- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merah selama tiga hari perdagangan berturut-turut, merosot ke 7.276,74.
- Rilis angka Cadangan Devisa untuk bulan Februari bisa mendorong sentimen para pedagang di dalam negeri.
- Harga IHSG harus keluar dari kisaran di 7.345-7.250 untuk bisa menentukan arah ke depan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mendekati waktu penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini merosot ke 7.276,74, melemah sekitar 35 poin atau 0,48% menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) beberapa emiten di bulan ini.
IHSG tertekan oleh melemahnya beberapa saham raksasa, seperti, Saham Bank BCA (BBCA) yang melemah 9.750 (0,76%) dan saham BRI yang anjlok ke 6.050 (1,22%).
Inflasi Indonesia yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia pada hari Jumat pekan lalu menekan sentimen para pedagang. Laporan BPS menunjukkan bahwa inflasi tahun ke tahun untuk bulan Februari mencapai 2,75% melebihi angka 2,57% pada bulan sebelumnya. Peningkatan inflasi ini terseret oleh harga beberapa komoditas makanan, terutama harga beras yang melambung, dengan BPS mewaspadai kenaikan harga secara umum menjelang bulan Ramadhan yang akan segera dimulai pada Maret ini.
Namun demikian, Inflasi tahunan sejauh ini masih berada dalam target Bank Indonesia (BI) yang memprakirakan inflasi 2024 di 2,5% dengan deviasi ±1% atau di kisaran 1,5%-3,5%.
Pada hari Kamis pekan ini, BI akan merilis angka Cadangan Devisa untuk bulan Februari. Cadangan devisa Indonesia pada bulan Januari merosot ke USD 145,1 Miliar dari USD 146,4 Miliar di bulan Desember 2023. Menurut laporan Bank Indonesia, mereka menilai bahwa cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. BI memandang Cadangan Devisa Indonesia ke depan masih memadai karena kerjasama antara respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah.
Analisis IHSG
Sejauh ini, pada grafik harian, kisaran perdagangan IHSG berada di 7.345-7.250. Harga IHSG saat berita ini ditulis diperdagangakan di sekitar level 7.276,74, mendekati Simple Moving Average (SMA) 50 di 7.254,75. IHSG telah melemah selama tiga hari berturut-turut sejak 29 Februari lalu. Harga harus berhasil menembus keluar dari kisaran perdagangan yang disebutkan untuk menentukan arah selanjutnya. Sementara, setelah penembusan kisaran tersebut, indeks ini harus menghadapi garis resistance yang terbentang dari tertinggi 5 Januari hingga tertinggi 16 Februari (garis berwarna hijau), di mana bila harga mampu menerobos di atas resistance ini, harga berpeluang membentuk tertinggi sepanjang masa melampaui 7.403,57.
Sebaliknya harga bisa turun menuju 7.200 jika berhasil menembus dan menutup di bawah support dinamis dari SMA yang disebutkan.
Grafik harian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
Prakiraan Mingguan Emas: XAU/USD Terlihat akan Lanjutkan Tren Naik setelah Konfirmasi $2.400 sebagai Support
Harga emas (XAU/USD) terus menguat minggu ini dan naik di atas $2.400 pada hari Jumat, naik hampir 2% untuk minggu ini. Investor akan terus mencermati komentar dari pejabat Federal Reserve (Fed) minggu depan dan mencari petunjuk baru tentang waktu perubahan kebijakan dalam rislah rapat pada tanggal 30 April-1 Mei.
Prakiraan Mingguan Dolar AS: Taruhan Pidato The Fed Lainnya dan Penurunan Suku Bunga dalam Sorotan
Minggu yang buruk bagi Greenback membuat Indeks USD (DXY) mundur ke area terendah lima minggu di sekitar 104,00, dan berhasil mendapatkan kembali ketenangan di akhir minggu.
Prakiraan Mingguan EUR/USD: Dapatkah Risalah Rapat FOMC Memberikan Petunjuk Baru?
EUR/USD naik selama empat minggu berturut-turut, diperdagangkan dengan nyaman di sekitar 1,0860 menjelang penutupan. Kemajuannya dangkal, karena pasangan mata uang ini naik sekitar 250 poin dari level terendah tahun ini di 1,0600 yang tercatat pada pertengahan April.
Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal
Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.
Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet
Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.