Walmart Memulihkan Sebagian Besar Sell-off setelah Pembicaraan Tarif Menutupi Laporan Pendapatan yang Baik

• Walmart memenuhi ekspektasi konsensus untuk Kuartal 1, khawatir terhadap Kuartal 2.
• WMT mendapatkan kembali sebagian dari sell-off langsung pada hari Kamis.
• Pasar tidak menyukai penolakan manajemen untuk memberikan panduan EPS Kuartal 2.
• Manajemen mengatakan memprakirakan harga lebih tinggi pada akhir Mei dan Juni karena tarif Trump.

Saham Walmart (WMT) telah mendapatkan pijakan di sesi sore hari Kamis setelah sell-off lebih dari 5% di pagi hari meskipun melaporkan hasil kuartal pertama yang mengesankan sebelum bel. Peritel terbesar di dunia ini melaporkan laba per saham (earnings per share/EPS) yang disesuaikan untuk Kuartal 1 sebesar $0,61, yang mengalahkan konsensus $0,58, dan pendapatan sebesar $165,6 miliar lebih dari $2 miliar di atas ekspektasi $164,4 miliar.

Dow Jones Industrial Average (DJIA), yang menampilkan Walmart sebagai salah satu dari 30 kepemilikannya, juga telah memulihkan diri, naik 0,4% di sore hari setelah turun dengan jumlah yang sama di sesi pagi. Saham-saham AS didorong oleh laporan Indeks Harga Produsen (IHP) yang menunjukkan harga grosir turun lebih dari yang diprakirakan. Namun, sentimen itu sedikit teredam oleh Penjualan Ritel AS untuk bulan April, yang hanya naik 0,1% MoM.

Berita Saham Walmart

Sorotan untuk kuartal yang berakhir pada bulan April adalah pertumbuhan tahunan 22% dalam segmen eCommerce Global perusahaan. Selain itu, pendapatan iklan internasional Walmart melonjak 50% dibandingkan tahun sebelumnya.

Penjualan yang sebanding untuk AS naik 4,5% YoY, mengungguli estimasi konsensus 3,9%. Transaksi meningkat 1,6% YoY selama kuartal tersebut, dan tiket rata-rata naik 2,8% YoY. Namun, penjualan internasional turun 0,3% dari tahun sebelumnya.

CEO Walmart, Doug McMillon, mengatakan kepada para analis bahwa dia memprakirakan harga naik di Walmart karena tarif, dan CFO perusahaan menambahkan sentimen tersebut.

"Kami didesain untuk memberikan harga yang rendah setiap hari, tetapi besarnya kenaikan [tarif] ini lebih dari yang dapat diserap oleh retailer mana pun," kata CFO, John David Rainey. "Ini lebih dari yang dapat diserap oleh pemasok mana pun. Dan jadi Saya khawatir bahwa konsumen akan mulai melihat harga yang lebih tinggi. Anda akan mulai melihat itu, kemungkinan besar menjelang akhir bulan ini, dan kemudian tentu saja jauh lebih banyak di bulan Juni."

Karena ketidakpastian di seputar kenaikan harga pemasok, Rainey mengatakan bahwa Walmart tidak akan memberikan panduan pertumbuhan EPS dan pendapatan operasional untuk kuartal kedua, tetapi mengatakan memprakirakan pendapatan sebesar $167,8 miliar di Kuartal 2.

Untuk tahun penuh, manajemen memprakirakan penjualan bersih akan naik antara 3% dan 4% dan laba operasional yang disesuaikan akan meningkat antara 3,5% dan 5,5%.

Prakiraan Saham Walmart

Saham Walmart memulihkan sebagian besar sell-off pada hari Kamis, tetapi risiko ke sisi bawah terlihat serius. Rally pullback pasca-tarif mereda di dekat $100, menghasilkan lower high dibandingkan dengan puncak Februari di atas $105. Support Januari sebelumnya di $90 dan Simple Moving Average (SMA) 50-hari di dekat $91 membuat wilayah itu terlihat menarik.

Namun, SMA 200-hari dengan cepat mempersempit jaraknya dengan SMA 50-hari, sehingga kenaikannya ($87,41 pada hari Kamis) dapat menjadi bencana bagi harga saham dalam waktu dekat. Saham WMT sudah menembus di bawah 200-hari pada awal April ketika mencapai terendah enam bulan di bawah $80.

Saham WMT perlu menembus level $100 dengan meyakinkan agar ada semangat bullish yang muncul.

Grafik harian saham WMT