- Dolar AS melemah ke terendah bulanan, sehingga menyeret USD/IDR ke 16.194.
- Jumlah Uang Beredar M2 di Indonesia bulan Desember 2024 meningkat ke Rp9.210,8 triliun.
- Serangkaian data IMP S&P Global AS yang dirilis pukul 14:45 GMT (21:45 WIB) akan dicermati.
Pada hari Jumat menjelang penutupan pasar Asia, pasangan mata uang USD/IDR melemah ke 16.194, mengikuti pelemahan Dolar AS yang berada di dekat terendah bulanan, seperti yang ditunjukkan oleh DXY sejauh ini dengan merosot ke 107,73 setelah data Klaim Tunjangan Pengangguran Awal AS yang lemah dan pernyataan Trump yang menginginkan The Fed untuk memangkas suku bunga.
Pada hari Kamis, Bank Indonesia (BI) melaporkan Jumlah Uang Beredar M2 di Indonesia meningkat menjadi Rp9.210,8 triliun pada Desember 2024 dari Rp9.134,7 triliun pada November 2024. Peningkatan ini mencapai 4,4% secara tahunan, lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 6,5%. Perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus).
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan beberapa pesan saat peluncuran LPI 2024 pada hari Selasa. Bank Indonesia optimis bahwa capaian positif ekonomi Indonesia 2024 akan terus berlanjut dengan prospek ekonomi ke depan yang lebih baik yang tercermin dari inflasi yang terkendali dalam sasaran, stabilitas Rupiah yang terjaga, kredit yang terus tumbuh, dan digitalisasi yang bertambah pesat.
Ia juga menyebutkan bahwa Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Selain itu, BI mendukung penuh program-program yang dicanangkan Pemerintah melalui 5 aspek, yaitu: menjaga stabilitas ekonomi, moneter, nilai tukar, dan stabilitas sistem keuangan, termasuk memastikan nilai tukar Rupiah stabil sejalan dengan dinamika mata uang regional di tengah tekanan terhadap kuatnya Dolar AS.
Pada hari Kamis malam, Presiden Donald Trump menyatakan keinginannya agar Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat segera menurunkan suku bunga. Menurutnya, pemangkasan suku bunga tersebut harus segera dilakukan, terutama mengingat harga minyak yang sedang turun. "Dengan harga minyak yang turun, saya akan menuntut agar suku bunga segera turun, dan demikian juga seharusnya di seluruh dunia," katanya di World Economic Forum di Davos, Swiss.
Dengan tekanan inflasi di Amerika Serikat yang menunjukkan tanda-tanda mereda, spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga sebanyak dua kali pada tahun ini semakin kuat. Hal ini menyebabkan kurs Dolar AS tetap lemah di dekat level terendah bulanan. Para pedagang memprakirakan Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%-4,50% pada pertemuan tanggal 29 Januari.
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS (Department of Labor/DoL) pada hari Kamis merilis data Klaim Tunjangan Pengangguran Awal AS untuk minggu yang berakhir tanggal 17 Januari naik ke 223 ribu, lebih tinggi dibandingkan 217 ribu pada minggu sebelumnya. Pembacaan ini di atas konsensus pasar yang mengharapkan kenaikan sebesar 220 ribu. Klaim Tunjangan Pengangguran Lanjutan meningkat 46 ribu menjadi 1,899 juta untuk minggu yang berakhir tanggal 10 Januari.
Pada hari Jumat, para pedagang akan mencermati serangkaian data IMP pendahuluan S&P Global AS untuk bulan Januari pada pukul 14:45 GMT (21:45 WIB). IMP Manufaktur diharapkan sedikit meningkat ke 49,6 dari 49,4, sementara sektor Jasa diprakirakan sedikit melemah ke 56,5 dari 56,8.
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
Emas Mendekati Puncak Tujuh Minggu di Atas $4.300
Emas kini melepaskan beberapa keuntungan dan mempertanyakan zona kunci $4.300 per troy ons setelah sebelumnya mencapai tertinggi multi-minggu. Pergerakan ini didorong oleh ekspektasi bahwa The Fed akan memberikan penurunan suku bunga lebih lanjut tahun depan, dengan logam kuning tersebut naik meskipun Greenback menguat dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS meningkat secara keseluruhan.
EUR/USD Berusaha Keras untuk Temukan Arah di Tengah Kenaikan USD
EUR/USD memangkas sebagian dari kenaikan sebelumnya, mengalami sedikit tekanan turun di dekat 1,1730 saat Dolar AS naik tipis. Pasar masih mencerna keputusan suku bunga terbaru dari The Fed, sambil juga menantikan lebih banyak pernyataan dari para pejabat The Fed di sesi-sesi mendatang.
GBP/USD Menembus di Bawah 1,3400 pada Bounce USD
Data Inggris yang mengecewakan membebani Sterling menjelang akhir pekan, memicu pullback pada GBP/USD ke terendah baru harian di dekat 1,3360. Melihat ke depan, acara kunci berikutnya di seberang Selat adalah pertemuan BoE pada 18 Desember.
Prakiraan Harga Litecoin: LTC Berusaha Keras untuk Melanjutkan Kenaikan, Taruhan Bullish Berisiko
Harga Litecoin (LTC) stabil di atas $80 pada saat berita ini ditulis pada hari Jumat, setelah terjadi pembalikan dari level resistance $87 pada hari Rabu. Data derivatif menunjukkan adanya akumulasi posisi bullish sementara Open Interest kontrak berjangka LTC menurun, menandakan risiko long squeeze.
Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 12 Desember:
Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 12 Desember: