Perak: Kemungkinan Jalan yang Panjang ke Bawah

Perak telah turun 2,6% sejak awal hari pada hari Selasa menjadi $26,4 per ons. Setelah upaya yang gagal untuk naik di atas $30 per ons pada 7 April, momentum penurunan pada Perak telah digantikan oleh konsolidasi sideways tanpa pantulan yang signifikan.

Penurunan hari Selasa memiliki implikasi penting pada sisi analisis teknologi. Penurunan tajam dari level $27 menandai jalan keluar dari pola korektif, karena harga turun di bawah 61,8% dari kenaikan sejak akhir Februari.

Akan segera menjadi jelas apakah resisten lokal sebelumnya di area 25.0-25.5 telah menjadi support. Jika tidak, kita akan menghadapi berbagai skenario negatif.

Pada timeframe harian, pola pembalikan "head and shoulders" terbentuk dengan penurunan harga di bawah "neckline". Realisasi dari pola ini bersiap untuk pullback ke $24.4. Namun, hal ini mungkin hanya akan mendorong penurunan.

Ini bukan pertama kalinya sejak tahun 2020 Perak mencoba menembus di atas $30. Demonstrasi kekuatan resistensi pada level ini kemungkinan akan membuat pembeli enggan, yang tidak pernah berhasil menembus level tertinggi seperti yang kita lihat pada emas.

Hingga tahun 2023 dan memasuki tahun 2024, rata-rata pergerakan 200-minggu telah bertindak sebagai jangkar penting bagi Perak, menjaga harga agar tidak turun secara signifikan dalam waktu yang lama. Kelanjutan dari pola yang sama menunjukkan bahwa intensitas aksi jual akan mereda pada level di bawah $23. Namun, pada tahun 2022, Perak sempat turun 10% di bawah kurva ini, yang menguraikan risiko penurunan ke $21,3.

Skenario yang lebih apokaliptik adalah likuidasi besar-besaran posisi perak ketika jatuh di bawah rata-rata 200 minggu, seperti yang kita lihat pada tahun 2020 dan 2013 ketika harga merosot lebih dari 30% di bawah kurva tersebut.