IHSG Belum Mampu Manfaatkan Gap Pembukaan Atas, Pertahankan Level 7.000

• IHSG merah meskipun dibuka di atas penutupan pekan lalu.
• Terjadi pertemuan diplomatik antara Indonesia dan Uni Eropa selama akhir pekan.
• Emas Antam terus bergerak naik di atas Rp1.900.000.

IHSG berada di 7.098,06 yang lebih tinggi 0,72% jika dibandingkan dengan penutupan pekan lalu pada saat berita ini ditulis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka dengan gap atas yang tinggi di 7.130,53 namun indeks tidak bisa memanfaatkannya dan turun ke terendah hari 7.072,73 di sesi pertama hari perdagangan ini. Indeks tampaknya belum memberikan respon positif terhadap pertemuan Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, terkait Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) dan upaya pemerintah Indonesia menangangi risiko penerapan tarif oleh Presiden Amerika, Donald Trump.

Indeks-indeks saham Indonesia menunjukkan kinerja beragam. INFOBANK15 turun 2,44%, menjadi indeks dengan penurunan terbesar. Hampir seluruh emiten dalam indeks ini merah. BMRI (-4,23%), BBNI (-3,59%), BBRI (-2,84%), dan BBTN (-1,67%) menjadi empat saham bank yang mengalami penurunan terbesar dalan INFOBANK15.

Pada pekan lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, berkunjung ke Amerika Serikat untuk menghindari tarif 32% yang diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump, untuk Indonesia yang berlaku pada 1 Agustus. Pertemuan Menko Airlangga dengan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, dan Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat, Jamieson Greer berlangsung positif. Menko menyebut kedua negara akan mengintensifkan perundingan tarif dalam tiga minggu ke depan.

Di tengah keriuhan tarif, Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, melakukan pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, untuk membahas perluasan kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa (UE) selama akhir pekan, seperti diungkapkan dalam media sosial resmi presiden. Kedua pihak sepakat memperdalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA).

Di hari ke depan, tidak akan ada rilis data ekonomi Indonesia. Namun demikian, para investor bersiap menghadapi keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) pada hari Rabu. Pada keputusan suku bunga sebelumnya, BI mempertahankan suku bunga acuan di 5,50%. Namun dalam keputusan bulan ini, bank sentral diprakirakan menurunkan suku bunga menjadi 5,25%.

Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun berada di 6,577% dan tidak menunjukkan pergerakan signifikan di pagi pertama pekan perdagangan ini. Imbal hasil bergerak di level-level saat ini sejak awal Juli 2025, mengindikasikan bahwa permintaan dan penawaran seimbang atau tidak ada minat terhadap obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun di tengah penguatan IHSG baru-baru ini, yang bisa mengalihkan dana investor dari aset-aset yang lebih aman ke aset-aset yang lebi berisiko namum memberikan imbal hasil lebih tinggi seperti saham.

Emas Antam Pertahankan Harga di Atas Rp1.900.000

Emas Antam dengan berat 1 gram dijual di harga Rp1.924.000 yang lebih tinggi Rp18.000 jika dibandingkan dengan harga pada hari Jumat di Rp1.906.000. Emas Antam melanjutkan kenaikan dari minggu lalu mengikuti pergerakan Harga Emas dunia (XAU/USD) yang juga menunjukkan kenaikan di paruh kedua pekan lalu. Pada hari Jumat, XAU/USD menunjukkan kenaikan lebih dari 1% ke $3.368 per troy ons. Namun demikian, kenaikan Emas bisa dibatasi oleh penguatan Dolar AS di tengah berkurangnya peluang penurunan suku bunga The Fed dalam waktu dekat karena kuatnya data tenaga kerja AS baru-baru ini.

Grafik Harian IHSG – Analisis Teknis

IHSG belum mampu memanfaatkan gap atas pembukaan. Meskipun dibuka di atas Simple Moving Average (SMA) 200-hari, saat ini di 7.083, masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa tren indeks telah berubah menjadi bullish.

Namun demikian, indikator Relative Strength Index (RSI) 14 hari di 60,38 mengindikasikan masih ada momentum untuk bergerak ke atas karena berada di atas level netral 50 dan masih jauh dari level-level jenuh beli.

Jika IHSG bisa memanfaatkan pembukaan dengan gap atas dan terus naik, indeks harus menghadapi 7.324,62 (tertinggi 2025 yang diraih pada 23 Januari), dan 7.530,55 (tertinggi 11 Desember 2024) untuk memperkuat tren bullish yang masih rapuh.

Namun jika pergerakan IHSG di atas average tersebut hanya penembusan palsu, indeks bisa berhadapan dengan support terdekat di 7.000 (level psikologis), 6.971 (ujung atas kisaran sideways sebelumnya), dan 6.814 (ujung bawah dari kisaran yang sama).