NZD/USD Turun meski Dolar AS Melemah, Tertekan oleh Kekhawatiran Terkait Tiongkok

• NZD/USD mereda menuju 0,5910 pada hari Selasa, memangkas kenaikan hari Senin
• Penurunan suku bunga terbaru Tiongkok memicu kekhawatiran permintaan, membebani Dolar Selandia Baru yang terkait dengan Tiongkok
• Dolar Selandi Baru bertahan di atas EMA 21-hari tetapi tetap terjebak dalam kisaran konsolidasi

Dolar Selandia Baru (NZD) merosot terhadap Dolar AS (USD) pada hari Selasa, dengan NZD/USD tergelincir ke 0,5910 di awal perdagangan sesi Amerika. Pergerakan ini menandai pullback ringan dari pemulihan hari sebelumnya, saat para pedagang bereaksi terhadap pemangkasan suku bunga terbaru Tiongkok, yang menimbulkan kekhawatiran baru terhadap perlambatan pertumbuhan di kawasan tersebut.

Dolar Selandia Baru tetap berada dalam kisaran konsolidasi tetapi kesulitan untuk membangun momentum karena tekanan jual muncul setelah Bank Rakyat Tiongkok (People Bank of China's atau PBOC) menurunkan kedua patokan pinjaman utamanya. Suku bunga dasar pinjaman (loan prime rate/LPR) satu tahun — yang menjadi acuan untuk sebagian besar pinjaman bisnis dan rumah tangga — dipangkas sebesar 10 basis poin menjadi 3,0%, sementara LPR lima tahun, yang mempengaruhi suku bunga hipotek, juga dikurangi sebesar 10 bp menjadi 3,5%. Langkah ini, yang bertujuan untuk merangsang permintaan domestik, menyoroti kekhawatiran yang persisten terhadap pemulihan Tiongkok yang lesu, membebani mata uang-mata uang yang memiliki hubungan perdagangan erat dengan ekonomi Tiongkok, termasuk Dolar Selandia Baru.

Data ekonomi terbaru yang dirilis pada hari Senin menunjukkan bahwa PMI Jasa Bisnis Selandia Baru bulan April merosot ke 48,5, menandai kontraksi dua bulan berturut-turut. Meskipun data jasa yang lemah menyoroti hambatan-hambatan domestik yang sedang berlangsung, ini sebagian diimbangi oleh pemulihan tajam dalam harga produsen. Harga input kuartal pertama naik 2,9%, sementara harga output naik 2,1%, kenaikan terkuat sejak pertengahan 2022. Meskipun pasar masih memprakirakan Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin nanti bulan ini, pemulihan inflasi dapat meredakan ekspektasi terhadap jalur pelonggaran yang lebih agresif.

Melihat ke depan, para pedagang akan mengalihkan fokus mereka ke kalender domestik yang padat. Neraca perdagangan Selandia Baru akan dirilis pada akhir hari Selasa, diikuti oleh rilis anggaran tahunan pemerintah pada hari Kamis, yang diprakirakan akan memangkas belanja dasar 2025 menjadi NZ$1,3 miliar dari NZ$2,4 miliar. Laporan penjualan ritel kuartal pertama pada hari Jumat akan memberikan pembaruan tentang aktivitas konsumen.

Sementara itu, Dolar AS tetap dalam posisi defensif, karena sentimen melemah setelah penurunan peringkat kredit AS oleh Moody’s dari Aaa menjadi Aa1. Langkah ini didorong oleh kekhawatiran yang meningkat terhadap utang pemerintah AS yang membengkak dan defisit anggaran yang melebar.