Emas untuk Sementara Mengabaikan Berita Negatif

Emas telah mencapai level tertinggi sepanjang masa hampir setiap hari selama dua minggu terakhir, mencapai $2365 di pasar spot pada hari Selasa sebelum dimulainya perdagangan AS. Kemampuan untuk naik di atas $2070 per ons, yang ditemukan emas pada akhir Februari, telah mengisyaratkan penembusan resistance yang telah membuat emas bertahan di atas sejak Agustus 2020.

Emas kini naik lebih aktif daripada siklus kenaikan jangka panjang sebelumnya. Pada tahun 2011, kenaikan selama bertahun-tahun diikuti oleh konsolidasi selama dua tahun, yang kemudian digantikan oleh bear market selama tiga tahun.

Emas telah meningkat, bereaksi terhadap berita positif dan sebagian besar mengabaikan berita negatif. Harga berbalik tajam ke atas pada kuartal terakhir tahun lalu karena sinyal dari The Fed bahwa langkah selanjutnya adalah penurunan suku bunga, bukan kenaikan suku bunga. Pada saat yang sama, revisi ekspektasi dari enam atau tujuh menjadi dua kali penurunan suku bunga pada tahun 2024 tidak menghalangi kenaikan sama sekali.

Tampaknya setiap berita tentang AS adalah alasan untuk membeli. Sinyal ekonomi dan inflasi yang kuat – menyoroti sifat emas yang dapat mempertahankan nilai. Pelemahan inflasi – mendorong ekspektasi bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga, yang mendukung permintaan untuk aset-aset berisiko.

Ada risiko bahwa bulls sekarang mengabaikan campuran komoditas yang membayangi mereka dalam bentuk imbal hasil obligasi AS. obligasi bertenor 10 tahun telah mengalami kenaikan imbal hasil dari 3,8% pada akhir Januari menjadi 4,45% pada hari Senin. Pembalikan arah datang dari batas bawah saluran kenaikan jangka panjang, yang menunjukkan bahwa uang pintar bertaruh pada skenario suku bunga tinggi untuk jangka panjang.

Pasar-pasar lain tidak bisa mengabaikan apa yang terjadi di pasar surat utang pemerintah untuk waktu yang lama. Indeks-indeks saham sudah mulai menyadarinya, membentuk tren turun yang mulus pada awal April dan berulang kali menguji saluran perdagangan sebelumnya.

Sementara itu, emas telah jenuh beli, menurut RSI, dalam kerangka waktu harian dan mingguan secara maksimal sejak awal Agustus 2020. Saat itu, kenaikan selama delapan minggu diikuti oleh pullback selama beberapa bulan.

Laporan inflasi AS yang dijadwalkan pada hari Rabu berpeluang untuk segera melemahkan emas. Jika hasilnya adalah kenaikan lebih lanjut dalam imbal hasil obligasi pemerintah, pasar global dapat menjadi lebih tersinkronisasi, memicu aksi jual yang lebih aktif di pasar ekuitas dan mempengaruhi emas dan komoditas lainnya. Dalam kasus ini, mungkin perlu waktu berbulan-bulan sebelum kita melihat koreksi harga lebih lanjut dari level tertinggi historis.