Prakiraan GBP/USD: Pound Sterling Harus Bertahan di Atas 1,2500 agar Menjaga Pembeli Tetap Tertarik

• GBP/USD telah melakukan pemulihan setelah penurunan selama dua hari.
• Para pembeli dapat menjadi ragu-ragu jika pasangan mata uang ini gagal bertahan di atas 1,2500.
• Keputusan kebijakan The Fed dapat secara signifikan mempengaruhi valuasi Dolar AS.

GBP/USD telah mengumpulkan momentum pemulihan dan naik di atas 1,2500 pada hari Rabu pagi setelah menutup dua hari pertama minggu ini di wilayah negatif. 1,2500 terletak sebagai level kunci untuk pasangan mata uang ini, namun para investor dapat mengabaikan perkembangan teknikal sembari menilai dampak pengumuman kebijakan Federal Reserve (The Fed) terhadap valuasi Dolar AS (USD) dan sentimen risiko.

Meskipun USD berada di bawah tekanan jual baru selama jam perdagangan Amerika pada hari Selasa, atmosfer pasar yang menghindari risiko tidak memungkinkan GBP/USD untuk mendapatkan traksi.

Menghidupkannya kembali kekhawatiran akan krisis perbankan yang semakin dalam di AS setelah runtuhnya First Republic Bank di awal pekan memaksa para investor untuk mencari perlindungan dan memicu penurunan tajam pada imbal hasil obligasi pemerintah AS pada hari Selasa.

Pada hari ini, The Fed diprakirakan akan menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 25 basis poin (bp) ke kisaran 5-5,25%. Pasar memprakirakan adanya jeda dalam siklus pengetatan setelah kenaikan suku bunga ini dengan CME Group FedWatch Tool yang menunjukkan probabilitas hampir 0% untuk satu kali kenaikan suku bunga di bulan Juni.

Bagaimana kemunculan kembali masalah perbankan akan berdampak pada prospek kebijakan The Fed akan menjadi kunci bagi kinerja USD. Jika The Fed meremehkan kekhawatiran akan penularan dan menyatakan bahwa krisis perbankan akan dapat diatasi, reaksi awal dapat membantu USD menguat. Namun, sikap seperti itu juga dapat menyebabkan imbal hasil AS semakin turun. Dalam skenario tersebut, kenaikan USD kemungkinan akan tetap terbatas. Namun demikian, penghindaran risiko akan menyulitkan GBP/USD untuk naik lebih tinggi.

Di sisi lain, USD dapat berada di bawah tekanan jual baru jika The Fed mengkonfirmasi jeda dalam siklus pengetatan dan membuka peluang untuk kemungkinan penurunan suku bunga di akhir tahun ini untuk mengatasi pengetatan kondisi keuangan. Bank sentral AS juga berada di bawah tekanan politik yang semakin meningkat dengan anggota parlemen dari Partai Demokrat yang dilaporkan mendesak untuk berhenti menaikkan suku bunga.

Sebagai kesimpulan, volatilitas GBP/USD kemungkinan akan meningkat selama konferensi pers Ketua FOMC Jerome Powell, membuatnya berisiko untuk diperdagangkan. Mungkin tidak mudah bagi pasangan mata uang ini untuk menemukan arah dengan para investor yang mengamati setiap komentar dan apa artinya bagi kebijakan di masa mendatang.

Analisis Teknikal GBP/USD

GBP/USD naik kembali dalam saluran regresi naik dengan naik di atas 1,2500 pada hari Rabu. Indikator Relative Strength Index (RSI) pada grafik empat jam juga pulih di atas 50, yang menunjukkan kecenderungan bullish dalam waktu dekat.

Pada sisi atas, 1,2550 (level statis) terletak sebagai resistance pertama sebelum 1,2570 (titik akhir tren naik terbaru, titik tengah saluran regresi dan 1,2600 (level psikologis, level statis).

Apabila GBP/USD turun di bawah 1,2500 dan mengkonfirmasi level tersebut sebagai resistance, maka kemungkinan akan menghadapi support sementara di 1,2450 (Simple Moving Average (SMA) 100 periode) sebelum melanjutkan penurunan menuju 1,2400 (SMA 200 periode; Fibonacci retracement 23,6%).