USD/INR Naik Tipis Menjelang IMP Jasa India

• Rupee India diperdagangkan lebih lemah pada hari Senin meskipun ada pemulihan sederhana USD.
• Pertumbuhan PDB India yang optimis di kuartal Oktober-Desember mendorong INR dan membatasi kenaikan pasangan mata uang ini.
• Para pelaku pasar akan fokus pada IMP Jasa S&P Global India bulan Februari, yang akan dirilis hari Selasa.

Rupee India (INR) diperdagangkan dengan catatan datar pada hari Senin. Kenaikan INR didukung oleh data yang menunjukkan pertumbuhan PDB India pada kuartal Oktober-Desember yang jauh di atas prakiraan. Ekonomi India tumbuh pada laju tercepatnya dalam satu setengah tahun di kuartal Desember, dengan ekonomi berkembang sebesar 8,4%, dibandingkan 6,6% yang diantisipasi.

Di sisi lain, meningkatnya permintaan Dolar AS (USD) dan prospek penundaan ekspektasi penurunan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) dapat membebani Rupee India dalam waktu dekat. Meskipun begitu, para analis mengatakan bahwa pasangan mata uang ini kemungkinan akan tetap berada di dalam sebuah kisaran yang sempit tahun ini karena Reserve Bank of India (RBI) memonitor pasar valuta asing dengan ketat dan melakukan intervensi ketika diperlukan untuk mencegah volatilitas yang berlebihan pada nilai tukar.

IMP Jasa S&P Global India untuk bulan Februari akan dirilis pada hari Selasa. Para investor akan mengamati dengan seksama kesaksian Ketua The Fed Jerome Powell pada hari Rabu, yang mungkin memberi beberapa petunjuk tentang gambaran umum ekonomi dan kebijakan moneter. Pada hari Jumat, data ketenagakerjaan AS akan dirilis, termasuk Nonfarm Payrolls (NFP), Pendapatan Rata-Rata Per Jam, dan Tingkat Pengangguran.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Rupee India tetap Sensitif terhadap Berbagai Hambatan dan Ketidakpastian

• Cadangan devisa India meningkat $2,975 miliar menjadi $619,072 miliar untuk pekan yang berakhir pada 23 Februari, menurut Reserve Bank of India (RBI).
• IMP Manufaktur ISM AS dirilis lebih lemah dari prakiraan, turun ke 47,8 di bulan Februari dari 49,1 di bulan Januari.
• Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan turun ke 76,9 dari 79,6, di bawah konsensus pasar.
• Presiden The Fed Boston Susan Collins dan John Williams dari New York menyatakan bahwa penurunan suku bunga pertama kemungkinan akan dilakukan pada akhir tahun ini, sementara Raphael Bostic dari Atlanta mengatakan bahwa penurunan suku bunga pertama akan dilakukan paling cepat pada akhir tahun ini.
• Pasar keuangan telah memperhitungkan kemungkinan 70% bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mulai memangkas suku bunga pada pertemuan bulan Juni.

Artikel terbaru: Nifty dan Sensex Duduk di Rekor Tertinggi

Analisis Teknis: Rupee India kemungkinan akan memperpanjang batas kisaran 82,70-83,20

Rupee India diperdagangkan datar pada hari ini. USD/INR telah diperdagangkan dalam saluran tren turun multi-bulan antara 82,70 dan 83,20 sejak 8 Desember 2023.

Dalam waktu dekat, USD/INR mempertahankan prospek bearish yang tidak berubah karena pasangan ini masih berada di bawah MA 100 hari pada kerangka waktu harian. Momentum bearish didukung oleh Relative Strength Index (RSI) 14-hari, yang bertahan di zona negatif di bawah garis tengah 50,0.

Aksi jual lebih lanjut dapat menyeret pasangan ini lebih rendah ke 82,70, yang merupakan batas bawah saluran tren turun. Lebih jauh ke selatan, rintangan berikutnya terlihat di dekat level terendah 23 Agustus di 82,45, diikuti oleh level terendah 1 Juni di 82,25.

Potensi penghalang kenaikan akan muncul di dekat pertemuan EMA 100 hari dan angka bulat psikologis di angka 83,00. Momentum bullish yang berkelanjutan melewati titik ini akan membuka jalan menuju level tertinggi 2 Januari di 83,35, dalam perjalanan menuju 84,00.