Perusahaan-perusahaan Jepang menyebutkan meredanya ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan AS dan permintaan yang tangguh di sektor-seltpr teknologi tinggi sebagai faktor-faktor utama yang mendukung sentimen bisnis, menurut komentar dari seorang pejabat senior Bank of Japan (BoJ) dalam survei Tankan.

Kutipan-Kutipan Utama

Perusahaan-perusahaan menyebutkan menurunnya ketidakpastian atas kebijakan perdagangan AS, dampak tarif AS yang lebih kecil dari yang diprakirakan, penyaluran biaya, dan permintaan chip kecerdasan buatan yang kuat sebagai faktor-faktor positif untuk sentimen bisnis.

Perusahaan-perusahaan menyebut dampak tarif AS, meningkatnya biaya tenaga kerja, kekurangan tenaga kerja, dan melemahnya konsumsi akibat harga yang lebih tinggi sebagai faktor-faktor negatif untuk sentimen bisnis.

Perusahaan-perusahaan menyebutkan penyaluran biaya dan permintaan yang kuat sebagai faktor-faktor yang mencerahkan prospek bisnis.

Perusahaan-perusahaan menyebutkan kekhawatiran terhadap dampak tarif AS, meningkatnya biaya tenaga kerja, dan kekurangan tenaga kerja sebagai faktor-faktor yang membayangi prospek bisnis.

Beberapa non-manufaktur menyatakan kekhawatiran atas dampak negatif dari harga yang lebih tinggi pada konsumsi, yang mengurangi permintaan di kalangan wisatawan asing.

Beberapa pedagang ritel dan perusahaan-perusahaan real estat menyuarakan kekhawatiran terhadap dampak memburuknya hubungan Jepang-Tiongkok.

Reaksi Pasar

Pada saat berita ini ditulis, pasangan mata uang USD/JPY turun 0,03% pada hari ini di 155,85.

Pertanyaan Umum Seputar Bank of Japan

Bank of Japan (BoJ) adalah bank sentral Jepang yang menetapkan kebijakan moneter di negara tersebut. Mandatnya adalah menerbitkan uang kertas dan melaksanakan kontrol mata uang dan moneter untuk memastikan stabilitas harga, yang berarti target inflasi sekitar 2%.

Bank of Japan memulai kebijakan moneter yang sangat longgar pada tahun 2013 untuk merangsang ekonomi dan mendorong inflasi di tengah lingkungan inflasi yang rendah. Kebijakan bank tersebut didasarkan pada Pelonggaran Kuantitatif dan Kualitatif (QQE), atau mencetak uang kertas untuk membeli aset seperti obligasi pemerintah atau perusahaan untuk menyediakan likuiditas. Pada tahun 2016, bank tersebut menggandakan strateginya dan melonggarkan kebijakan lebih lanjut dengan terlebih dahulu memperkenalkan suku bunga negatif dan kemudian secara langsung mengendalikan imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahunnya. Pada bulan Maret 2024, BoJ menaikkan suku bunga, yang secara efektif menarik diri dari sikap kebijakan moneter yang sangat longgar.

Stimulus besar-besaran yang dilakukan Bank Sentral Jepang menyebabkan Yen terdepresiasi terhadap mata uang utama lainnya. Proses ini memburuk pada tahun 2022 dan 2023 karena meningkatnya perbedaan kebijakan antara Bank Sentral Jepang dan bank sentral utama lainnya, yang memilih untuk menaikkan suku bunga secara tajam untuk melawan tingkat inflasi yang telah mencapai titik tertinggi selama beberapa dekade. Kebijakan BoJ menyebabkan perbedaan yang semakin lebar dengan mata uang lainnya, yang menyeret turun nilai Yen. Tren ini sebagian berbalik pada tahun 2024, ketika BoJ memutuskan untuk meninggalkan sikap kebijakannya yang sangat longgar.

Pelemahan Yen dan lonjakan harga energi global menyebabkan peningkatan inflasi Jepang, yang melampaui target BoJ sebesar 2%. Prospek kenaikan gaji di negara tersebut – elemen utama yang memicu inflasi – juga berkontribusi terhadap pergerakan tersebut.

Bagikan: Pasokan berita

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua berita

Gabung Telegram

Berita Terkini


Berita Terkini

Pilihan Editor

EUR/USD Diperdagangkan dengan Bias Negatif di Sekitar 1,1730 di Tengah Pemulihan USD; Sisi Bawah Tampak Terbatas

EUR/USD Diperdagangkan dengan Bias Negatif di Sekitar 1,1730 di Tengah Pemulihan USD; Sisi Bawah Tampak Terbatas

Pasangan mata uang EUR/USD memulai minggu baru dengan catatan yang lebih lemah, meskipun masih tidak jauh dari level tertinggi sejak awal Oktober, yang dicapai Kamis lalu. Harga spot saat ini diperdagangkan di sekitar area 1,1730, turun kurang dari 0,10% untuk hari ini.

USD/JPY Melemah di Bawah 156,00 di Tengah Prospek Penurunan Suku Bunga The Fed, Antisipasi Kenaikan Suku Bunga BoJ

USD/JPY Melemah di Bawah 156,00 di Tengah Prospek Penurunan Suku Bunga The Fed, Antisipasi Kenaikan Suku Bunga BoJ

Pasangan mata uang USD/JPY diperdagangkan dalam catatan negatif di dekat 155,75 selama awal perdagangan sesi Asia hari Senin. Dolar AS (USD) melemah terhadap Yen Jepang (JPY) di tengah prospek penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS (The Fed) tahun depan.

Fokus Mingguan – Pada Pemotongan, Kenaikan, dan Penahanan

Fokus Mingguan – Pada Pemotongan, Kenaikan, dan Penahanan

Data makro yang kuat dan komentar hawkish dari pejabat ECB Schnabel telah mengubah persepsi para investor mengenai langkah selanjutnya ECB dari pemangkasan menjadi kenaikan. Ini telah memicu kenaikan lebih lanjut dalam imbal hasil obligasi Eropa minggu ini.

Prakiraan Harga Litecoin: LTC Berusaha Keras untuk Melanjutkan Kenaikan, Taruhan Bullish Berisiko

Prakiraan Harga Litecoin: LTC Berusaha Keras untuk Melanjutkan Kenaikan, Taruhan Bullish Berisiko

Harga Litecoin (LTC) stabil di atas $80 pada saat berita ini ditulis pada hari Jumat, setelah terjadi pembalikan dari level resistance $87 pada hari Rabu. Data derivatif menunjukkan adanya akumulasi posisi bullish sementara Open Interest kontrak berjangka LTC menurun, menandakan risiko long squeeze.

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 12 Desember:

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 12 Desember:

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 12 Desember:

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

ANALISA