- IHSG dibuka dengan gap atas setelah merah untuk empat hari berturut-turut.
- DPR RI menyetujui pemberian abolisi dari Presiden Prabowo untuk Tom Lembong.
- Neraca perdagangan surplus untuk 62 bulan bertut-turut.
IHSG bergerak di area 7.556,53 pada saat berita ini ditulis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka dengan gap atas di 7.545,15 yang belum banyak bergerak di antara tertinggi dan terendah hari di masing-masing 7.561,02 dan 7.527,65. Investor tampaknya masih mencerna peristiwa dan data baru-baru ini sebelum menentukan arah.
Hampir semua indeks saham Indonesia hijau. Kinerja positif tersebut sebagian besar disebabkan oleh pembukaan dengan gap atas. Indeks LQ45 saat ini 1,38% di atas penutupan hari kemarin, namun belum sepenuhnya memulihkan penurunan dua hari berturut-turut sebelumnya. Emiten bank-bank besar dalam indeks ini juga hijau. TOWR (+4,1% dari penutupan hari kemarin, juga dibuka dengan gap atas) menjadi saham dengan kenaikan terbesar di indeks ini.
Kinerja IHSG dan indeks-indeks di atas menyusul berita bahwa Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia menyetujui Surat Presiden Nomor R43/PRES/07/2025 terkait abolisi Tom Lembong. Selain itu, DPR juga menyetuji Surat Presiden lainnya untuk pemberian amnesti kepada 1.116 orang terpidana. Menteri Hukum Republik Indonesia, Supratman Andi Agtas, menyebut bahwa pemberian amnesti ini sudah melakukan proses verifikasi dan uji publik yang ketat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI), Airlangga Hartarto, menyampaikan perkembangan kebijakan Visa Schengen untuk Indonesia. Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Presiden RI, Prabowo Subianto, dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, pada pertengahan Juli lalu. Kebijakan ini diharapkan berefek baik untuk kedua pihak terutama Indonesia karena warganya bisa semakin mudah untuk melakukan mobilitas terkait bisnis, perdagangan atau wisata.
Sebelumnya hari ini, Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers Index/PMI) Indonesia untuk bulan Juli 2025 membaik menjadi 49,2 dari 46,9 pada bulan sebelumnya dan lebih baik dari prakiraan 48,5. Meskipun demikian, angkanya masih berada di wilayah kontraksi. Namun perlu diperhatikan, survei ini dilaksanakan sebelum kesepakatan perdagangan Amerika Serikat-Indonesia.
Neraca Perdagangan Indonesia untuk bulan Juni 2025 mencatatkan surplus sebesar $4,10 miliar yang lebih rendah dari surplus $4,30 miliar pada Mei 2025. Meskipun demikian, Indonesia mempertahankan surplus selama 62 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Ekspor Indonesia bulan Juli 2025 mencapai $23,44 miliar yang naik 11,29% dibandingkan Juni 2024. Tiongkok, Amerika Serikat, dan India adalah tiga negara utama tujuan ekspor Indonesia. Sementara impor untuk periode yang sama adalah $19,33 miliar yang naik 4,28% dibandingkan Juni 2024.
Tidak akan ada rilis data tersisa untuk Indonesia hingga hari berakhir, sehingga IHSG akan bergerak berdasarkan sentiment pasar setelah mencerna peristiwa dan data terbaru.
Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10-tahun berada di 6,546% yang belum berubah sejak pembukaan. Imbal hasil ditutup merah untuk dua hari berturut-turut pada hari kemarin, menghentikan kenaikan enam hari berturut-turutnya dari terendah 2025 di 6,482%. Penurunan imbal hasil ini menunjukkan bahwa obligasi kembali diminati di tengah kinerja merah IHSG dalam beberapa hari terakhir.
Emas Antam Hentikan Penurunan Tepat di Atas Rp1.901.000
Emas Antam dengan berat 1 gram dijual di harga Rp1.901.000 yang tidak berubah dari hari kemarin, seperti tercantum dalam situs Logam Mulia. Emas Antam menghentikan penurunan dari Rp1.970.000, tertinggi minggu lalu yang terjadi di tengah menurunnya ketidakpastian perdagangan global saat Amerika Serikat membuat kesepakatan perdagangan dengan mitra-mitra perdagangannya, salah satunya Indonesia.
Namun demikian, ketidakpastian belum sepenuhnya hilang karena AS belum menyelesaikan kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok.
Ke depan, penggerak terdekat untuk Emas Antam adalah data ketenagakerjaan yang salah satunya adalah Nonfarm Payrolls AS yang akan dirilis hari ini pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB). Data yang mengesankan bisa memperkuat Dolar AS, yang diterjemahkan menjadi pelemahan XAU/USD dan pada akhirnya membuat harga Emas berisiko menembus di bawah Rp1.900.000.
Grafik Harian IHSG – Analisis Teknis

Meskipun IHSG merah untuk empat hari perdagangan berut-turut, indeks masih mempertahankan tren bullish karena tetap di atas Simple Moving Average (SMA) 200-hari yang saat ini di 7.059. Tren ini juga diperkuat oleh struktur higher highs dan higher lows yang terlihat pada grafik di atas.
Indikator Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di 68,75, yang baru saja lepas dari level-level jenuh beli, mengindikasikan masih ada momentum untuk kembali naik meskipun perlu tetap waspada karena bisa dengan mudah untuk masuk kembali ke level-level jenuh beli
Jika IHSG memutuskan untuk terus turun, indeks memilki support yang perlu diperhatikan di 7.515,12 (terendah 25 Juli 2025), 7.306,87 (terendah 21 Juli 2025), dan 7.240,08 (tertinggi 26 Mei 2025, higher high).
Sementara dalam kasus indeks mencoba untuk membalikkan penurunan beberapa hari terakhir, IHSG akan berhadapan dengan 7.680,19, tertinggi tahun berjalan, dan berpotensi menghadapi 7.805,91 (tertinggi 23 Oktober 2024) dan 7.910,55 (tertinggi sepanjang masa pada 19 September 2024).
Indikator Ekonomi
Neraca Perdagangan
Neraca Perdagangan yang dirilis oleh Statistik Indonesia adalah keseimbangan antara ekspor dan impor barang dan jasa secara keseluruhan. Nilai yang positif menunjukkan surplus perdagangan, sedangkan nilai negatif menunjukkan defisit perdagangan. Jika permintaan dalam pertukaran untuk ekspor Indonesia yang stabil terlihat, Rupiah akan menerima efek positif (atau bullish), sebaliknya akan memiliki efek negatif (atau bearish).
Baca lebih lanjutInformasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
Emas Mendekati Puncak Tujuh Minggu di Atas $4.300
Emas kini melepaskan beberapa keuntungan dan mempertanyakan zona kunci $4.300 per troy ons setelah sebelumnya mencapai tertinggi multi-minggu. Pergerakan ini didorong oleh ekspektasi bahwa The Fed akan memberikan penurunan suku bunga lebih lanjut tahun depan, dengan logam kuning tersebut naik meskipun Greenback menguat dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS meningkat secara keseluruhan.
EUR/USD Berusaha Keras untuk Temukan Arah di Tengah Kenaikan USD
EUR/USD memangkas sebagian dari kenaikan sebelumnya, mengalami sedikit tekanan turun di dekat 1,1730 saat Dolar AS naik tipis. Pasar masih mencerna keputusan suku bunga terbaru dari The Fed, sambil juga menantikan lebih banyak pernyataan dari para pejabat The Fed di sesi-sesi mendatang.
GBP/USD Menembus di Bawah 1,3400 pada Bounce USD
Data Inggris yang mengecewakan membebani Sterling menjelang akhir pekan, memicu pullback pada GBP/USD ke terendah baru harian di dekat 1,3360. Melihat ke depan, acara kunci berikutnya di seberang Selat adalah pertemuan BoE pada 18 Desember.
Prakiraan Harga Litecoin: LTC Berusaha Keras untuk Melanjutkan Kenaikan, Taruhan Bullish Berisiko
Harga Litecoin (LTC) stabil di atas $80 pada saat berita ini ditulis pada hari Jumat, setelah terjadi pembalikan dari level resistance $87 pada hari Rabu. Data derivatif menunjukkan adanya akumulasi posisi bullish sementara Open Interest kontrak berjangka LTC menurun, menandakan risiko long squeeze.
Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 12 Desember:
Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 12 Desember: