- BBTN melonjak meskipun memangkas kenaikan tersebut setelahnya.
- Bank Indonesia akan mengumumkan keputusan suku bunga hari ini.
- Saham ini mempertahankan struktur higher highs dan higher lows, perpotensi sideways jika tidak bisa menindaklanjuti.
BBTN diperdagangkan di 1.240 yang lebih tinggi 2,48% jika dibandingkan dengan penutupan hari kemarin pada saat berita ini ditulis. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk. dibuka dengan gap atas 1.235 dan mencatatkan tertinggi hari di 1.270 dalam satu jam pertama perdagangan. Level tersebut juga merupakan tertinggi baru Juli 2025 dan level tertinggi sejak 2 Juni 2025. Namun demikian, saham ini hampir memangkas seluruh kenaikan tersebut menunju keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI).
Bank Indonesia akan mengumumkan keputsan suku bunga pada pukul 07:00 GMT (14:00 WIB) hari ini setelah melaksanakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung selama dua hari sejak kemarin. BI diprakirakan menurunkan suku bunga menjadi 5,25%. Dalam pertemuan bulan lalu, BI mempertahankan Suku Bunga Acuan di 5,50%, Suku Bunga Deposit Facility di 4,75%, dan Suku Bunga Lending Facility di 6,25%.
BI mempertahankan suku bunga pada bulan lalu untuk memastikan nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya. Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konfrensi pers pada saat itu mengatakan, "Di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi, Bank Indonesia berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, serta terus bersinergi dengan Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk mendukung kesuksesan Asta Cita."
Pasar akan memerhatikan pernyataan bank sentral untuk mencari petunjuk arah kebijakan ke depan dan respon para pejabat bank setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, baru-baru ini menyebut tarif 19% untuk barang-barang Indonesia yang masuk ke Amerika Serikat. Bank-bank besar Indonesia lainnya juga menunjukkan kinerja positif ringan menuju keputusan BI. Di antara saham-saham tersebut adalah BBNI (+1,98%), BTPS (+1,75%), dan BBRI (+1,29%).
Grafik Harian BBTN – Analisis Teknis

Saham bank dengan kapitalisasi pasar Rp16,51 triliun ini mempertahankan tren naik karena berada di atas Simple Moving Average (SMA) 200-hari, saat ini di 1.165. Meskipun masih harus dilihat apakah ini awal dari tren naik baru atau bagian dari tren sideways yang lebih besar, mengingat saham ini naik dan turun di sekitar average sejak pertengahan Mei 2025.
Namun demikian, BBTN juga mempertahankan struktur higher highs dan higher lows yang dibentuk sejak saham ini mencatatkan terendah 2025 di 755, yang juga merupakan level terendah sejak 3 Juni 2020.
Kenaikan saham ini ditopang oleh indikator Relative Strength Index (RSI) 14-hari yang saat ini berada di 65,68 miring ke atas, di atas level netral 50 dan masih jauh dari level-level jenuh beli, mengindikasikan masih ada momentum untuk naik ke atas.
Jika BBTN mendapatkan dorongan ke atas lebih lanjut, target terdekat saham ini adalah 1.320 (tertinggi 2025 yang diraih pada 22 Mei). Penembusan level tersebut akan membuat saham ini mengincar higher high baru di 1.400 (level angka bulat) dan 1.455 (tertinggi 31 Oktober 2024, lower high).
Namun jika BBTN tidak mampu memanfaatkan gap atas pembukaan hari, saham ini bisa turun ke support terdekat di 1.165 (SMA 200-hari) dan 1.070 (terendah 7 dan 8 Juli 2025). Selama saham ini tidak menembus support tersebut, ada indikasi bawah tren jangka menengah BBTN adalah sideways.
Indikator Ekonomi
Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia
Keputusan Tingkat Suku Bunga diumumkan oleh Bank Indonesia. Kebijakan Moneter mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh otoritas moneter suatu negara, bank sentral atau pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu dalam ekonomi nasional. Hal ini didasarkan pada hubungan antara suku bunga di mana uang dapat dipinjam dan pasokan total uang.
Baca lebih lanjutRilis berikutnya Rab Jul 16, 2025 07.30
Frekuensi: Tidak teratur
Konsensus: 5.25%
Sebelumnya: 5.5%
Sumber: Bank Indonesia
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
Emas Mendekati Puncak Tujuh Minggu di Atas $4.300
Emas kini melepaskan beberapa keuntungan dan mempertanyakan zona kunci $4.300 per troy ons setelah sebelumnya mencapai tertinggi multi-minggu. Pergerakan ini didorong oleh ekspektasi bahwa The Fed akan memberikan penurunan suku bunga lebih lanjut tahun depan, dengan logam kuning tersebut naik meskipun Greenback menguat dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS meningkat secara keseluruhan.
EUR/USD Berusaha Keras untuk Temukan Arah di Tengah Kenaikan USD
EUR/USD memangkas sebagian dari kenaikan sebelumnya, mengalami sedikit tekanan turun di dekat 1,1730 saat Dolar AS naik tipis. Pasar masih mencerna keputusan suku bunga terbaru dari The Fed, sambil juga menantikan lebih banyak pernyataan dari para pejabat The Fed di sesi-sesi mendatang.
GBP/USD Menembus di Bawah 1,3400 pada Bounce USD
Data Inggris yang mengecewakan membebani Sterling menjelang akhir pekan, memicu pullback pada GBP/USD ke terendah baru harian di dekat 1,3360. Melihat ke depan, acara kunci berikutnya di seberang Selat adalah pertemuan BoE pada 18 Desember.
Prakiraan Harga Litecoin: LTC Berusaha Keras untuk Melanjutkan Kenaikan, Taruhan Bullish Berisiko
Harga Litecoin (LTC) stabil di atas $80 pada saat berita ini ditulis pada hari Jumat, setelah terjadi pembalikan dari level resistance $87 pada hari Rabu. Data derivatif menunjukkan adanya akumulasi posisi bullish sementara Open Interest kontrak berjangka LTC menurun, menandakan risiko long squeeze.
Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 12 Desember:
Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 12 Desember: