Prospek USD/JPY: Bulls Perlu Menunggu Pergerakan Melampaui SMA 200 Jam/Pertemuan Saluran Naik

• USD/JPY mendapatkan beberapa traksi positif pada hari Rabu dan naik ke level tertinggi baru mingguan.
• Sentimen risk-on dan pernyataan yang kurang hawkish semalam oleh Ueda dari BoJ membebani JPY.
• Kenaikan USD yang moderat memberikan dorongan tambahan untuk mata uang utama dan tetap mendukung.

Pasangan USD/JPY menarik beberapa aksi beli yang berarti setelah pergerakan harga tanpa arah yang dialami selama dua hari terakhir dan naik ke level tertinggi baru mingguan, mendekati pertengahan 139,00-an selama paruh pertama aksi perdagangan pada hari Rabu. Pernyataan yang kurang hawkish dari Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda semalam, bersama dengan lingkungan risk-on yang lazim, melemahkan Yen Jepang (JPY) dan memberikan sedikit dorongan pada mata uang utama. Berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan G20 di India pada hari Selasa, Ueda menepis spekulasi pergeseran kebijakan BoJ dan mengisyaratkan untuk mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar untuk saat ini. Ueda mengatakan bahwa masih ada jarak untuk mencapai target inflasi 2% secara berkelanjutan. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa jika asumsi tersebut tidak berubah, narasi keseluruhan BoJ mengenai kebijakan moneter tidak akan berubah. Oleh karena itu, fokus akan tetap tertuju pada laporan IHK Inti Nasional Jepang, yang akan dirilis pada hari Jumat.

Sementara itu, harapan untuk lebih banyak langkah stimulus dari Tiongkok membayangi prospek ekonomi yang memburuk dan terus mendorong sentimen investor. Faktanya, National Development and Reform Commission (NDRC) - perencana ekonomi utama Tiongkok - berjanji bahwa mereka akan meluncurkan kebijakan untuk memulihkan dan memperluas konsumsi tanpa penundaan karena daya beli konsumen masih lemah. Hal ini tetap mendukung sentimen bullish yang mendasari pasar ekuitas global dan terlihat mengurangi permintaan untuk aset safe haven tradisional, termasuk JPY. Di sisi lain, Dolar AS (USD) bergerak lebih tinggi dan bergerak lebih jauh dari level terendah sejak April 2022 yang dicapai pada hari Selasa. Hal ini, pada gilirannya, dipandang sebagai faktor lain yang bertindak sebagai pendorong bagi pasangan USD/JPY, meskipun penguatan ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga saat ini dapat membatasi setiap langkah kenaikan yang berarti.

Para investor saat ini tampaknya yakin bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga untuk terakhir kalinya pada akhir Juli sebelum mengumumkan jeda. Pertaruhan ini ditegaskan kembali oleh data makro AS yang suram pada hari Selasa, yang menunjukkan bahwa Penjualan Ritel naik kurang dari yang diharapkan, sebesar 0,3% di bulan Juni. Hal ini menyebabkan penurunan tajam lebih lanjut pada imbal hasil obligasi Treasury AS, yang dapat membatasi kenaikan USD. Sementara itu, keraguan mengenai apakah the Fed akan berkomitmen pada sikap kebijakan yang lebih dovish atau tetap berpegang pada prakiraan kenaikan suku bunga 50 bp tahun ini dapat semakin menahan para pedagang untuk menempatkan taruhan agresif pada pasangan USD/JPY. Hal ini membuatnya bijaksana menunggu aksi beli lanjutan yang kuat sebelum mengonfirmasi bahwa harga spot telah membentuk titik terendah dalam waktu dekat. Para pedagang saat ini melihat data pasar perumahan AS - Izin Mendirikan Bangunan dan Perumahan Baru - untuk mendapatkan beberapa dorongan di awal sesi Amerika Utara. Selain itu, sentimen risiko yang lebih luas seharusnya menghasilkan peluang jangka pendek.

Prospek Teknikal

Dari perspektif teknikal, pemulihan baru-baru ini dari sekitar pertemuan yang terdiri dari Simple Moving Average yang sangat penting (SMA 100 hari dan 200 hari) telah berada di sepanjang saluran yang condong ke atas. Dengan latar belakang penurunan retracement tajam baru-baru ini dari level di atas angka 145,00, atau puncak Tahun Berjalan yang dicapai pada bulan Juni, saluran tersebut merupakan pembentukan pola bearish flag. Selain itu, osilator pada grafik harian bertahan jauh di wilayah negatif dan memvalidasi prospek negatif untuk pasangan USD/JPY.

Oleh karena itu, setiap pergerakan naik selanjutnya kemungkinan besar akan menghadapi resistance kuat di dekat batas atas saluran tren yang disebutkan di atas, saat ini di sekitar area 139,80-139,85. Penghalang tersebut bertepatan dengan SMA 200 jam dan angka psikologis 140,00, yang jika ditembus dengan tegas akan meniadakan pengaturan bearish dan mendorong pergerakan short-covering yang agresif. Pasangan USD/JPY kemudian dapat mempercepat momentum menuju rintangan menengah 140,45-140,50 dalam perjalanan menuju angka bulat 141,00 dan zona suplai 141,25-141,300.

Di sisi lain, pelemahan berkelanjutan kembali di bawah angka 139,00 saat ini tampaknya menarik beberapa pembeli di dekat area 138,40-138,35 menjelang angka 138,00, yang bertepatan dengan support saluran tren. Beberapa aksi jual lanjutan di bawah level terendah mingguan, di sekitar area 137,70-137,65 yang dicapai pada hari Selasa, akan mengkonfirmasi penembusan bearish flag dan mengekspos pertemuan SMA 100-hari/200-hari, di dekat level 137,00. Harga spot mungkin akan rentan untuk memperpanjang lintasan penurunan yang telah terjadi dalam dua minggu terakhir.