Pratinjau Pasar: Emas Rebound, Kembali Capai Tertinggi Baru Susul Laporan PPI AS

Harga Emas diperdagangkan menguat tajam pada sesi perdagangan Kamis (12/4), kenaikan terjadi ditengah ketidakpastian ketegangan geopolitik dan laporan inflasi produsen AS yang dilaporkan melambat selama periode Maret.

 • US Initial Jobless Claims, 211K (A) vs. 216K (F) vs. 221K (P)
• US Core PPI (YoY) (Mar), 2.2% (A) vs. 2.3% (F) vs. 2.0% (P)
• US Core PPI (MoM) (Mar), 0.2% (A) vs. 0.2% (F) vs. 0.3% (P)
• US PPI (MoM) (Mar), 0.2% (A) vs. 0.3% (F) vs. 0.6% (P)
• US PPI (YoY) (Mar), 2.1% (A) vs. 2.3% (F) vs. 1.6% (P)

Pada sesi perdagangan sebelumnya (10/4), harga emas diperdagangkan anjlok merespon probabilitas pemanhkaaan suku bunga Federal Reserves AS yang bergeser ke bulan September, lebih lambat dari yang diperkirakan pada Juni dan Juli.

Berdasarkan pantauan Fed Watch Tools. Probabilitas pemangkasan suku bunga Juni dan Juli turun masing-masing pada level 23% dan 47.1%, anjlok dari perkiraan seminggu sebelumnya 59.1% dan 81.7%.

Sementara peluang pemangkaaan selama 2024 masing-masing turun dibawah 90%, dengan 70.1% pada September, 77.1% pada November dan 87.4% pada Desember.

Hingga pukul 02:00 WIB tadi malam, Harga Emas diperdagangkan menguat sebanyak $24.51 atau 1.05% pada level $2,363.42 per ons, setelah capai tertinggi $2,365 dan terendah $2,325.

Pada saat yang sama emas berjangka kontrak Juni sebagai kontrak teraktif saat ini ditutup menguat sebanyak $34 atau 1.45% pada level $2,382.40 per ons, setelah capai tertinggi $2,382 dan terendah $2,343 di Divisi Comex.

Matauang

Indeks Dolar AS anjlok dari angka tertinggi sejak November setelah inflasi produsen AS (PPI) dilaporkan melambat selama periode Maret.

Dolar diperdagangkan naik hanya sekitar 4 poin saat berita ini ditulis pada pukul 02:00 WIB - menetap pada level 105.24, setelah capai tertinggi 105.53 dan terendah 105.03.

Sementara itu, pasar matauang berisiko diperdagangkan campuran selama sesi Kamis (11/4), dengan pasangan EUR/USD mencatatkan performance terburuk diantara pasangan lainnya, setelah ECB menetapkan suku bunga tetap pada level 4.5% pada pertemuan April dan membuka kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Juni mendatang. 

Merespon hal tersebut, EUR/USD merosot mencapai terendah 1.06989 terendah sejak pertengahan Februari.

GBP/USD bergerak cukup volatile - melemah mencapai 1.2510 dan rebound ke tertinggi 1.25782 ditengah pelemahan Dolar. Pada akhir pekan ini, fokus Pounds akan tertuju pada laporan GDP Inggris.

Sementara itu, USD/JPY kembali melanjutkan relinya, melemah mencapai 153.311 terhadap Dolar - level tertinggi yang belum pernah terlihat sejak Juni 1990. Perly diwaspadai bahwa pelemahnya Yen terhadap Dolar tersebut dapat memicu aksi intervensi oleh BoJ.

Berikut adalah posisi pasar matauang jelang penutupan perdagangan 11 April 2024,

• AUDUSD : 0.65390 , +28 / +0.43%
• EURUSD : 1.07262 , -16 / -0.15%
• GBPUSD : 1.25545 , +15 / +0.12%
• NZDUSD : 0.59960 , +22 / +0.37%
• USDJPY : 153.210 , +8 / +0.05%
• USDCAD : 1.36824 , +2 / +0.01%
• USDCHF : 0.90983 , -29 / -0.32%
• USDCNH : 7.24990 , -66 / -0.09%

Minyak

Harga WTI melanjutkan tren penurunan di tengah ketidakpastian ketegangan geopolitik dan berkurangnya spekulasi terhadap penurunan suku bunga The Fed.

Pelemahan juga semakin dipertajam oleh laporan inflasi Tiongkok yang dilaporkan melambat selama periode Maret. Diantaranya: 

• CNY CPI (MoM) (Mar), -1.0% (A) vs. -0.5% (F) vs. 1.0% (P)
• CNY CPI (YoY) (Mar), 0.1% (A) vs. 0.4% (F) vs. 0.7% (P)
• CNY PPI (YoY) (Mar), -2.8% (A) vs.  -2.8% (F) vs. -2.7% (P)

Berikut adalah posisi pasar minyak jelang penutupan perdagangan 11 April 2024 pada pukul 02:00 WIB.

• OIL (SPOT) : $84.72 , -$0.94 / -1.10%
• WTI : $86.21 , -$0.21 / -0.24%
• BRENT : $89.74 , -$0.98 / -1.08%

Sentimen

Selama perdagangan akhir pekan, fokus pasar hanya akan tertuju pada laporan neraca perdagangan China dan GDP Inggris.