Indeks Dolar AS Naik Mendekati 98,50 Menjelang Data Penjualan Ritel

• Indeks Dolar AS naik menjelang rilis Penjualan Ritel AS yang dijadwalkan pada hari Kamis.
• Dolar AS menguat di tengah kemungkinan yang meningkat bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunganya pada bulan Juli.
• Trump mengumumkan rencana untuk memberitahukan lebih dari 150 negara dalam satu surat tentang tarif 10% yang akan datang.

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, terlihat mencoba memulihkan pelemahan terakhirnya, diperdagangkan mendekati 98,50 pada sesi Asia Kamis ini. Para pedagang akan mengawasi Penjualan Ritel AS untuk bulan Juni, diikuti oleh Klaim Tunjangan Pengangguran Awal mingguan dan Indeks Manufaktur The Fed Philadelphia yang akan dirilis kemudian dalam sesi Amerika Utara.

Greenback terangkat oleh meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga acuan di 4,25%-4,50% pada pertemuan Juli, menyusul data inflasi Amerika Serikat (AS) Juni yang lebih tinggi dari prakiraan.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Selasa bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) AS naik 2,7% tahun-ke-tahun pada bulan Juni, sesuai dengan ekspektasi pasar. IHK Inti berada di 2,9%, sedikit di bawah prakiraan 3,0% tetapi masih jauh di atas target 2% Federal Reserve. Pada hari Rabu, biro tersebut merilis data Indeks Harga Produsen (IHP) AS, menunjukkan bahwa IHP tetap tidak berubah secara tak terduga pada bulan Juni, sementara IHP Inti naik 2,6% tahun-ke-tahun.

Presiden Dallas The Fed Lorie Logan mengatakan pada hari Selasa bahwa The Fed kemungkinan perlu mempertahankan suku bunga di tempatnya untuk sementara waktu lagi untuk memastikan inflasi tetap rendah di tengah tekanan naik dari tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump. Selain itu, Presiden New York The Fed John Williams mengatakan pada Rabu malam bahwa kebijakan moneter berada di tempat yang tepat untuk memungkinkan The Fed memantau ekonomi sebelum mengambil keputusan berikutnya.

Beige Book terbaru dari The Fed menunjukkan bahwa meskipun aktivitas bisnis secara keseluruhan tetap sehat dan tekanan inflasi relatif teredam, tekanan biaya yang mendasari sedang meningkat, dan pelaku bisnis tetap berhati-hati.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa ia berencana mengirimkan satu surat kepada lebih dari 150 negara, memberitahukan mereka tentang tarif 10% yang akan mereka hadapi. Ia menekankan bahwa ini adalah "negara-negara kecil" dengan hubungan perdagangan terbatas dengan AS, tidak seperti Tiongkok atau Jepang. Ia juga mengisyaratkan bahwa tarif tersebut bisa naik menjadi 15-20%, meskipun ia tidak mengonfirmasi perincian apapun. Mengenai tarif terhadap Kanada, ia mengatakan masih terlalu dini untuk berkomentar. Namun, kesepakatan tarif dengan India sangat dekat.