Yen Jepang Kembali Uji Tertinggi Multi-Bulan, Didukung Dominasi Pembeli saat Meningkatnya Tensi Perdagangan

• Yen Jepang menarik aksi beli baru saat ketegangan perdagangan meningkatkan permintaan safe-haven.
• Harapan untuk kesepakatan perdagangan AS-Jepang dan taruhan kenaikan suku bunga BoJ semakin mendukung JPY.
• Ekspektasi atas sikap dovish The Fed terus melemahkan USD dan pasangan mata uang USD/JPY.

Yen Jepang (JPY) melompat kembali mendekati level tertinggi multi-bulan terhadap mata uang Amerika menjelang sesi Eropa pada hari Rabu dan tampaknya siap untuk menguat lebih lanjut. Para investor tetap khawatir terhadap meningkatnya perang dagang AS-Tiongkok dan potensi dampak dari tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi global. Kondisi ini turut meningkatkan permintaan untuk aset-aset safe-haven tradisional, termasuk JPY, yang mendapatkan dukungan lebih lanjut dari harapan tercapainya kesepakatan perdagangan AS-Jepang.

Sementara itu, data yang dirilis lebih awal pada hari Rabu menunjukkan bahwa pesanan mesin inti Jepang rebound tajam pada bulan Februari dan melampaui ekspektasi pasar. Ini, bersama dengan taruhan bahwa Bank of Japan (BoJ) akan terus menaikkan suku bunga pada tahun 2025, ternyata menjadi faktor lain yang mendukung JPY. Selain itu, prospek pelonggaran yang lebih agresif oleh Federal Reserve (The Fed), yang membuat Dolar AS (USD) tertekan, mencatatkan perbedaan besar dibandingkan dengan ekspektasi atas sikap hawkish BoJ dan semakin menguntungkan JPY yang berimbal hasil lebih rendah.

Yen Jepang Tampaknya Siap untuk Menguat Lebih Lanjut di Tengah Kombinasi Berbagai Faktor Pendukung

• Sikap Presiden AS Donald Trump yang cepat berubah terhadap tarif perdagangan terus memicu ketidakpastian dan mendukung aset-aset safe-haven tradisional, termasuk Yen Jepang. Selama akhir pekan, pemerintahan Trump memberikan pengecualian dari tarif tinggi pada smartphone, komputer, dan elektronik lainnya yang sebagian besar diimpor dari Tiongkok.
• Selain itu, Trump menyarankan pada hari Senin bahwa ia sedang mempertimbangkan kemungkinan pengecualian untuk industri otomotif dari tarif 25% yang sudah berlaku. Namun, Trump berjanji akan lebih banyak tarif pada sektor-sektor utama lainnya seperti semikonduktor secepatnya minggu depan dan mengancam akan memberlakukan tarif pada produk farmasi dalam waktu dekat.
• Data yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa Pesanan Mesin Inti Jepang pada bulan Februari naik lebih dari yang diharapkan, sebesar 4,3%, mencatatkan level tertinggi dalam setahun dan pemulihan yang kuat dari penurunan 3,5% pada bulan Januari. Perincian tambahan dari laporan tersebut mengungkapkan bahwa Pesanan Manufaktur naik 3%, sementara pesanan non-manufaktur melonjak 11,4%.
• Hal ini menunjukkan perbaikan sentimen bisnis, yang seharusnya mendukung investasi modal dan meningkatkan lapangan kerja. Selain itu, upah yang lebih tinggi dapat memicu inflasi yang didorong oleh permintaan. Hal ini membuka peluang untuk kenaikan suku bunga Bank of Japan lainnya selama paruh pertama tahun 2025 dan ternyata menjadi faktor lain yang mendukung JPY.
• Para investor tetap optimis terhadap hasil positif dari perundingan perdagangan AS-Jepang. Faktanya, Trump mengatakan minggu lalu bahwa parameter yang ketat tetapi adil sedang ditetapkan untuk negosiasi. Selain itu, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan bahwa Jepang mungkin menjadi prioritas dalam negosiasi tarif, meningkatkan harapan untuk kemungkinan kesepakatan perdagangan AS-Jepang.
• Sementara itu, aksi jual yang tidak biasa baru-baru ini di Treasury AS menunjukkan bahwa para investor kehilangan kepercayaan pada ekonomi AS, yang terus mengurangi daya tarik Dolar AS. Selain itu, para pedagang telah memperhitungkan kemungkinan bahwa Federal Reserve akan melanjutkan pemotongan suku bunga pada bulan Juni dan mengurangi suku bunga kebijakannya sebesar 100 basis poin tahun ini.
• Oleh karena itu, pidato Ketua The Fed Jerome Powell nanti malam pada hari Rabu akan diperhatikan dengan cermat untuk petunjuk tentang jalur pemotongan suku bunga di masa depan dan menentukan trajektori USD jangka pendek. Sementara itu, Penjualan Ritel AS seharusnya memungkinkan para pedagang untuk mengambil peluang jangka pendek di sekitar pasangan mata uang USD/JPY nanti selama sesi Amerika Utara.

USD/JPY Dapat Mempercepat Lintasan Turun setelah Level Support Utama 142,00 Ditembus

Dari perspektif teknis, ketidakmampuan pasangan mata uang USD/JPY untuk menarik pembeli yang berarti menunjukkan bahwa tren turun yang telah berlangsung selama beberapa bulan masih jauh dari selesai. Selain itu, osilator pada grafik harian tetap berada di wilayah negatif yang dalam, yang semakin menunjukkan bahwa jalur yang paling mungkin untuk harga spot tetap ke sisi bawah. Sementara itu, setiap penurunan lebih lanjut kemungkinan akan menemukan beberapa support di dekat area 142,25-142,20, atau level terendah mingguan, sebelum level 142,00, atau level terendah multi-bulan yang disentuh pada hari Jumat lalu. Penembusan yang meyakinkan di bawah level terakhir akan menegaskan bias negatif dan membuka jalan untuk pergerakan depresiasi lebih lanjut dalam jangka pendek untuk pasangan mata uang ini.

Di sisi lain, upaya pemulihan kembali di atas level 143,00 mungkin kini akan menghadapi resistance tangguh di dekat level swing tinggi semalam, sekitar wilayah 143,60. Setiap pergerakan lebih lanjut ke atas dapat dilihat sebagai peluang jual dan tetap dibatasi di dekat level angka bulat 144,00. Level terakhir ini seharusnya bertindak sebagai titik penting utama, yang jika ditembus dengan pasti dapat memicu rally short-covering dan mengangkat pasangan mata uang USD/JPY ke batas horizontal 144,45-144,50 dalam perjalanan menuju level psikologis 145,00. Momentum dapat meluas lebih jauh menuju zona 145,50 dan level angka bulat 146,00.