Prakiraan Harga Emas: DMA 21 Bertahan, Apa Selanjutnya untuk XAU/USD?

• Harga Emas mencoba memantul tipis karena Dolar AS mengkonsolidasikan kenaikan sebelumnya.
• Para pedagang mempertimbangkan kemajuan dalam pembicaraan plafon utang Amerika Serikat dan data AS yang suram.
• Harga Emas berhasil menutup pekan di atas support Moving Average 21-Hari, karena RSI tetap bullish.

Harga Emas mencoba memantul di awal pekan pada hari Senin, menghentikan tren turun selama tiga hari. Dolar Amerika Serikat (USD) telah menghentikan momentum kenaikannya, karena para pembeli jeda sejenak setelah mencapai level tertinggi mingguan pada hari Jumat lalu.

Dolar AS Mengkonsolidasikan Kenaikan Pekan Lalu

Dolar AS mengkonsolidasikan kenaikan baru-baru ini, berjuang untuk kenaikan baru di tengah kinerja yang lesu dalam imbal hasil obligasi Treasury AS sejauh ini pada hari Senin. Greenback melanjutkan rally pemulihannya pada hari Jumat, dibantu oleh penurunan data Sentimen Konsumen AS, yang memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi di tengah kebuntuan yang berkepanjangan dalam masalah plafon utang pemerintah AS.

Indeks Sentimen Konsumen Awal dari University of Michigan (UoM) turun menjadi 57,7, terendah sejak November dan lebih lemah dari prakiraan, dari 63,5 pada bulan lalu. Reuters mencatat bahwa penurunan sentimen ini disebabkan oleh "kekhawatiran bahwa tawar-menawar politik mengenai kenaikan batas pinjaman pemerintah federal dapat memicu resesi."

Saham-saham AS tergelincir sementara Dolar AS melonjak bersamaan dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS, karena imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun mendekati level kunci 3,50%, membebani harga Emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Fokus Bergeser ke Penjualan Ritel Amerika Serikat dan Rapat Plafon Utang Hari Selasa

Dengan data Sentimen Konsumen dan Ekspektasi Inflasi awal yang telah dirilis, fokus saat ini bergeser ke data ekonomi papan atas berikutnya dari Amerika Serikat, yaitu laporan Penjualan Ritel, yang akan dipublikasikan pada hari Selasa. Penjualan Ritel AS kemungkinan besar akan mengalami rebound di bulan April, diperkirakan sebesar 0,7% secara bulanan. Data Penjualan Ritel Inti diharapkan akan melonjak 0,5% pada periode yang sama, dibandingkan dengan penurunan 0,4% yang tercatat pada bulan Maret.

Setiap penurunan besar dalam data AS akan menghidupkan kembali kekhawatiran atas potensi resesi AS, memperkuat ekspektasi pasar akan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada paruh kedua tahun ini. Saat ini, pasar memperkirakan 82% peluang Federal Reserve AS (Fed) mempertahankan suku bunga pada tingkat saat ini di bulan Juni sambil mempertahankan peluang 33% untuk penurunan suku bunga di bulan Juli.

Selain itu, fokus utama tetap pada pertemuan Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin kongres pada hari Selasa untuk membicarakan rencana menaikkan batas utang negara dan menghindari bencana gagal bayar.

Sementara itu, perkembangan seputar pembicaraan pagu utang AS yang dikombinasikan dengan sentimen pasar yang lebih luas akan mempengaruhi valuasi Dolar AS, yang pada akhirnya berdampak pada harga Emas dalam mata uang Dolar AS.

Analisis Teknikal Harga Emas: Grafik Harian

Seperti yang terlihat pada grafik harian, harga Emas berhasil mempertahankan Daily Moving Average (DMA)-21 yang datar di $2.008 pada penutupan mingguan, memotivasi para pembeli Emas untuk memulai pekan tersebut dengan baik.

Relative Strength Index (RSI) 14-hari tetap berada di atas level 50, membenarkan strategi perdagangan 'membeli pada saat turun' yang diadopsi oleh para pedagang.

Pada sisi atas, resistance langsung terlihat pada resistance garis tren turun di $2.025, di atas itu para pembeli Emas akan mencoba angka $2.030.

Rintangan naik berikutnya yang relevan terlihat pada level tertinggi hari Kamis di $2.041.

Sebaliknya, pergerakan berkelanjutan di bawah support DMA 21 akan memulai kembali koreksi menuju $1.977, yang merupakan pertemuan DMA 50 bullish dan level terendah 1 Mei.

Sebelum itu, level psikologis $2.000 akan menantang komitmen bullish.