Penutupan Pasar Asia: Data Mendorong Optimisme Tiongkok

Sejauh ini, para pedagang mata uang menghormati intervensi baru-baru ini, membatasi kemunduran USD/JPY ke 157, di mana diperkirakan penawaran besar berlapis di atasnya. Pemerintah Jepang (GPIF) telah membeli $1,2 triliun dolar dan Euro sejak tahun 2000 dan saat ini memiliki salah satu keuntungan perdagangan terbesar dari FX dalam sejarah keuangan modern. Oleh karena itu, para pedagang akan sangat berhati-hati dalam mengambil beban ini.

Aktivitas pabrik di Tiongkok telah berkembang selama dua bulan berturut-turut, menandai rekor terbaik dalam lebih dari satu tahun dan memicu optimisme akan keberlanjutan pemulihan ekonomi terbesar kedua di dunia ini.

Selain itu, kegembiraan para investor terlihat jelas dengan pergeseran fokus kebijakan saat ini ke arah real estat. Yang menggembirakan, kota-kota besar seperti Beijing dan Shanghai telah mulai melonggarkan pembatasan pasar properti, yang menandakan upaya pemerintah yang lebih luas untuk menstimulasi pertumbuhan.

Signifikansi sektor properti sebagai penghasil kekayaan memberikan bobot yang besar pada kinerjanya, yang berdampak pada ekonomi yang lebih luas dan pasar-pasar terkait. Lintasannya kemungkinan besar akan mempengaruhi sentimen ekonomi secara keseluruhan dan dinamika pasar dalam waktu dekat.

Investor asing telah berhati-hati terhadap pasar Tiongkok karena ketegangan geopolitik dan kekhawatiran terkait pemilu AS. Namun, reli pasar sering kali memicu rasa takut ketinggalan (FOMO), terutama karena valuasi saham-saham Tiongkok yang menarik dibandingkan dengan saham-saham AS. Hal ini dapat menyebabkan pergeseran dana global ke ekuitas Tiongkok, yang berpotensi mempertahankan momentum kenaikan saat ini.

Mata uang, terutama Yuan luar negeri, memainkan peran penting dalam arus modal, dan perkembangan ekonomi positif baru-baru ini di pasar aset dan mata uang Tiongkok telah ditandai oleh volatilitas. Namun demikian, terdapat tanda-tanda perbaikan bertahap di Eropa dan Tiongkok , yang berkontribusi pada prospek pertumbuhan global yang lebih baik. Pergeseran dalam dinamika ekonomi ini dapat mengurangi beberapa kekuatan yang terlihat pada dolar AS karena narasi seputar pertumbuhan global semakin meluas. Yuan yang lebih kuat dapat mendorong lebih banyak arus modal masuk.

Singkatnya, prospek saat ini terlihat jauh lebih cerah dibandingkan dengan beberapa minggu yang lalu, menawarkan harapan untuk pemulihan ekonomi yang lebih kuat.