tingkat tabungan, pembayaran stimulus pemerintah, dan pertumbuhan upah yang meningkat.

Namun, penting untuk dicatat bahwa manfaat-manfaat ini tidak terdistribusi secara merata di semua segmen masyarakat. Rumah tangga berpenghasilan rendah melihat cadangan uang tunai mereka terkuras dari waktu ke waktu, dan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil atau berperingkat lebih rendah menghadapi tantangan dalam mengakses pasar modal atau mendapatkan kondisi pinjaman yang menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang lebih besar.

Terlepas dari perbedaan-perbedaan ini, lanskap ekonomi secara keseluruhan memberikan lahan subur bagi Federal Reserve untuk merangsang aktivitas ekonomi melalui langkah-langkah seperti kenaikan suku bunga. Akumulasi cadangan uang tunai dan ketahanan ekonomi secara keseluruhan menciptakan lingkungan di mana penyesuaian kebijakan moneter dapat dilakukan untuk mendukung pertumbuhan dan stabilitas yang berkelanjutan, meskipun dengan mempertimbangkan distribusi manfaat yang tidak merata.

Ketika suku bunga uang mulai meningkat, imbal hasil dana pasar uang dan cadangan kas perusahaan juga meningkat, sehingga memberikan peluang yang semakin menarik. Di satu sisi, terdapat pembayaran dengan suku bunga tetap yang sangat rendah (seperti KPR sebesar 3,3% untuk rumah tangga dan obligasi korporasi dengan imbal hasil di bawah 4%). Di sisi lain, imbal hasil dari saldo kas tanpa risiko terus meningkat.