Prakiraan Mingguan USD: Sentuh Tertinggi 5 Bulan, Penurunan Suku Bunga the Fed Kemungkinan akan Ditunda Lagi

• Indeks USD (DXY) mencapai level tertinggi baru di sekitar 106,00.
• Para investor terus memperhitungkan penurunan suku bunga pertama the Fed di bulan September.
• Angka IHK AS yang lebih tinggi dari prakiraan memicu reli Dolar.
• Pidato the Fed yang akan datang dapat mendorong valuasi USD.

Greenback menguat untuk 3 sesi berturut-turut pada hari Jumat, membawa Indeks USD (DXY) melampaui batas 106,00, area yang terakhir diperdagangkan pada awal November.

Kembalinya sentimen yang kuat terhadap Greenback telah mengumpulkan tenaga ekstra setelah angka inflasi AS, yang diukur oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dirilis awal pekan ini, menunjukkan harga-harga utama berada di atas estimasi, sementara harga-harga yang mengecualikan biaya makanan dan energi juga tetap bertahan selama bulan Maret.

Hilangnya momentum tekanan disinflasi yang tak terduga tidak hanya menambah kepercayaan lebih lanjut pada ketahanan ekonomi yang tak kunjung pulih, namun juga mendukung gagasan bahwa Federal Reserve (the Fed) dapat memperpanjang narasi pengetatan untuk jangka waktu yang lebih lama.

Pada hal yang terakhir, probabilitas dimulainya siklus pelonggaran The Fed di bulan Juni telah berkurang secara dramatis menjadi sekitar 20% ketika diukur oleh FedWatch Tool CME Group dari 60% yang diprakirakan sebelum rilis data IHK bulan Maret. Sementara itu, para investor telah mulai memperhitungkan potensi penurunan suku bunga sebesar 25 bp pada pertemuan bulan September.

Perlu dicatat bahwa pasar tenaga kerja yang terus ketat terus mendukung pandangan akan ekonomi yang sehat, mendukung skenario "soft landing" untuk ekonomi dan berkontribusi pada ide penurunan suku bunga lebih lambat dari yang diantisipasi sebelumnya.

Performa positif Dolar pekan ini bertepatan dengan kenaikan imbal hasil AS dalam beberapa bulan terakhir di berbagai periode jatuh tempo, selalu berlawanan dengan kondisi makro yang menunjukkan hanya ada satu atau dua kali penurunan suku bunga di sisa tahun ini.

Fedspeak Tampaknya Condong ke Arah Penurunan Suku Bunga yang Lebih Sedikit

Sejalan dengan kenaikan tajam Dolar AS dan imbal hasil, para penentu suku bunga The Fed juga cukup vokal selama pekan ini untuk mempertahankan sikap ketat saat ini untuk jangka waktu yang lebih lama.

Presiden the Fed Minneapolis Neel Kashkari menekankan bahwa prospek penurunan suku bunga untuk tahun ini mungkin terancam jika inflasi terus rendah. Presiden the Fed Chicago Austan Goolsbee menyoroti perlunya the Fed untuk mempertimbangkan konsekuensi pendekatan moneter yang ketat. Sementara itu, Gubernur FOMC Michelle Bowman menyatakan bahwa upaya untuk menurunkan inflasi menghadapi tantangan. Selain itu, Presiden the Fed New York John Williams mengatakan bahwa, meskipun bank sentral telah membuat pencapaian substansial dalam menurunkan inflasi, namun belum saatnya untuk beralih ke sikap kebijakan moneter yang lebih longgar karena perubahan harga baru-baru ini. Terakhir, Presiden the Fed Boston Susan Collins mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan dua kali penurunan suku bunga tahun ini, memprediksi bahwa mungkin perlu waktu untuk menurunkan inflasi ke level yang ditargetkan, dan Presiden the Fed Atlanta Raphael Bostic menyarankan bahwa jika perkembangan inflasi terhenti dan ekonomi terus berkinerja lebih baik, ada kemungkinan the Fed akan menahan diri untuk tidak menurunkan suku bunga tahun ini.

Jika kita menambahkan komentar terbaru dari Ketua Jerome Powell yang menyatakan bahwa tidak perlu tergesa-gesa untuk mulai menurunkan suku bunga, maka tidak mengherankan jika terjadi perubahan yang tiba-tiba dan kuat pada Greenback dan pergeseran ekspektasi investor terhadap penurunan suku bunga di kemudian hari.

Menilai Potensi Tren Suku Bunga

Ketika menganalisis bank sentral dan dinamika inflasi di dalam kelompok G10, terdapat ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB ) kemungkinan akan menurunkan suku bunganya pada musim panas, mungkin diikuti oleh Bank of England (BoE). Sebaliknya, baik the Fed dan Reserve Bank of Australia (RBA) diprakirakan akan memulai siklus pelonggaran mereka di akhir tahun ini, kemungkinan di kuartal keempat. Meskipun meningkatkan suku bunga kebijakannya sebesar 10 basis poin setelah 17 tahun selama pertemuan bulan Maret, Bank of Japan (BoJ) masih dianggap sebagai pengecualian.

Prospek Teknis DXY

Grafik harian menunjukkan zona resistance yang akan datang di level tertinggi November di 107,11 (1 November) tepat di depan level tertinggi 2023 di 107,34 (3 Oktober).

Dalam arah yang berlawanan, Simple Moving Average (SMA) 200-hari di 103,84 dapat memberikan resistance awal dan solid sebelum SMA 100-hari sementara di 103,47 dan level terendah Maret di 102,35. Jika indeks turun lebih jauh, indeks mungkin mendekati level terendah Desember di 100,61, yang ditetapkan pada 28 Desember, yang mendahului penghalang kritis 100,00 dan level terendah 2023 di 99,57, yang ditetapkan pada 14 Juli.

Mempertahankan posisi berkelanjutan di atas SMA 200 hari merupakan indikasi bahwa kenaikan lebih lanjut akan tetap ada.