Analisis USD/JPY: Pembeli Belum Siap untuk Menyerah Meski Ada Peringatan Intervensi, USD Melemah

• USD/JPY melemah pada hari Senin dan menghentikan kenaikan tiga hari beruntun ke puncak Tahun Berjalan.
• Peringatan intervensi baru menguntungkan JPY dan memberikan tekanan di tengah penurunan USD.
• Perbedaan kebijakan Fed-BoJ terus memberikan dukungan dan membantu membatasi penurunan untuk mata uang utama.

Pasangan USD/JPY memulai minggu baru dengan catatan yang lebih lemah dan untuk saat ini, tampaknya telah menghentikan kenaikan tiga hari beruntun ke level tertingginya sejak November 2022, di sekitar area 143,85 yang dicapai pada hari Jumat. Yen Jepang (JPY) sedikit menguat setelah Wakil Menteri Keuangan Jepang untuk Urusan Internasional. Masato Kanda meningkatkan peringatan terhadap pelemahan mata uang domestik baru-baru ini. Diplomat mata uang tertinggi mengatakan kepada wartawan bahwa Jepang tidak akan mengesampingkan opsi apapun yang tersedia untuk merespon pergerakan mata uang yang berlebihan. Lebih lanjut, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan bahwa kami akan terus mengamati pasar forex dengan rasa urgensi dan memicu spekulasi bahwa pihak berwenang dapat melakukan intervensi untuk memperlambat penurunan.

Selain itu, Bank of Japan (BoJ), dalam Ringkasan Opini dari pertemuan kebijakan moneter terakhir yang diadakan pada bulan Juni, mencatat bahwa ada kemungkinan besar inflasi konsumen akan moderat, tetapi tidak akan melambat kembali di bawah 2%, menjelang pertengahan tahun fiskal saat ini. Selain itu, salah satu dari sembilan anggota dewan yang dikutip mengatakan bahwa BoJ harus mendiskusikan revisi kebijakan kontrol kurva imbal hasilnya (YCC) yang kontroversial pada tahap awal. Hal ini, pada gilirannya, memberikan dukungan tambahan pada JPY, yang, bersama dengan munculnya beberapa penjualan Dolar AS (USD), mendorong para pedagang untuk meringankan taruhan bullish mereka pada pasangan USD/JPY. Namun, sisi bawah, tetap tertahan di tengah ekspektasi bahwa kebijakan suku bunga negatif BoJ akan tetap dipertahankan setidaknya hingga tahun depan.

Faktanya, Gubernur BoJ Kazuo Ueda baru-baru ini mengesampingkan kemungkinan adanya perubahan dalam waktu dekat dalam pengaturan kebijakan moneter yang sangat longgar. Hal ini menandai perbedaan besar dibandingkan dengan pandangan hawkish Federal Reserve (Fed), yang menandakan bahwa biaya pinjaman mungkin masih perlu naik sebanyak 50 bp pada akhir tahun ini. Selain itu, Ketua The Fed Jerome Powell, dalam kesaksiannya di kongres selama dua hari minggu lalu, menegaskan bahwa bank sentral kemungkinan akan menaikkan suku bunga lagi tahun ini, meskipun dengan "kecepatan yang hati-hati", untuk memerangi inflasi yang sangat tinggi. Powell menambahkan bahwa the Fed tidak melihat penurunan suku bunga akan terjadi dalam waktu dekat dan akan menunggu sampai yakin bahwa inflasi bergerak turun ke target 2%. Hal ini, pada gilirannya, memberikan dukungan pada USD/JPY dan membantu membatasi penurunan.

Latar belakang fundamental yang disebutkan di atas membuatnya bijaksana untuk menunggu aksi jual lanjutan yang kuat sebelum mengonfirmasi bahwa harga spot telah mencapai puncaknya dan memposisikan diri untuk penurunan korektif yang berarti. Para pedagang mungkin juga lebih memilih untuk menunggu menjelang komentar Ketua Fed Jerome Powell dan Gubernur BoJ Kazuo Ueda dalam diskusi panel di Forum ECB pada hari Rabu, di Sintra. Para investor minggu ini juga akan menghadapi rilis makro AS yang penting - Pesanan Barang Tahan Lama pada hari Selasa, diikuti oleh laporan PDB akhir pada hari Kamis dan Indeks Harga PCE Inti (pengukur inflasi yang lebih disukai oleh The Fed). Data inflasi yang krusial akan mempengaruhi ekspektasi tentang prospek kebijakan Fed, yang akan mendorong USD dan memberikan dorongan arah baru untuk pasangan USD/JPY.

Prospek Teknikal

Dari perspektif teknikal, penembusan berkelanjutan pekan lalu melalui angka 142,00 dipandang sebagai pemicu baru bagi para pedagang bullish. Namun demikian, Relative Strength Index (RSI) pada grafik harian menunjukkan kondisi sedikit overbought dan memerlukan kehati-hatian sebelum memposisikan diri untuk kenaikan lebih lanjut. Namun demikian, pasangan USD/JPY tampaknya siap untuk melanjutkan tren naik yang mapan baru-baru ini yang dialami selama sekitar tiga bulan terakhir dan melampaui rintangan menengah di dekat area 143,85, atau puncak Tahun Berjalan baru yang dicapai pada hari Jumat. Beberapa aksi beli lanjutan di luar level 144,00 akan menyiapkan panggung untuk pergerakan menuju rintangan relevan berikutnya di dekat area 144,30-144,35, di atas level tersebut, pembeli dapat bertujuan untuk merebut kembali level psikologis 145,00.

Di sisi lain, level 143,00 saat ini tampaknya melindungi sisi bawah langsung menjelang swing low hari Jumat, di sekitar area 142,65. Setiap penurunan selanjutnya dapat terus menarik beberapa pembeli di dekat titik penembusan resistance 142,00, yang saat ini berubah menjadi support. Hal ini, pada gilirannya, akan membantu membatasi penurunan untuk pasangan USD/JPY di dekat area 141,30-141,20. Penembusan yang meyakinkan di bawah level tersebut dapat mendorong beberapa penjualan teknikal dan menyeret harga spot ke bawah level 141,00, menuju pengujian support horisontal 140,60-140,55. Penurunan korektif dapat diperpanjang lebih jauh menuju zona 140,25 dalam perjalanan menuju level psikologis 140,00, yang akan bertindak sebagai basis yang kuat dan titik penting utama bagi para pedagang jangka pendek.