USD/JPY Melayang di Bawah 145,50 Setelah Tiongkok Mengurangi RRR FX, Fokusnya Tetap pada NFP AS


  • USD/JPY mengalami penurunan karena fiskal Tiongkok dan IMP yang optimis.
  • PBoC menurunkan RRR FX menjadi 4% untuk memperlambat laju pelemahan Yuan Tiongkok.
  • Greenback mundur dari kenaikan baru-baru ini menjelang data ekonomi AS.

USD/JPY diperdagangkan lebih rendah di sekitar 145,40, melanjutkan penurunan untuk hari kedua berturut-turut selama sesi Eropa pada hari Jumat. Pasangan mata uang ini mengalami tekanan ke bawah sebagai akibat dari pengumuman People's Bank of China (PBoC) mengenai langkah-langkah fiskal baru-baru ini.

Bank sentral memutuskan untuk mengurangi Rasio Persyaratan Cadangan Valuta Asing/Forex Reserve Requirement Ratio (RRR FX) menjadi 4% dari 6% sebelumnya, mulai tanggal 15 September. Hal ini akan meningkatkan kemampuan bank-bank lokal untuk melepaskan lebih banyak Dolar AS (USD) untuk memperlambat laju pelemahan Yuan Tiongkok.

Selain itu, IMP Manufaktur Caixin Tiongkok yang optimis pada bulan Agustus berkontribusi meningkatkan optimisme pasar. Di 51,0, dibandingkan dengan konsensus pasar 49,3, dari sebelumnya 49,2 di bulan Juli.

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kinerja Dolar AS (USD) melawan enam mata uang utama lainnya, diperdagangkan lebih rendah di sekitar 103,50 pada saat penulisan. Greenback mundur dari kenaikan hari sebelumnya menjelang rilis data makroekonomi Amerika Serikat (AS) mendatang. Kumpulan data ini mencakup Nonfarm Payrolls, Pendapatan Rata-Rata Per Jam, dan IMP Manufaktur ISM AS yang dijadwalkan akan dirilis hari ini.

Namun, dolar mendapat dukungan ke atas yang disebabkan oleh data inflasi AS yang dirilis pada hari Kamis, yang dianggap sebagai indeks pengukur inflasi yang disukai Federal Reserve (The Fed). Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditures (PCE) Inti AS naik ke 4,2% di bulan Juli sesuai konsensus pasar, dari 4,1% sebelumnya. Klaim Pengangguran Awal AS untuk pekan yang berakhir pada 25 Agustus, dilaporkan 228 ribu dibandingkan ekspektasi 235 ribu dan sebelumnya 232 ribu.

level-level teknis USD/JPY

Tinjauan
Harga terakhir hari ini 145.47
Perubahan harian hari ini -0.07
Perubahan harian hari ini % -0.05
Pembukaan harian hari ini 145.54
 
Tren
SMA 20 Harian 145.16
SMA 50 Harian 143.18
SMA 100 Harian 140.4
SMA 200 Harian 136.8
 
Level
Tinggi Harian Sebelumnya 146.24
Rendah Harian Sebelumnya 145.35
Tinggi Mingguan Sebelumnya 146.64
Rendah Mingguan Sebelumnya 144.54
Tinggi Bulanan Sebelumnya 147.38
Rendah Bulanan Sebelumnya 141.51
Fibonacci Harian 38,2% 145.69
Fibonacci Harian 61,8% 145.9
Pivot Point Harian S1 145.18
Pivot Point Harian S2 144.81
Pivot Point Harian S3 144.28
Pivot Point Harian R1 146.07
Pivot Point Harian R2 146.61
Pivot Point Harian R3 146.97

 

 

Bagikan: Pasokan berita

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua berita

Gabung Telegram

Berita Terkini


Berita Terkini

Pilihan Editor

Emas Terkoreksi Setelah Data AS Menunjukkan Kekhawatiran Inflasi

Emas Terkoreksi Setelah Data AS Menunjukkan Kekhawatiran Inflasi
Harga Emas (XAU/USD) terkoreksi kembali, turun setengah persen ke $2.340an pada hari Senin setelah data Sentimen Konsumen AS mengindikasikan suku bunga mungkin tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, sehingga mengurangi daya tarik Emas sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Berita Emas Lainnya

EUR/USD Mendekati Tertinggi Bulanan di Balik Perbaikan Sentimen Pasar dan Dolar AS yang Lemah

EUR/USD Mendekati Tertinggi Bulanan di Balik Perbaikan Sentimen Pasar dan Dolar AS yang Lemah

EUR/USD naik ke 1,0800 pada awal sesi Amerika hari Senin karena membaiknya sentimen pasar. Pasangan mata uang ini mempertahankan kenaikan karena para pedagang telah menilai bahwa penurunan suku bunga dari European Central Bank (ECB) akan lebih besar dan dimulai lebih awal dibandingkan Federal Reserve (The Fed).

Berita EUR/USD Lainnya

Lima Fundamental untuk Pekan Ini: Inflasi dan Apa yang Dikatakan The Fed Tentang Inflasi Menjadi Fokus

Lima Fundamental untuk Pekan Ini: Inflasi dan Apa yang Dikatakan The Fed Tentang Inflasi Menjadi Fokus

Akankah inflasi akhirnya turun? Itulah pertanyaan bagi pasar, yang dihantam oleh empat rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) yang mengkhawatirkan secara beruntun. Pemanasan dengan IHP, pidato dari para pejabat penting Federal Reserve (The Fed), dan juga melihat mandat kedua bank sentral, yaitu ketenagakerjaan, semuanya menjanjikan minggu yang menarik.

Analisa Lainnya

Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal

Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal

Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.

Indikator Pertemuan Teknikal

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.

Informasi Lebih Lanjut

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

ANALISA