Analisis Data AS: Permintaan yang Kuat, Inflasi yang Lebih Lemah, Status Goldilocks Bagi Pasar Diperkirakan akan Kembali

• Penjualan Ritel AS telah melonjak 0,8% pada bulan Agustus, yang jauh di atas perkiraan.
• Komponen inflasi dari survei kedua The Fed menunjukkan berkurangnya tekanan harga.
• Pasar saham diperkirakan akan berubah lebih tinggi, dan dolar rendah pada skenario "Goldilocks".

Stagflasi? Tidak secepat itu. Keadaan di mana harga naik menyebabkan permintaan menghilang dan ekonomi tenggelam tampaknya merupakan deskripsi yang berlawanan dari apa yang ditunjukkan data AS. Beli saham saat turun?

Penjualan Ritel AS melonjak 0,8% pada bulan Agustus, bertentangan dengan penurunan 0,7% yang diproyeksikan. Penurunan penjualan mobil menyeret pengeluaran lebih rendah – penjualan inti melonjak 1,8% sementara penurunan diproyeksikan. Grup Kontrol Ritel – yang mengecualikan item tambahan dan dianggap sebagai "inti dari inti" - melonjak 2,5%. Revisi turun data bulan Juli tidak banyak mengurangi dampak dari laporan yang beredar.

Konsumen AS keluar dan di sekitar bulan Agustus, bertentangan dengan data sepuluh tahun Universitas Michigan dalam Indeks Sentimen Konsumennya yang menyedihkan. Akankah data-data ini mendorong Federal Reserve untuk mengurangi skema pembelian obligasinya? Penarikan stimulus yang lebih dini akan menyakiti saham.

Ketua The Fed Jerome Powell sudah mengisyaratkan bahwa pengurangan QE bulan September ´ alias "Septaper" – tidak akan terjadi. Namun, faktor lain dapat mendorong pengurangan seperti itu lebih jauh ke masa depan. Setelah Indeks Harga Konsumen Inti (IHK Inti) mereda ke 4% Tahun/Tahun di bulan Agustus, data inflasi lainnya juga mengarah ke sana.

Titik data terbaru adalah komponen Harga Dibayar dari Indeks Manufaktur The Fed Philadelphia, yang turun dari 71,2 ke 67,3 poin pada bulan September. Penurunan serupa tercatat dalam Indeks Manufaktur The Fed New York, dan Harga Impor juga secara mengejutkan turun di bulan Agustus. Mereka yang mengklaim inflasi bersifat sementara telah mencetak kemenangan demi kemenangan pekan ini.

Ekonomi yang kuat dan inflasi yang berkurang berarti lebih banyak dukungan The Fed – mendukung saham-saham – dan keuntungan perusahaan yang lebih tinggi. Harga saham bergerak seperti pergerakan mereka yang sering terjadi pada bulan September – pada musim gugur. Namun, data-data akumulasi bisa membalikkan keadaan. Membeli saat turun telah menjadi mantra pasar selama bertahun-tahun, dan tampaknya tidak ada alasan untuk mengabaikannya sekarang.

Bagi dolar, itu berarti bahwa kenaikan saat ini mungkin tidak dapat dibenarkan. Greenback safe-haven telah diuntungkan dari kekhawatiran terhadap pertumbuhan, pengurangan QE The Fed, dan COVID. Jika saham kembali naik, dolar akan melemah.