Risiko Pemilu AS dan Titik Buta Pasar

Di Timur Tengah, Hamas telah menerima proposal gencatan senjata dari Qatar dan Mesir, tetapi pemerintah Israel belum mengakuinya. Meskipun perkembangan ini membawa implikasi kemanusiaan yang signifikan, dampak langsungnya terhadap pasar tampaknya terbatas, dengan hanya sedikit kenaikan harga minyak yang terlihat. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh permintaan AS yang dianggap lebih lemah yang masih menjadi pendorong pergerakan harga minyak saat ini.

Namun, ke depan, mungkin ada implikasi politik yang lebih luas, terutama mengingat sifat memecah belah dari masalah ini di Amerika Serikat. Dengan semakin dekatnya konvensi partai Republik dan Demokrat di bulan Juli dan Agustus, hal ini dapat menjadi titik fokus diskusi, yang berpotensi mempengaruhi dinamika politik baik di dalam maupun luar negeri.

Ekuitas AS menghadapi dua risiko "yang tidak dipertimbangkan" yang signifikan: politik dalam negeri dan proses hukum terhadap monopoli teknologi.

Terkait politik domestik, pasar volatilitas tampaknya meremehkan risiko hasil pemilu yang tidak meyakinkan atau potensi gejolak sosial jika Trump kalah. Hal ini menghadirkan titik buta yang penting dalam harga pasar.

Demikian pula, tindakan hukum terhadap raksasa-raksasa teknologi Amerika menimbulkan risiko yang belum sepenuhnya dimasukkan ke dalam penilaian pasar. Meskipun ada proses hukum yang sedang berlangsung, hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa ancaman tindakan antimonopoli berdampak pada banyak perusahaan di sektor teknologi. Meskipun tuntutan hukum telah diajukan dan satu kasus telah disidangkan, para analis tampaknya relatif tidak khawatir tentang potensi konsekuensi dari peningkatan pengawasan regulasi terhadap Big Tech.

Salah satu hasil yang mungkin terjadi dari meningkatnya perhatian regulator adalah penurunan pertumbuhan prospektif untuk perusahaan teknologi. Langkah-langkah seperti membatasi pangsa pasar, membatasi kekuatan harga, dan memblokir merger dapat diberlakukan oleh regulator. Namun, hanya ada sedikit indikasi bahwa para analis perusahaan memperhitungkan risiko-risiko ini ke dalam prakiraan mereka. Terlepas dari implikasi potensial, para analis belum secara signifikan menyesuaikan estimasi penjualan dan pendapatan mereka untuk mengantisipasi intervensi regulasi.