Rupiah Tertekan Bertahap, Pasar Menunggu Data JOLTS, Indeks Keyakinan Konsumen AS dan Sinyal dari The Fed


  • USD/IDR mendekati Rp16.409, level tertinggi dalam lebih dari dua pekan.
  • FDI Indonesia kuartal 2 terkoreksi 6,95%, sinyal tekanan struktural mulai muncul.
  • Pasar menunggu rilis data JOLTS dan Indeks Keyakinan Konsumen AS malam ini di sesi Amerika sebagai katalis arah Dolar.

Rupiah Indonesia (IDR) kembali menunjukkan pelemahan dalam lima sesi terakhir pada hari Selasa, tergelincir mendekati level Rp16.409 per dolar AS (USD) menjelang sesi Eropa. Ini menjadi level tertinggi dalam lebih dari dua pekan dan mencerminkan tekanan bertahap yang terus menguat terhadap mata uang Garuda. Setelah sempat stabil di bawah Rp16.300, rupiah kehilangan momentumnya di tengah meningkatnya permintaan global terhadap Dolar – didorong oleh ekspektasi kebijakan moneter ketat serta meredanya tensi dagang usai AS menandatangani beberapa kesepakatan penting, termasuk pakta terbaru dengan Uni Eropa.

AS dan Tiongkok Kembali ke Meja Perundingan

Di tengah dinamika ini, sorotan pasar juga tertuju pada perundingan dua hari antara AS dan Tiongkok yang digelar di Stockholm. Fokus utama terletak pada potensi penundaan tarif tambahan yang dijadwalkan berlaku 12 Agustus, serta isu-isu jangka pendek seperti ekspor semikonduktor, mineral tanah jarang, dan akses pasar. Sementara itu, Presiden Trump mengambil sikap lebih agresif terhadap Rusia, dengan mempercepat tenggat sanksi yang secara tidak langsung menyeret Tiongkok sebagai salah satu konsumen utama minyak Rusia.

Kontraksi FDI Pertama Sejak 2021, Indonesia Hadapi Ujian Kepercayaan Investor

Dari sisi domestik, tekanan terhadap rupiah juga diperparah oleh sinyal melemahnya arus modal masuk. Penanaman Modal Asing (PMA) atau FDI tercatat turun 6,95% pada kuartal II 2025, hanya mencapai Rp202,2 triliun — kontras dengan pertumbuhan 12,7% pada kuartal sebelumnya. Ini merupakan kontraksi kuartalan pertama sejak 2021 dan memperlihatkan bagaimana daya tarik investasi Indonesia mulai diuji kembali, seiring daya beli yang melemah dan meningkatnya kehati-hatian investor terhadap ketidakpastian kebijakan tarif AS.

Ruang Gerak Dolar Mulai Terbatas, FOMC dan Data AS Jadi Penentu Arah Selanjutnya

Kembalinya minat terhadap aset berbasis Dolar menjadi salah satu elemen utama yang mempersempit ruang gerak rupiah di pasar global. Indeks Dolar (DXY) sempat melesat ke 98,68, didorong oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tinggi dalam waktu yang lebih lama — kebijakan yang memperkuat daya tarik aset berbasis dolar dan menekan mata uang pasar berkembang.

Namun untuk saat ini, laju Dolar terlihat mulai melambat sementara pasar bersiap menyambut keputusan FOMC Rabu ini. The Fed secara luas diprakirakan akan mempertahankan suku bunga di level saat ini, namun perhatian akan tertuju pada nada pernyataan resmi dan konferensi pers Ketua Jerome Powell. Pelaku pasar akan mencermati petunjuk arah suku bunga ke depan – apakah akan tetap tinggi, mulai melunak, atau bahkan membuka ruang pemangkasan.

Rangkaian data ekonomi AS yang akan dirilis Selasa malam waktu AS juga menjadi fokus tambahan. Laporan lowongan kerja JOLTS dan Indeks Keyakinan Konsumen Conference Board berpotensi menjadi katalis jangka pendek bagi Dolar AS. Bersama dengan dinamika sentimen risiko global, data ini akan menentukan arah pergerakan pasangan mata uang USD/IDR.

Indikator Ekonomi

Lowongan Pekerjaan JOLTS

Lowongan Pekerjaan JOLTS adalah survei yang dilakukan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS untuk membantu mengukur lowongan pekerjaan. Mengumpulkan data dari sejumlah pengusaha termasuk pengecer, produsen dan kantor-kantor yang berbeda setiap bulan.

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Sel Jul 29, 2025 14.00

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: 7.55Jt

Sebelumnya: 7.769Jt

Sumber: US Bureau of Labor Statistics

Bagikan: Pasokan berita

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua berita

Gabung Telegram

Berita Terkini


Berita Terkini

Pilihan Editor

Emas Mendekati Puncak Tujuh Minggu di Atas $4.300

Emas Mendekati Puncak Tujuh Minggu di Atas $4.300

Emas kini melepaskan beberapa keuntungan dan mempertanyakan zona kunci $4.300 per troy ons setelah sebelumnya mencapai tertinggi multi-minggu. Pergerakan ini didorong oleh ekspektasi bahwa The Fed akan memberikan penurunan suku bunga lebih lanjut tahun depan, dengan logam kuning tersebut naik meskipun Greenback menguat dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS meningkat secara keseluruhan.

EUR/USD Berusaha Keras untuk Temukan Arah di Tengah Kenaikan USD

EUR/USD Berusaha Keras untuk Temukan Arah di Tengah Kenaikan USD

EUR/USD memangkas sebagian dari kenaikan sebelumnya, mengalami sedikit tekanan turun di dekat 1,1730 saat Dolar AS naik tipis. Pasar masih mencerna keputusan suku bunga terbaru dari The Fed, sambil juga menantikan lebih banyak pernyataan dari para pejabat The Fed di sesi-sesi mendatang.

GBP/USD Menembus di Bawah 1,3400 pada Bounce USD

GBP/USD Menembus di Bawah 1,3400 pada Bounce USD

Data Inggris yang mengecewakan membebani Sterling menjelang akhir pekan, memicu pullback pada GBP/USD ke terendah baru harian di dekat 1,3360. Melihat ke depan, acara kunci berikutnya di seberang Selat adalah pertemuan BoE pada 18 Desember.

Prakiraan Harga Litecoin: LTC Berusaha Keras untuk Melanjutkan Kenaikan, Taruhan Bullish Berisiko

Prakiraan Harga Litecoin: LTC Berusaha Keras untuk Melanjutkan Kenaikan, Taruhan Bullish Berisiko

Harga Litecoin (LTC) stabil di atas $80 pada saat berita ini ditulis pada hari Jumat, setelah terjadi pembalikan dari level resistance $87 pada hari Rabu. Data derivatif menunjukkan adanya akumulasi posisi bullish sementara Open Interest kontrak berjangka LTC menurun, menandakan risiko long squeeze.

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 12 Desember:

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 12 Desember:

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 12 Desember:

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

ANALISA