Analisis Cepat NFP: 701 Ribu Pekerjaan Hilang, Mengapa King Dollar Siap Dinobatkan

• AS kehilangan 701.000 pekerjaan pada bulan Maret, yang terburuk dalam 11 tahun. 
• Angka-angka Non-Farm Payrolls tertinggal dari acara yang bergerak cepat.
• Pertumbuhan upah juga tidak sesuai dan akan diabaikan. 
• Safe-haven dollar memiliki ruang untuk naik. 

"Seperti badai yang menerjang seluruh negeri" – salah satu reaksi terhadap laporan Non-Farm Payrolls yang menunjukkan hilangnya 701.000 pekerjaan, tujuh kali lebih buruk dari yang diperkirakan. Tingkat pengangguran melonjak dari 3,5% menjadi 4,4%, juga lebih buruk dari yang diperkirakan. Ini adalah laporan terburuk sejak Maret 2009.

Berita buruk – terkait dengan wabah virus corona tentu saja – mungkin hanya permulaan, seperti puncak gunung es. BLS mengatakan bahwa berita tersebut sudah ada sebelum PHK, seperti yang sudah kita ketahui. 

Fakta paling penting tentang laporan pekerjaan ini bukanlah hal yang baru – pemerintah melakukan survei pada minggu termasuk 12 Maret. Itu tiga minggu lalu – jauh sebelum era COVID-19. Klaim pengangguran untuk minggu itu melonjak menjadi 281.000 dari minggu sebelumnya. Namun, data melompat menjadi 3,283 juta pada minggu berikutnya dan melonjak menjadi 6,648 juta pada minggu yang berakhir pada 28 Maret. 

Hal tersebut menyiratkan bahwa pekerjaan yang hilang sudah diharapkan akan moderat. Revisi untuk Maret mungkin sudah menunjukkan penurunan sekitar 10 juta pekerjaan – tetapi itu akan menunggu NFP April, yang akan keluar pada 8 Mei. 

Dan pada bulan April sudah bisa menunjukkan penurunan lebih dari 20 juta – menurut Carl Riccadonna dari Blomberg – dan perkiraannya tidak terdengar tidak masuk akal mengingat klaim pengangguran yang mengerikan. 

Pertumbuhan upah juga bisa menyesatkan. Banyak posisi hilang dalam pekerjaan ritel dan rekreasi yang relatif berpenghasilan rendah. Terlepas dari pekerja penting, mereka yang mempertahankan pekerjaan mereka adalah orang-orang yang dapat terus melakukan pekerjaan mereka dari rumah – pekerja yang dibayar lebih tinggi. 

Mengapa dolar akan naik

Sementara angka-angka upah yang kuat mendukung dolar segera setelahnya, benturan buatan seperti itu sudah dikenal dan bukan penggerak bagi kenaikan dolar yang sebenarnya. 

Greenback menikmati arus safe-haven. Ketika ekonomi AS bersin, seluruh dunia terkena flu. Pepatah itu, yang dapat diparafrasekan menjadi hari-hari virus corona, sama relevannya dengan sebelumnya. Ketika ekonomi terbesar dunia menderita – dan bahkan jika data tidak sepenuhnya mencerminkannya – bidang-bidang lain di dunia cenderung menanggung rasa sakit yang lebih buruk. Hasilnya adalah investor berbondong-bondong beralih ke dolar sebagai aset yang lebih aman, mata uang cadangan dunia. 

Fenomena itu kemungkinan akan berlangsung lama. Aksi jual greenback didorong oleh program Quantitative Easing tanpa batas dan Federal Reserve paket fiskal senilai $2,2 triliun. Namun, itu minggu lalu – dan seperti yang disebutkan, acara bergerak cepat. Tindakan-tindakan ini mencegah krisis keuangan, tetapi tidak cukup untuk mengurangi resesi domestik, atau yang global. 

Indeks Manajer Pembelian Zona Euro mencapai posisi terendah bersejarah, Inggris sedang berusaha keras untuk mengatasi penyakit ini, dan Jepang masih menahan diri untuk melakukan lockdown (karantina). Semua mata uang yang mendasarinya – termasuk safe haven yen – cenderung jatuh. Mata uang komoditas – mungkin kecuali dolar Kanada yang menikmati pemantulan harga minyak – juga rentan jatuh.