- IHSG memangkas kenaikan menuju penutupan sesi pertama.
- Indonesia masih memiliki peluang untuk mengurangi tarif dari AS.
- Harga Emas Antam kembali turun ke di bawah Rp1.900.000.
IHSG berada di 6.915,13 yang lebih tinggi 0,16% dari penutupan hari kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka dengan gap atas 6.918,69 dan naik ke tertinggi hari 6.939,84 dalam satu jam pertama perdagangan. Namun kemudian, indeks memangkas kenaikan tersebut menuju penutupan sesi pertama. Pasar tampak bingung di tengah kekhwatiran terhadap tarif 32% yang diumumkan Donald Trump untuk barang-barang Indonesia tapi juga ada kelegaan karena tarif tersebut akan berlaku pada 1 Agustus 2025, memberikan Indonesia peluang untuk mengurangi atau menghindari tarif tersebut.
Indeks-indeks saham Indonesia menunjukkan kinerja beragam meskipun sebagian besar positif. DBX (+1,09%), indeks yang mencakup lebih dari 400 emiten, menjadi indeks dengan kinerja terbaik di sesi pertama hari ini. Diikuti oleh JII70 (+0,84%).
Pada pekan ini, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan tarif untuk barang-barang dari Indonesia yang masuk ke AS sebesar 32% yang akan berlaku pada 1 Agustus. Namun demikian, Trump menyebut masih ada ruang untuk perubahan tarif yang bergantung pada hubungan AS dengan Indonesia.
Tarif ini di luar risiko tarif tambahan 10% yang diancamkan Trump kepada negara-negara yang bersekutu dengan kebijakan Anti-Amerika BRICS, mengingat Indonesia telah bergabung dengan BRICS pada Januari 2025.
Menanggapi pengumuman tarif ini, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Indoensia, Haryo Limanseto, mengatakan bahwa Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, akan mengadakan pertemuan dengan perwakilan Pemerintah AS untuk membahas tarif, seperti dilansir oleh CNBC Indonesia.
Penjualan Ritel Indonesia Mengalami Pertumbuhan
Sebelumnya hari ini, Bank Indonesia merilis data penjualan ritel. Data tersebut menunjukkan bahwa Penjualan Ritel Indonesia untuk bulan Mei 2025 menunjukkan pertumbuhan 1,9% tahun-ke-tahun yang naik jika dibandingkan -0,3% pada bulan sebelumnya dan lebih baik dari prakiraan 0,3%. Sedangkan untuk basis bulanan, Penjualan Ritel untuk periode yang sama masih di wilayah kontraksi meskipun mencatatkan perbaikan menjadi -1,3% dari -5,1% pada bulan sebelumnya.
Hingga pekan ini berakhir, tidak akan ada data utama yang akan dirilis untuk Indonesia, sehingga dengan demikian, bursa Indonesia akan lebih dipengaruhi oleh sentimen investor, faktor-faktor pendorong saham spesifik, dan perkembangan terbaru tarif perdagangan dari Amerika Serikat.
Rupiah berada di 16.233 terhadap Dolar AS yang tidak berubah sejauh hari ini. Mata uang Indonesia tampaknya mengabaikan keriuhan di seputar peristiwa-peristiwa terbaru, bergantung pada Dolar AS untuk pergerakan arah di tengah sepinya pendorong dari dalam negeri.
Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun berada di 6,600% yang naik 0,24% di perdagangan sesi Asia. Namun demikian, imbal hasil masih bergerak sideways di level-level saat ini. Pergerakan naik dan turun di area yang sama mengindikasikan bahwa permintaan dan penawaran obligasi ini seimbang. Namun perlu diingat, tren jangka lebih panjang imbal hasi ini adalah menurun dan telah mencatatkan terendah baru 2025 di 6,564% pada Senin lalu dan juga level terendah sejak 7 Oktober 2024.
Emas Antam Kembali di Bawah Rp1.900.000
Emas 1 gram Antam dijual di harga Rp1.894.000 hari ini yang turun Rp12.000 dari Rp1.906.000 pada hari kemarin. Penurunan Emas Antam menyusul penurunan dalam Harga Emas dunia (XAU/USD) pada hari kemarin. XAU/USD turun 1,04% pada basis harian kemarin dan sempat mencapai terendah hari $3.286 per troy ons. Pelemahan ini terjadi di tengah penguatan Dolar AS terhadap enam mata uang utama, yang diukur dengan Indeks Dolar AS (DXY), ke 97,83 meskipun ditutup hampir tidak berubah.
Pelemahan Emas tampaknya terjadi karena membaiknya selera risiko karena Presiden AS, Donald Trump, memundurkan tenggat waktu tarif ke 1 Agustus. Untuk harga Emas Antam ke depan, investor akan mencermati rilis Risalah Rapat FOMC yang akan dirilis nanti hari ini pukul 18:00 GMT (Kamis, 01:00 WIB) yang bisa mempengaruhi pergerakan harga XAU/USD. Pada rapat tersebut, FOMC memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kebijakan meskipun ada tekanan dari Presiden AS untuk menurunkannya.
Grafik Harian IHSG – Analisis Teknis

IHSG masih belum bisa lepas dari kisaran sideways 6.814-6.971 yang terbentuk sejak 20 Juni 2025. Pasar tidak memprakirakan pergerakan yang signifikan di salah satu sisi selama indeks berada dalam kisaran.
Mendukung pergerakan sideways, indikator Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di 47,91 yang tepat di bawah level netral 50 dan belum menunjukkan arah yang jelas.
Namun dalam jangka lebih panjang, IHSG dalam tren bearish karena berada di bawah Simple Moving Average (SMA) 200-hari, saat ini di 7.090. Dalam kasus indeks mempertahankan tren, indeks bisa menemukan support terdekat di 6.814 (ujung bawah kisaran), 6.745,14 (terendah 23 Juni 2025), dan 6.707,38 (tertinggi 13 Maret 2025, titik tembus lower high).
Untuk sisi atas, resistance yang perlu ditembus IHSG untuk mengubah tren menjadi bullish adalah 6.971 (ujung atas kisaran saat ini), 7.000 (level angka bulat), dan 7.097 (SMA 200-hari).
Pertanyaan Umum Seputar Tarif
Meskipun tarif dan pajak keduanya menghasilkan pendapatan pemerintah untuk mendanai barang dan jasa publik, keduanya memiliki beberapa perbedaan. Tarif dibayar di muka di pelabuhan masuk, sementara pajak dibayar pada saat pembelian. Pajak dikenakan pada wajib pajak individu dan perusahaan, sementara tarif dibayar oleh importir.
Ada dua pandangan di kalangan ekonom mengenai penggunaan tarif. Sementara beberapa berpendapat bahwa tarif diperlukan untuk melindungi industri domestik dan mengatasi ketidakseimbangan perdagangan, yang lain melihatnya sebagai alat yang merugikan yang dapat berpotensi mendorong harga lebih tinggi dalam jangka panjang dan menyebabkan perang dagang yang merusak dengan mendorong tarif balas-membalas.
Selama menjelang pemilihan presiden pada November 2024, Donald Trump menegaskan bahwa ia berniat menggunakan tarif untuk mendukung perekonomian AS dan produsen Amerika. Pada tahun 2024, Meksiko, Tiongkok, dan Kanada menyumbang 42% dari total impor AS. Dalam periode ini, Meksiko menonjol sebagai eksportir teratas dengan $466,6 miliar, menurut Biro Sensus AS. Oleh karena itu, Trump ingin fokus pada ketiga negara ini saat memberlakukan tarif. Ia juga berencana menggunakan pendapatan yang dihasilkan melalui tarif untuk menurunkan pajak penghasilan pribadi.
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
Emas Mendekati Puncak Tujuh Minggu di Atas $4.300
Emas kini melepaskan beberapa keuntungan dan mempertanyakan zona kunci $4.300 per troy ons setelah sebelumnya mencapai tertinggi multi-minggu. Pergerakan ini didorong oleh ekspektasi bahwa The Fed akan memberikan penurunan suku bunga lebih lanjut tahun depan, dengan logam kuning tersebut naik meskipun Greenback menguat dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS meningkat secara keseluruhan.
EUR/USD Berusaha Keras untuk Temukan Arah di Tengah Kenaikan USD
EUR/USD memangkas sebagian dari kenaikan sebelumnya, mengalami sedikit tekanan turun di dekat 1,1730 saat Dolar AS naik tipis. Pasar masih mencerna keputusan suku bunga terbaru dari The Fed, sambil juga menantikan lebih banyak pernyataan dari para pejabat The Fed di sesi-sesi mendatang.
GBP/USD Menembus di Bawah 1,3400 pada Bounce USD
Data Inggris yang mengecewakan membebani Sterling menjelang akhir pekan, memicu pullback pada GBP/USD ke terendah baru harian di dekat 1,3360. Melihat ke depan, acara kunci berikutnya di seberang Selat adalah pertemuan BoE pada 18 Desember.
Prakiraan Harga Litecoin: LTC Berusaha Keras untuk Melanjutkan Kenaikan, Taruhan Bullish Berisiko
Harga Litecoin (LTC) stabil di atas $80 pada saat berita ini ditulis pada hari Jumat, setelah terjadi pembalikan dari level resistance $87 pada hari Rabu. Data derivatif menunjukkan adanya akumulasi posisi bullish sementara Open Interest kontrak berjangka LTC menurun, menandakan risiko long squeeze.
Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 12 Desember:
Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 12 Desember: