- BBNI belum mampu melanjutkan kenaikan kemarin.
- Perseroan meraih laba lebih dari Rp10 triliun di semester pertama 2025.
- Sentimen akan memengaruhi pergerakan saham di tengah kosongnya rilis data ekonomi Indonesia.
BBNI diperdagangkan di 4.100 yang lebih rendah 2,84% jika dibandingkan dengan penutupan hari kemarin karena gap bawah pada saat berita ini ditulis. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. dibuka dengan gap bawah di 4.160 dan sempat naik untuk mencatat tertinggi hari di 4.180. Meskipun demikian, kenaikannya tidak mampu untuk menutup gap pembukaan ke penutupan hari kemarin di 4.220. Kenaikan tersebut hanya sesaat karena BBNI kemudian turun ke terendah hari 4.100 menuju penutupan sesi pertama di tengah laporan keuangan perseroan untuk semester pertama 2025.
Perseroan mencatatkan laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp10,09 triliun pada semester pertama 2025 yang sedikit lebih rendah dari Rp10,69 triliun pada semester pertama 2024. Namun dari sisi aset, jumlah aset perseroan pada akhir semester pertama 2025 adalah Rp1.201 triliun yang bertambah dari Rp1.129 triliun pada akhir Desember 2024.
Laporan ini belum bisa memberikan BBNI dorongan tambahan setelah saham ini menunjukkan kenaikan 3,72% ke tertinggi 4.180 pada hari kemarin. Hanya akan ada rilis data Investasi Asing Langsung yang bisa mempengaruhi pergerakan saham-saham Indonesia pada pekan depan. Setelah itu hingga bulan ini berakhir, tidak ada lagi rilis data ekonomi Indonesia, sehingga hanya sentimen investor terhadap saham-saham Indonesia yang bisa menjadi penggerak.
Sejauh ini, perkembangan dari perundingan perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra-mitra utamanya menjadi mendorong sentimen yang dominan. Investor terutama perlu memerhatikan perkembangan dari upaya perundingan antara Amerika Serikat - Tiongkok dan Uni Eropa sebelum tenggat waktu 1 Agustus mulai berlaku. Sebelumnya pekan ini, kesepakatan antara AS-Jepang memberikan sentimen positif untuk pasar secara keseluruhan, seperti yang terlihat BBNI yang naik untuk dua hari berturut-turut pada hari Rabu dan Kamis pekan ini di tengah tidak adanya aksi korporasi dari perseroan.
Grafik Harian BBNI – Analisis Teknis

Dari sisi teknis, tren BBNI adalah bearish sejak saham ini menembus Simple Moving Average (SMA) 200-hari dengan tegas pada awal November 2024. Namun dalam jangka lebih pendek, BBNI terlihat sideways karena bergerak naik turun di area 3.930-4.250.
Indikator Relative Strengh Index (RSI) 14-hari di 47,95 dan bergerak di level netral 50 dalam beberapa hari terakhir juga menunjukkan kurangnya momentum arah untuk saham ini dalam waktu dekat.
Jika BBNI berhasil menembus sisi atas kisaran sideways, tujuan sisi atas saham ini adalah 4.540 (tertinggi 11, 12, dan 13 Juni 2025) dan 4.880 (tertinggi 2025 yang diraih pada 31 Januari). Jika BBNI menembus kedua resistance tersebut, saham ini kemungkinan sudah berada di atas SMA 200-hari yang dinamis, mengindikasikan bahwa tren BBNI berubah bullish. Namun demikian, skenario itu kemungkinan tidak terjadi dalam waktu dekat.
Sedangkan untuk sisi bawah, penurunan apa pun BBNI bisa menemukan support di 4.000 (terendah 14 Juli 2025, level angka bulat), 3.930 (terendah 7 Juli 2025). Tidak ada support signifikan di bawah level tersebut kecuali 3.610 (terendah 2025 yang diraih pada 8 April). Penembusnnya akan mengeskspos saham ini ke level-level Januari 2022.
Pertanyaan Umum Seputar Tarif
Meskipun tarif dan pajak keduanya menghasilkan pendapatan pemerintah untuk mendanai barang dan jasa publik, keduanya memiliki beberapa perbedaan. Tarif dibayar di muka di pelabuhan masuk, sementara pajak dibayar pada saat pembelian. Pajak dikenakan pada wajib pajak individu dan perusahaan, sementara tarif dibayar oleh importir.
Ada dua pandangan di kalangan ekonom mengenai penggunaan tarif. Sementara beberapa berpendapat bahwa tarif diperlukan untuk melindungi industri domestik dan mengatasi ketidakseimbangan perdagangan, yang lain melihatnya sebagai alat yang merugikan yang dapat berpotensi mendorong harga lebih tinggi dalam jangka panjang dan menyebabkan perang dagang yang merusak dengan mendorong tarif balas-membalas.
Selama menjelang pemilihan presiden pada November 2024, Donald Trump menegaskan bahwa ia berniat menggunakan tarif untuk mendukung perekonomian AS dan produsen Amerika. Pada tahun 2024, Meksiko, Tiongkok, dan Kanada menyumbang 42% dari total impor AS. Dalam periode ini, Meksiko menonjol sebagai eksportir teratas dengan $466,6 miliar, menurut Biro Sensus AS. Oleh karena itu, Trump ingin fokus pada ketiga negara ini saat memberlakukan tarif. Ia juga berencana menggunakan pendapatan yang dihasilkan melalui tarif untuk menurunkan pajak penghasilan pribadi.
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
Emas Mendekati Puncak Tujuh Minggu di Atas $4.300
Emas kini melepaskan beberapa keuntungan dan mempertanyakan zona kunci $4.300 per troy ons setelah sebelumnya mencapai tertinggi multi-minggu. Pergerakan ini didorong oleh ekspektasi bahwa The Fed akan memberikan penurunan suku bunga lebih lanjut tahun depan, dengan logam kuning tersebut naik meskipun Greenback menguat dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS meningkat secara keseluruhan.
EUR/USD Berusaha Keras untuk Temukan Arah di Tengah Kenaikan USD
EUR/USD memangkas sebagian dari kenaikan sebelumnya, mengalami sedikit tekanan turun di dekat 1,1730 saat Dolar AS naik tipis. Pasar masih mencerna keputusan suku bunga terbaru dari The Fed, sambil juga menantikan lebih banyak pernyataan dari para pejabat The Fed di sesi-sesi mendatang.
GBP/USD Menembus di Bawah 1,3400 pada Bounce USD
Data Inggris yang mengecewakan membebani Sterling menjelang akhir pekan, memicu pullback pada GBP/USD ke terendah baru harian di dekat 1,3360. Melihat ke depan, acara kunci berikutnya di seberang Selat adalah pertemuan BoE pada 18 Desember.
Prakiraan Harga Litecoin: LTC Berusaha Keras untuk Melanjutkan Kenaikan, Taruhan Bullish Berisiko
Harga Litecoin (LTC) stabil di atas $80 pada saat berita ini ditulis pada hari Jumat, setelah terjadi pembalikan dari level resistance $87 pada hari Rabu. Data derivatif menunjukkan adanya akumulasi posisi bullish sementara Open Interest kontrak berjangka LTC menurun, menandakan risiko long squeeze.
Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 12 Desember:
Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 12 Desember: