Analisis Cepat NFP: Pekerja Amerika dan Dolar AS Merayakan Kenaikan Upah, Saham-Saham Menderita

• AS telah mendapatkan 216.000 pekerjaan pada Desember 2023, mengalahkan estimasi.
• Pertumbuhan upah telah meningkat menjadi 4,1%, menimbulkan masalah bagi Federal Reserve.
• Data yang kuat menurunkan kemungkinan penurunan suku bunga lebih awal.
• Pertumbuhan upah yang mendingin dapat menyebabkan pemikiran ulang di pasar setelah koreksi awal 2024 mereda.

Resesi, resesi apa? Prakiraan untuk tahun 2023 berkisar antara lemah dan suram, tetapi seperti yang ditunjukkan oleh laporan pekerjaan terakhir untuk tahun ini, tingkat perekrutan konsisten dengan pertumbuhan yang sehat, bukan penurunan. Para investor ekuitas menginginkan suku bunga yang lebih rendah dan data yang lebih buruk – dan tidak ada dalam laporan ini untuk mereka.

Data Nonfarm Payrolls untuk bulan Desember menunjukkan peningkatan yang sehat sebesar 216 ribu, sedikit di atas rata-rata sebelum pandemi yang hanya di bawah 200 ribu. Itu adalah pertumbuhan yang sehat. Data untuk dua bulan sebelumnya mengalami revisi ke bawah senilai 71 rubu, yang substansial tetapi tidak cukup untuk merusak pesta para pekerja.

Para pekerja lebih lanjut merayakan kenaikan mengejutkan dalam Penghasilan Per Jam Rata-Rata – 0,4% MoM versus 0,3% yang diharapkan, dan percepatan kenaikan upah tahunan dari 4% menjadi 4,1%, mematahkan prakiraan penurunan menjadi 3,9%.

Apa yang baik bagi para pekerja adalah positif bagi Dolar AS – tetapi tidak bagi para investor saham atau Federal Reserve, yang mungkin menahan pemangkasan suku bunga.

Para investor berpikir ulang terkait jalur suku bunga. Pada pertengahan Desember, Federal Reserve (Fed) mengisyaratkan tiga kali penurunan suku bunga pada tahun 2024. Sejak saat itu hingga akhir tahun, pasar obligasi menjadi terlalu bersemangat, dengan lima pergerakan, dengan pergerakan pertama terjadi pada bulan Maret.

Tahun baru dimulai dengan pengungkapan tren akhir 2023, dengan saham berada di bawah tekanan pada setiap hari perdagangan tahun 2024. Dolar AS kembali menguat dan Emas mundur dari level tertinggi sepanjang masa.

Data baru ini memberikan lebih banyak bahan bakar untuk koreksi 2024, dengan menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS tetap kuat. Jika lebih banyak orang yang bekerja, mereka dapat membelanjakan lebih banyak. Namun, itu mungkin hanya cerita jangka pendek.

Selain itu, pertumbuhan upah sedang melesat, dan itu adalah berita yang membuat frustrasi bagi The Fed dalam pertempuran terakhirnya melawan inflasi. Bank berfokus pada kenaikan harga "layanan inti non-penampungan" – sebuah istilah yang secara kasar diterjemahkan sebagai inflasi yang didorong oleh upah. Kenaikan pertumbuhan upah yang keras kepala berarti inflasi yang "lengket" ini – upah tidak turun dengan cepat – bahkan lebih lengket daripada yang diprakirakan.

Jika dilihat lebih jauh, setelah keadaan tenang akibat koreksi pasar saat ini, saya memprakirakan narasi inflasi yang turun dengan cepat akan semakin menguat, mendukung saham dan membebani Dolar AS. Namun, dibutuhkan laporan inflasi yang lemah untuk membebani Greenback – dan NFP bulan Desember ini tidak memberikan bukti penurunan inflasi. Diperlukan kesabaran.