- Rupee India merosot ke dekat 86,30 terhadap Dolar AS di tengah ketegangan Timur Tengah.
- Para investor memprakirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada hari Rabu.
- RBI membuka peluang ekspansi kebijakan moneter lebih lanjut.
Rupee India (INR) meraih terendah abru tiga minggu di 86,30 terhadap Dolar AS (USD) selama perdagangan sesi Eropa pada hari Selasa. Pasangan mata uang USD/INR naik tajam karena ketegangan antara Israel dan Iran telah mengurangi selera risiko para investor, sebuah skenario yang menekan permintaan pada mata uang-mata uang yang lebih berisiko, seperti Rupee India.
Militer Israel mengatakan selama jam-jam akhir perdagangan sesi Asia pada hari Selasa bahwa mereka telah mengidentifikasi rudal-rudal yang diluncurkan dari Iran menuju Israel, menurut BBC News.
Selama pertemuan G7, Presiden AS, Donald Trump, telah meminta Wakil Presiden, JD Vance, dan utusan Timur Tengah untuk menawarkan pertemuan dengan pihak Iran minggu ini, lapor The New York Times.
Perkembangan ini muncul setelah laporan dari Reuters menunjukkan bahwa Teheran meminta rekan-rekan Timur Tengahnya untuk mendesak Presiden AS, Trump, menggunakan pengaruhnya terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk mendorong gencatan senjata segera.
Gencatan senjata antara Israel dan Iran akan memberikan manfaat ganda berupa sentimen pasar yang ceria dan harga minyak yang lebih rendah bagi Rupee India. Mata uang India tersebut terpukul parah pada hari Jumat ketika harga minyak melonjak setelah Israel meluncurkan serangkaian serangan terhadap pangkalan militer dan fasilitas nuklir di Iran, dengan tujuan menghentikan mereka dari membangun hulu ledak nuklir. Mengingat bahwa India adalah salah satu negara pengimpor minyak terbesar di dunia, harga minyak yang lebih tinggi memberikan beban pada Rupee India.
KURS Rupee India Hari ini
Tabel di bawah menunjukkan persentase perubahan Rupee India (INR) terhadap mata uang utama yang terdaftar hari ini. Rupee India adalah yang terlemah dibandingkan Dolar Kanada.
| USD | EUR | GBP | JPY | CAD | AUD | NZD | INR | |
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| USD | 0.04% | 0.24% | 0.04% | -0.04% | -0.07% | -0.13% | 0.30% | |
| EUR | -0.04% | 0.17% | 0.03% | -0.10% | -0.09% | -0.10% | 0.40% | |
| GBP | -0.24% | -0.17% | -0.20% | -0.27% | -0.26% | -0.31% | 0.08% | |
| JPY | -0.04% | -0.03% | 0.20% | -0.09% | -0.13% | -0.18% | 0.39% | |
| CAD | 0.04% | 0.10% | 0.27% | 0.09% | -0.10% | -0.02% | 0.47% | |
| AUD | 0.07% | 0.09% | 0.26% | 0.13% | 0.10% | -0.03% | 0.42% | |
| NZD | 0.13% | 0.10% | 0.31% | 0.18% | 0.02% | 0.03% | 0.23% | |
| INR | -0.30% | -0.40% | -0.08% | -0.39% | -0.47% | -0.42% | -0.23% |
Heat Map menunjukkan persentase perubahan mata uang utama terhadap satu sama lain. Mata uang dasar diambil dari kolom kiri, sedangkan mata uang pembanding diambil dari baris atas. Misalnya, jika Anda memilih Rupee India dari kolom kiri dan berpindah sepanjang garis horizontal ke Dolar AS, persentase perubahan yang ditampilkan dalam kotak akan mewakili INR (dasar)/USD (pembanding).
Intisari Penggerak Pasar Harian: Rupee India Melemah terhadap Dolar AS
- Rupee India memangkas kenaikan sebelumnya dan melonjak ke dekat 86,30 terhadap Dolar AS. Dolar AS diperdagangkan secara luas sideways sementara para investor menunggu pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) pada hari Rabu. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, naik ke dekat 98,20.
- Menurut alat FedWatch CME, The Fed hampir pasti akan mempertahankan suku bunga stabil di kisaran 4,25%-4,50%.
- Para investor akan memantau dengan seksama komentar dari Ketua The Fed, Jerome Powell, pada konferensi pers, setelah keputusan suku bunga, untuk mendapatkan petunjuk tentang kapan bank sentral akan mulai menurunkan suku bunga pinjaman utamanya. Sorotan utama dari kebijakan The Fed adalah dot plot The Fed, yang menunjukkan di mana para pejabat melihat arah suku bunga dalam jangka pendek dan panjang.
- Pada sesi hari ini, para investor akan fokus pada data Penjualan Ritel AS untuk bulan Mei, yang akan diterbitkan pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB). Data Penjualan Ritel, yang merupakan pengukur utama belanja konsumen, diprakirakan akan mengalami penurunan sebesar 0,7% setelah pertumbuhan 0,1% yang terlihat pada bulan April.
- Di kawasan Asia, Gubernur Reserve Bank of India (RBI), Sanjay Malhotra, telah menyatakan keyakinan bahwa tekanan inflasi yang mereda telah membuka ruang untuk ekspansi kebijakan moneter lebih lanjut. "Mengenai pelonggaran di masa depan, meskipun tidak tepat bagi saya untuk mendahului MPC, jika prospek inflasi ternyata di bawah proyeksi kami, itu akan membuka ruang kebijakan," kata Malhotra dalam sebuah wawancara dengan Business Standard pada hari Senin.
- Komentar sedikit dovish dari Malhotra muncul setelah data Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Grosir (IHG) tahun-ke-tahun untuk bulan Mei tumbuh dengan laju moderat. Data IHK dan IHG masing-masing naik 2,82% dan 0,39%. Dalam pengumuman kebijakan moneter sebelumnya bulan ini, RBI memproyeksikan target inflasi utama untuk tahun anggaran saat ini sebesar 3,7%.
Analisis Teknis: USD/INR Melonjak ke Dekat 86,30
Pasangan mata uang USD/INR naik tajam ke dekat 86,30 pada hari Selasa setelah pembukaan yang lemah sebelumnya di hari ini. Tren jangka pendek pasangan mata uang ini tetap kuat karena bertahan di atas Exponential Moving Average (EMA) 20-hari, yang berada di sekitar 85,77.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari berusaha untuk menembus di atas 60,00. Momentum bullish baru akan muncul jika RBI berhasil menembus di atas level tersebut.
Melihat ke bawah, EMA 20-hari adalah level support utama untuk pasangan mata uang ini. Di sisi atas, tertinggi 86,44 pada 23 Mei akan menjadi rintangan kritis bagi pasangan mata uang ini.
Indikator Ekonomi
Inflasi Indeks Harga Grosir
Inflasi IHPB yang dirilis oleh Departemen Perdagangan dan Industri adalah ukuran dari pergerakan harga yang sama dengan Indeks Harga Konsumen (IHK). Umumnya, pembacaan tinggi dipandang sebagai positif (atau bullish) untuk Rupee, sementara bacaan yang rendah dipandang sebagai negatif (atau bearish).
Baca lebih lanjutRilis terakhir: Sen Jun 16, 2025 06.30
Frekuensi: Bulanan
Aktual: 0.39%
Konsensus: 0.8%
Sebelumnya: 0.85%
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
AUD/USD Turun ke Terendah Dua Minggu, di Bawah 0,6600 karena Pedagang Menunggu IHK AS
Pasangan mata uang AUD/USD turun ke level terendah dua minggu selama sesi Asia pada hari Kamis di tengah nada risiko yang lebih lemah, yang menguntungkan safe-haven Dolar AS dan membebani Dolar Australia untuk hari keenam berturut-turut. Selain itu, masalah ekonomi Tiongkok semakin melemahkan Dolar Australia, meskipun sikap hawkish RBA dapat membatasi pelemahan. Selain itu, taruhan untuk lebih banyak pemotongan suku bunga oleh The Fed mungkin membatasi Dolar AS dan memberikan dukungan untuk pasangan mata uang ini menjelang angka inflasi AS yang akan dirilis nanti hari ini.
USD/JPY Naik di Atas 155,50 karena Para Trader Menunggu Rilis IHK AS
Pasangan mata uang USD/JPY naik ke sekitar 155,60 selama awal sesi Asia pada hari Kamis. Dolar AS menguat tipis terhadap Yen Jepang setelah komentar hati-hati dari Gubernur Federal Reserve Christopher Waller. Para pedagang akan mengawasi data inflasi Indeks Harga Konsumen AS untuk bulan November, yang akan dirilis kemudian pada hari Kamis.
Emas Turun karena Aksi Ambil Untung, Kekuatan USD Jelang Rilis IHK AS
Harga Emas turun di bawah $4.350 selama perdagangan sesi Asia pada hari Kamis. Logam mulia ini mundur dari level tertinggi tujuh minggu di tengah pengambilan untung dan pemulihan Dolar AS (USD). Potensi penurunan untuk logam kuning ini mungkin terbatas setelah data lapangan pekerjaan AS terbaru memperkuat ekspektasi pasar akan penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve AS dan menyeret USD lebih rendah.
Bitcoin, Ethereum Mengalami Fluktuasi Tajam, Memicu Likuidasi Besar di Tengah Tuduhan Manipulasi Pasar
Pasar kripto bergejolak pada hari Rabu saat mata uang kripto teratas, termasuk Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), dengan cepat membalikkan kenaikan dari sesi Amerika awal.
Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Kamis, 18 Desember:
Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Kamis, 18 Desember: