Saham Oracle Bertahan di Tertinggi Sepanjang Masa Setelah Bisnis Cloud Melonjak

• Oracle mencapai tertinggi baru sepanjang masa di atas $202 pada hari Kamis.
• Pendapatan Kuartal 4 fiskal menunjukkan perusahaan menyambut baik pertumbuhan cloud yang kuat.
• Pendapatan basis data MultiCloud dari Amazon, Google, dan Azure tumbuh 115% kuartalan.
• Beberapa analis Wall Street menaikkan target harga menjadi $220.

Saham Oracle (ORCL) telah mengalahkan para skeptis pada hari Kamis dengan mencapai tertinggi baru sepanjang masa di atas $200 per saham. Perusahaan perangkat lunak basis data ini didorong setelah melaporkan pendapatan Kuartal 4 fiskal pada Rabu malam. Pasar umumnya terkejut dengan seberapa besar pertumbuhan yang dialami Oracle dalam bisnis cloud-nya, terutama yang berkaitan dengan beban kerja kecerdasan buatan.

Pasar memulai hari Kamis dengan tidak stabil karena beberapa lembaga berita melaporkan bahwa para pejabat AS khawatir bahwa Israel segera merencanakan serangan terhadap Iran meskipun AS melanjutkan perundingan damai dengan negara tersebut. Selain itu, saham Boeing (BA) anjlok setelah 787-8 Dreamliner jatuh di India, dan Klaim Tunjangan Pengangguran Awal di AS untuk minggu lalu di atas konsensus.

Namun, data Indeks Harga Produsen (IHP) menunjukkan inflasi yang lebih rendah dari yang diprakirakan banyak orang, dan ini meningkatkan prospek pemotongan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve (The Fed). Data inflasi menyebabkan imbal hasil obligasi Pemerintah AS turun dan umumnya meningkatkan ekuitas.

Lebih lanjut, Presiden AS, Donald Trump, mengguncang para investor setelah ia mengatakan akan mengirim surat kepada negara-negara untuk menetapkan tarif unilateral menjelang batas waktu 9 Juli. Namun, NASDAQ, S&P 500, dan Dow Jones Industrial Average tetap ditutup naik antara 0,2% dan 0,4% pada hari Kamis

Berita Saham Oracle

Hasil kuartal keempat fiskal Oracle hanya sedikit lebih baik. EPS yang disesuaikan sebesar $1,70 adalah 3% lebih tinggi dari konsensus Wall Street, sementara pendapatan sebesar $15,9 miliar ternyata 2% lebih tinggi dari konsensus, naik 11% dari tahun lalu.

Tetapi kegembiraan terjadi di balik layar. Segmen Infrastruktur Cloud Oracle melaporkan pendapatan naik 52% dibandingkan periode tahun sebelumnya, dan segmen Cloud spesifiknya menunjukkan pendapatan naik 27% YoY. Segmen Fusion Cloud ERP Oracle melaporkan pertumbuhan pendapatan YoY sebesar 22%.

Wall Street terkesan dengan tumpukan permintaan besar Oracle dengan kewajiban kinerja yang tersisa melonjak 41% ke $138 miliar.

"Pendapatan basis data MultiCloud dari Amazon, Google, dan Azure tumbuh 115% dari Kuartal 3 ke Kuartal 4," kata Ketua dan CTO Oracle, Larry Ellison. "Kami saat ini memiliki 23 pusat data MultiCloud yang aktif, dengan 47 lagi sedang dibangun dalam 12 bulan ke depan. Kami memprakirakan pertumbuhan pendapatan MultiCloud tiga digit akan terus berlanjut di TF26."

Bank of America Securities menaikkan target harganya dari $156 menjadi $220, sementara Jefferies juga menaikkan targetnya sebesar $20 menjadi $220.

Prakiraan Saham Oracle

Saham Oracle menembus tertinggi sepanjang masa sebelumnya pada 9 Desember di $198,31 untuk mencapai tertinggi baru sepanjang masa di $202,49 pada hari Kamis, sebelum ditutup sedikit di bawah $200.

Grafik saham harian ORCL

Momentum RCL telah begitu cepat sehingga Simple Moving Average (SMA) 50-hari terjebak jauh di dekat $150. Dengan Relative Strength Index (RSI) menunjukkan pembacaan yang sangat tinggi di 85, tidak akan mengejutkan jika para investor memutuskan untuk melakukan profit taking. Namun, dengan para analis menargetkan $220, ORCL kemungkinan tidak jatuh lebih jauh dari resistance akhir 2024 di kisaran $190-an.

Setelah konsolidasi singkat, diprakirakan ORCL akan terus bergerak lebih tinggi saat pasar mulai melampirkan multiple hyperscaler padanya. Kecuali ada peristiwa makro yang menghalangi, saham Oracle memiliki peluang setidaknya kenaikan lebih lanjut 10% di depan.