Forex: Volatilitas Lintas Aset Mulai Surut

Volatilitas lintas aset berkurang seiring dengan penurunan imbal hasil AS, didorong oleh penurunan laporan pekerjaan AS di hari Jumat dan kurangnya rilis data ekonomi AS yang signifikan di minggu ini. Namun demikian, telah terjadi pergerakan penting, terutama pada USD/JPY, yang melanjutkan pemulihan pasca intervensi.

Kelanjutan tren naik ini mengikuti pernyataan dari pejabat tinggi mata uang Jepang, Masato Kanda, yang menyatakan bahwa intervensi mungkin tidak diperlukan jika pasar tetap stabil. Namun, pernyataan tersebut kemungkinan besar mendorong aktivitas spekulatif selama "zona abu-abu" periode likuiditas rendah, menguji tekad otoritas dan berpotensi mengganggu JPY dengan cara yang kurang teratur. Pertanyaan yang relevan adalah apakah kita sedang menyaksikan kebangkitan kembali dinamika kucing-kucingan antara CTA dan Kementerian Keuangan. Jika demikian, 155 dalam USD/JPY dapat menyimpan intrik yang signifikan.

Para trader terus melihat yen Jepang sebagai mata uang pendanaan utama, sebagaimana dibuktikan oleh aksi harga yang sedang berlangsung yang memperkuat statusnya. Selain itu, pernyataan Menteri Keuangan AS Janet Yellen baru-baru ini, yang menganjurkan agar intervensi valas 'jarang dilakukan dan melalui konsultasi', tidak membantu upaya Tokyo untuk menstabilkan yen. Namun, terlepas dari komentar Yellen, baik Tokyo maupun para bearish dolar cenderung mengabaikannya, karena USDJPY yang lebih lemah bermanfaat untuk menarik pembeli obligasi Jepang - sebuah perkembangan yang seharusnya disambut baik oleh Departemen Keuangan.

Imbal hasil obligasi di kedua sisi kolam memulai minggu ini dengan lebih rendah didorong oleh sentimen dovish yang ada yang berasal dari angka penggajian nonpertanian AS yang lebih rendah dari prakiraan yang dirilis pada hari Jumat. Ditambah dengan indeks manufaktur dan jasa ISM yang turun di bawah 50 minggu lalu, pasar semakin menafsirkan ini sebagai tanda-tanda perlambatan ekonomi AS.

Sebaliknya, PMI zona euro pada Senin pagi mengindikasikan pemulihan yang berkelanjutan, dengan PMI komposit final untuk bulan April mencapai 51,7. Biasanya, ini akan mengimplikasikan potensi pergerakan naik untuk EURUSD. Namun, meskipun sebagian besar angka IMP Zona Euro melampaui ekspektasi, pasar menunjukkan sedikit reaksi, dengan nilai tukar euro diperdagangkan lebih rendah pada hari itu.

Sebaliknya, fokus investor tampaknya lebih berpusat pada komentar dari pembicara Bank Sentral Eropa, terutama Kepala Ekonom Lane, yang menyatakan keyakinannya pada prospek penurunan suku bunga pada bulan Juni. Meskipun beberapa anggota Dewan Pemerintahan ECB yang lebih dovish mengisyaratkan kemungkinan empat kali pemangkasan pada tahun 2024, indikator pertumbuhan yang membaik menunjukkan bahwa jalur pemangkasan yang agresif mungkin tidak diperlukan.

Menjelang pertemuan RBA, para pedagang menyesuaikan ekspektasi mereka, menghapus kemungkinan penurunan suku bunga untuk sisa tahun ini, yang mendorong AUDUSD ke atas 0,6640. Namun, penegasan Gubernur Bullock mengenai keyakinan kebijakan, yang menekankan bahwa suku bunga saat ini cukup untuk mengarahkan inflasi menuju target, menjadi sanggahan bagi mereka yang mengantisipasi kenaikan suku bunga prematur dan AUDUSD tergelincir kembali di bawah 0,6600

Tidak adanya data ekonomi tingkat satu AS menunjukkan bahwa pasar FX mungkin akan mempertahankan pola range-bound dalam waktu dekat. Namun, kami mengantisipasi pergeseran momentum negatif untuk dolar AS, dengan memprakirakan data ekonomi dari Amerika Serikat akan melemah.