EUR/USD Tertekan saat Ancaman Tarif Trump Mendukung Dolar AS

• EUR/USD bergerak turun menuju level terendah dua minggu karena penghindaran risiko meningkatkan permintaan untuk Dolar AS.
• Ketegangan perdagangan meningkat saat Presiden Trump mengisyaratkan tarif umum 15–20% pada negara-negara yang belum menerima surat tarif resmi.
• Pasar tidak melihat penurunan suku bunga oleh ECB pada pertemuan Juli, dan hanya 25 bp pelonggaran yang diprakirakan dalam 12 bulan ke depan.

Euro (EUR) bergerak turun terhadap Dolar AS (USD) pada hari Jumat, tertekan oleh ancaman tarif yang muncul kembali dari Amerika Serikat (AS) dan gelombang penghindaran risiko yang lebih luas yang telah meningkatkan permintaan untuk Greenback. Saat para investor mencerna retorika perdagangan Presiden AS Donald Trump yang semakin meningkat, termasuk kemungkinan bea baru pada impor Eropa, sentimen pasar telah menjadi hati-hati, memicu aliran safe-haven ke dalam Greenback dan menyeret EUR/USD menuju level terendahnya dalam dua minggu.

Pasangan mata uang EUR/USD sedang konsolidasi di bawah level 1,1700, berusaha keras untuk menemukan momentum bullish baru di tengah ketegangan perdagangan yang meningkat. Pada saat berita ini ditulis, pasangan mata uang ini melayang di sekitar 1,1687 selama perdagangan Amerika, karena suasana risk-off yang lebih luas dan Dolar AS yang lebih kuat menjaga mata uang bersama di bawah tekanan.

Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap sekumpulan enam mata uang utama, bertahan stabil di sekitar level 97,80.

Putaran terbaru ancaman tarif dari AS terus mengganggu pasar global, dengan Euro tetap di bawah tekanan. Presiden Trump dilaporkan sedang mempersiapkan untuk mengirimkan pemberitahuan resmi kepada Uni Eropa (UE) segera. Ia telah mengisyaratkan bahwa semua mitra dagang yang tersisa yang belum menerima surat tarif spesifik atau menyelesaikan perjanjian perdagangan akan dikenakan tarif umum sebesar 15% atau 20%. Langkah ini mengikuti pengumuman sebelumnya tentang tarif 35% pada impor Kanada, yang telah meningkatkan ketegangan perdagangan secara keseluruhan. Sementara UE telah menyatakan kesediaan untuk menyelesaikan kerangka perdagangan untuk menghindari konfrontasi, ketidakpastian tetap tinggi.

Di sisi kebijakan moneter, pejabat Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) menawarkan pandangan yang berbeda tentang prospek kebijakan pada hari Jumat, mencerminkan perbedaan internal mengenai jalur ke depan. Anggota Dewan Eksekutif Isabel Schnabel mengeluarkan nada hawkish yang tegas, menyatakan bahwa "batas untuk penurunan suku bunga lainnya sangat tinggi" dan menolak perlunya pelonggaran lebih lanjut kecuali inflasi secara material menyimpang dari target 2% ECB dalam jangka menengah — sesuatu yang saat ini tidak ia lihat ada buktinya. Sebaliknya, anggota Dewan Pengatur Fabio Panetta mengambil pendekatan yang lebih hati-hati, mencatat bahwa jika risiko penurunan terhadap pertumbuhan meningkat dan memperkuat tekanan disinflasi, pelonggaran moneter lebih lanjut akan dibenarkan. Meskipun ada perbedaan, pasar memprakirakan hampir tidak ada kemungkinan pemotongan pada pertemuan ECB berikutnya pada 24 Juli, dan hanya melihat 25 basis poin pelonggaran total dalam 12 bulan ke depan.