GBP/JPY Mundur dari Dekat Tertinggi Satu Tahun saat Yen Menguat Kembali

• GBP/JPY mereda dari dekat level tertinggi satu tahun, mundur setelah naik ke 199,83 — level tertinggi sejak Juli 2024.
• Gambaran teknis tetap bullish, dengan GBP/JPY bertahan di atas EMA 21-hari di 197,15.
• RSI melayang di dekat 60, menunjukkan momentum bullish yang berkelanjutan, sementara MACD mempertahankan crossover positif.

Pound Sterling (GBP) sedikit mereda terhadap Yen Jepang (JPY) pada hari Rabu, mundur setelah naik ke 199,83 — level tertinggi sejak akhir Juli 2024. Penurunan yang ringan ini tampaknya dipicu oleh aksi profit taking dan koreksi teknis, sementara Yen Jepang mendapatkan kembali sebagian kekuatannya secara keseluruhan setelah sebelumnya tertekan oleh pembaruan ancaman tarif AS dan data upah yang lemah.

GBP/JPY bergerak lebih rendah selama perdagangan sesi Amerika. Pada saat berita ini ditulis, pasangan mata uang ini diperdagangkan di sekitar 198,90, turun 0,17% pada hari ini, saat para pembeli mengambil jeda setelah rally kuat pasangan mata uang ini mendekati level tertinggi satu tahun.

Di sisi perdagangan, Jepang menghadapi tekanan yang meningkat dari kampanye tarif agresif Washington. Presiden AS, Trump, telah mengumumkan tarif 25% yang luas pada semua impor Jepang, yang akan mulai berlaku pada 1 Agustus. Sebaliknya, Inggris telah muncul sebagai salah satu dari sedikit pelaku awal yang mengamankan kesepakatan dengan AS, setelah menyelesaikan Perjanjian Kemakmuran Ekonomi yang menurunkan tarif pada ekspor-ekspor utama seperti baja, aluminium, dan mobil. Kesepakatan ini telah membantu melindungi Pound Sterling dari volatilitas terkait perdagangan yang lebih luas, sementara Yen Jepang tetap tertekan saat Tokyo berlomba untuk merundingkan pengecualian serupa sebelum tenggat waktu Agustus.

Dari sudut pandang teknis, pasangan mata uang GBP/JPY tetap berada dalam pola ascending channel yang terdefinisi dengan baik, dengan harga saat ini mundur setelah menguji batas atas, sedikit di bawah level psikologis 200,00. Penurunan yang moderat ini tampaknya merupakan bagian dari koreksi teknis setelah pergerakan bullish yang panjang dari pasangan mata uang ini.

Tren naik yang lebih luas tetap utuh, karena pasangan mata uang ini terus diperdagangkan di atas Exponential Moving Average (EMA) 21-hari di 197,16, yang sejajar erat dengan batas bawah dari ascending channel dan telah secara konsisten berfungsi sebagai support dinamis sejak awal Mei. Penembusan yang signifikan di bawah level ini dapat membuka peluang untuk koreksi yang lebih dalam menuju level terendah 19 Juni di dekat 194,00, dengan risiko penurunan lebih lanjut jika level tersebut gagal bertahan. Hingga saat itu, struktur bullish secara keseluruhan tetap ada.

Indikator-indikator momentum menawarkan bias beragam hingga positif. Indikator Relative Strength Index (RSI) melayang di sekitar 60, menunjukkan bahwa momentum bullish tetap ada tetapi belum berada di wilayah jenuh beli. Sementara itu, indikator MACD menunjukkan crossover positif, dengan garis MACD (biru) bertahan sedikit di atas garis sinyal (oranye), mencerminkan momentum bullish yang berkelanjutan. Namun, penyempitan jarak antara garis-garis tersebut menunjukkan perlambatan momentum ke atas dalam jangka pendek. Para pedagang harus memperhatikan penutupan harian di atas 200,00 untuk konfirmasi potensi penembusan, sementara penutupan di bawah 197,00 dapat membuka peluang untuk pullback yang lebih dalam menuju support 194,50–195,00.