Perkiraan Harga Emas: Pembeli XAU/USD Berhenti di Dekat Rintangan Garis Tren Turun

• Emas mengalami beberapa aksi jual pada hari Senin dan menghentikan tujuh hari kemenangan beruntun.
• Relinya imbal hasil obligasi AS, USD yang lebih kuat berkontribusi pada pullback korektif semalam.
• Kekhawatiran inflasi membantu membatasi penurunan dan membantu logam mulia mendapatkan kembali traksi pada hari Selasa.

Emas ditutup dengan penurunan moderat pada hari Senin, menghentikan tujuh hari berturut-turut dari kenaikan beruntun ke level tertinggi lebih dari lima bulan. Penurunan tersebut secara eksklusif disponsori oleh dolar AS yang lebih kuat, yang cenderung melemahkan komoditas berdenominasi dolar. Greenback tetap didukung dengan baik oleh penerimaan untuk pengetatan kebijakan awal oleh the Fed dan mendapat dorongan tambahan dari data makro AS yang optimis.

Pasar memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga the Fed pada bulan Juli 2022. Selain itu, kontrak berjangka Fed Fund menunjukkan kemungkinan besar kenaikan lagi pada bulan November di tengah meningkatnya tekanan inflasi. Perlu diingat bahwa data yang dirilis hari Rabu lalu menunjukkan bahwa harga konsumen AS pada bulan Oktober melonjak ke level tertinggi sejak 1990. Data tersebut meyakinkan investor bahwa the Fed akan dipaksa untuk mengadopsi respons kebijakan yang lebih agresif untuk menahan inflasi yang sangat tinggi.

Ekspektasi diperkuat oleh kenaikan baru dalam imbal hasil obligasi Pemerintah AS, yang selanjutnya menopang greenback dan bertindak sebagai hambatan untuk logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil. Di sisi data ekonomi, indeks Manufaktur Empire State melampaui perkiraan konsensus dan melonjak ke 30,9 pada bulan November dari 19,8 sebelumnya. Ini lebih lanjut berkontribusi pada pergerakan kuat greenback semalam, meskipun suasana pasar yang hati-hati membantu membatasi penurunan untuk XAU/USD safe-haven tradisional.

Emas berhasil menemukan beberapa dukungan menjelang wilayah $1855 dan naik tipis selama sesi Asia pada hari Selasa. Mundurnya imbal hasil obligasi AS membuat pembeli USD tetap defensif dan ternyata menjadi faktor kunci yang memberikan dukungan pada komoditas. Namun, kenaikan tersebut tidak memiliki keyakinan bullish di tengah nada yang umumnya positif di sekitar pasar ekuitas. Investor akan mencermati pertemuan penting antara Presiden AS Joe Biden dan pemimpin Tiongkok, Xi Jinping untuk beberapa dorongan yang berarti.

Kemudian selama awal sesi Amerika Utara, pedagang akan mengambil isyarat dari rilis angka Penjualan Ritel bulanan AS. Data tersebut, bersama dengan imbal hasil obligasi AS, akan mempengaruhi dinamika harga USD. Selain itu, sentimen risiko pasar yang lebih luas akan berkontribusi untuk menghasilkan beberapa peluang perdagangan seputar emas.

Pandangan teknis

Dari perspektif teknis, kenaikan kuat baru-baru ini yang dialami selama sekitar dua minggu terakhir berhenti tepat di depan resistance yang ditandai oleh garis tren yang miring ke bawah. Penghalang yang disebutkan membentang dari swing highs September 2020 dan sekarang harus bertindak sebagai titik penting utama bagi pedagang jangka pendek. Mengingat RSI pada grafik harian telah bergerak hampir menembus ke wilayah overbought, akan lebih bijaksana untuk menunggu penembusan yang meyakinkan melalui garis tren sebelum memasang taruhan bullish baru. XAU/USD kemudian dapat mempercepat momentum dan bertujuan untuk merebut kembali angka bulat $1900 sebelum akhirnya melesat ke swing highs Juni, di sekitar wilayah $1916-17.

Di sisi lain, setiap pullback yang berarti di bawah level $1850 sekarang akan dilihat sebagai peluang beli. Ini, pada gilirannya, akan membantu membatasi sisi bawah di dekat titik tembus resistance horisontal yang kuat $1834-32. Kegagalan untuk mempertahankan level support yang disebutkan dapat memicu perdagangan long-unwinding yang agresif dan membuat harga emas rentan untuk meluncur kembali ke level $1800. Wilayah $1818-17 dan zona $1808-06 dapat bertindak sebagai level support menengah dalam perjalanan turun.