Inflasi IHK Australia di Kuartal Pertama Naik ke 0,9% QoQ versus Prakiraan 0,8%

Indeks Harga Konsumen (IHK) Australia pada kuartal pertama 2025 naik 0,9% QoQ, dibandingkan dengan kenaikan 0,2% yang terlihat pada kuartal keempat, menurut data terbaru yang diterbitkan oleh Australian Bureau of Statistics (ABS) pada hari Rabu. Konsensus pasar memprakirakan pertumbuhan 0,8% pada periode yang dilaporkan.

Pada basis tahunan, inflasi IHK Australia pada kuartal pertama stabil di 2,4% dibandingkan dengan 2,4% sebelumnya dan di atas konsensus pasar 2,2%.

IHK Rata-Rata Dipangkas RBA untuk kuartal pertama naik 0,7% dan 2,9% masing-masing pada basis kuartalan dan tahunan. Pasar memprakirakan kenaikan 0,7% QoQ dan 2,9% YoY pada kuartal hingga Maret.

Indeks Harga Konsumen bulanan pada bulan Maert stabil di 2,4% YoY, dibandingkan dengan sebelumnya yang menunjukkan kenaikan 2,4%.

Reaksi AUD/USD terhadap Data Indeks Harga Konsumen Australia

Dolar Australia (AUD) mendapatkan sedikit permintaan setelah data inflasi dari Australia. Pasangan mata uang AUD/USD naik 0,30% pada hari ini untuk diperdagangkan di 0,6402, pada saat berita ini ditulis.

Grafik 15-menit AUD/USD

---

Bagian ini diterbitkan pada pukul 21:30 GMT (04:30 WIB) sebagai pratinjau data inflasi Australia.

• Indeks Harga Konsumen bulanan Australia diprakirakan di 2,3% pada bulan Maret.
• Inflasi IHK kuartalan diprakirakan turun lebih lanjut di bawah 3%, dengan inflasi inti memenuhi target RBA.
• Reserve Bank of Australia akan bertemu pada pertengahan Mei untuk memutuskan kebijakan moneter.
• Dolar Australia melemah terhadap rivalnya dari Amerika setelah mencapai tertinggi baru 2025.

Australia akan merilis beberapa data inflasi pada hari Rabu dan pasar keuangan mengantisipasi tekanan harga semakin mereda di awal 2025, membuka jalan bagi pemotongan suku bunga tambahan oleh Reserve Bank of Australia (RBA). Bank sentral dijadwalkan untuk bertemu untuk memutuskan kebijakan moneter pada 19-20 Mei.

Kembali ke data, Australian Bureau of Statistics (ABS) akan menerbitkan dua pengukur inflasi yang berbeda: Indeks Harga Konsumen (IHK) kuartalan untuk kuartal pertama 2025 dan IHK bulanan Maret, yang mengukur tekanan harga tahunan selama dua belas bulan terakhir. Laporan kuartalan mencakup RBA IHK Rata-Rata Dipangkas, pengukur inflasi favorit para pengambil kebijakan.

RBA telah mempertahankan Official Cash Rate (OCR) di 4,10% ketika bertemu pada awal April, setelah memberikan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada bulan Februari, yang merupakan pemotongan pertama setelah siklus kenaikan yang dimulai pada tahun 2022.

Apa yang Diprakirakan dari Data Tingkat Inflasi Australia?

ABS diprakirakan akan melaporkan bahwa IHK bulanan naik 2,3% dalam tahun hingga Maret, menurun dari 2,4% yang tercatat pada bulan Februari. IHK kuartalan diprakirakan naik 0,8% pada basis kuartalan (QoQ) dan 2,2% pada basis tahunan (YoY) di kuartal pertama 2025. Selain itu, pengukur yang disukai bank sentral, IHK Rata-Rata Dipangkas RBA, diprakirakan naik 2,9% YoY di kuartal keempat, turun dari kenaikan 3,2% yang tercatat di kuartal sebelumnya.

Terakhir, IHK Rata-Rata Dipangkas RBA diprakirakan naik 0,7% QoQ, lebih tinggi dari 0,5% yang tercatat sebelumnya. Namun, data ini akan tetap berada dalam target RBA untuk menjaga inflasi antara 2% dan 3%, yang berarti bank sentral dapat memberikan pemotongan suku bunga tambahan dalam waktu dekat.

Sementara itu, aktivitas ekonomi di negara tersebut, yang diukur oleh Produk Domestik Bruto (PDB), naik secara moderat di kuartal terakhir tahun 2025, dengan PDB tumbuh 0,6% dalam konteks riil, melampaui ekspektasi pasar 0,5% dan mencatatkan kinerja terkuat sejak Desember 2022. Tingkat pertumbuhan tahunan 1,3% juga melebihi prakiraan konsensus 1,2%. Peningkatan moderat ini menghidupkan kembal bayang-bayang resesi, meskipun ekonomi belum sepenuhnya pulih.

Terakhir, perlu dicatat bahwa pertumbuhan PDB Australia diproyeksikan mencapai sekitar 2,2% pada tahun 2025, menurut prakiraan terbaru dari RBA. Di luar target inflasi bank sentral, pertumbuhan yang lesu telah menjadi bagian dari keputusan para pengambil kebijakan untuk memangkas suku bunga, untuk membantu menghindari kemunduran ekonomi yang lebih tajam.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memulai perang dagang global. Setelah mengumumkan tarif pada negara-negara tetangga, Trump meluncurkan "tarif timbal balik" pada sebagian besar mitra dagangnya. Australia terkena tarif dasar 10% sementara menghadapi tarif 25% pada semua ekspor baja dan aluminium ke AS. Namun, sebagian besar ketegangan terletak antara Tiongkok dan AS, dengan tarif yang tinggi. Tiongkok adalah mitra dagang utama Australia, dan ekonomi lokal mungkin menderita akibat ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Selain itu, kekhawatiran terkait dampak perang dagang terhadap ekonomi AS membuat Dolar AS (USD) berada dalam posisi tertekan. USD jatuh ke terendah baru 2025 terhadap sebagian besar mata uang utama pada bulan April dan mempertahankan nada lemah terlepas dari sentimen pasar.

Gubernur RBA, Michelle Bullock, mencatat, "Jika ada tarif besar pada Tiongkok, perdagangan Tiongkok mungkin akan mencoba mencari cara lain untuk menemukan outlet. Australia mungkin bahkan menjadi penerima keuntungan dari itu. Jadi kita mungkin, pada kenyataannya, menemukan beberapa dampak deflasi pada Australia jika itu terjadi."

Bagaimana Laporan Indeks Harga Konsumen Dapat Mempengaruhi AUD/USD?

Data inflasi, seperti biasa, sangat penting. Meredanya tekanan inflasi seharusnya mendorong taruhan pada pemotongan suku bunga RBA pada bulan Mei.

Secara umum, IHK yang lebih tinggi akan bersifat bullish bagi AUD di tengah ekspektasi RBA yang hawkish. Namun, skenario sebaliknya juga berlaku: meredanya inflasi dapat mendorong para pengambil kebijakan menuju sikap yang lebih dovish.

Menuju rilis IHK, pasangan mata uang AUD/USD diperdagangkan di sekitar level 0,6400, mundur dari tertinggi baru tahunan 0,6450.

Valeria Bednarik, Kepala Analis FXStreet, mengatakan: "Pasangan mata uang AUD/USD sedang mengkonsolidasikan kenaikan dan meskipun ada fluktuasi dalam perdagangan harian, kasus bullish tetap kuat. Pembacaan teknis pada grafik harian mengindikasikan bahwa pasangan mata uang ini mungkin mengoreksi lebih rendah, karena indikator-indikator teknis mereda dari puncak terbaru mereka di dekat pembacaan jenuh beli. Namun, kasus untuk penembusan bearish masih jauh."

Bednarik menambahkan: "Pasangan mata uang AUD/USD seharusnya menemukan support awal jangka pendek di wilayah 0,6340, dengan penurunan lebih lanjut mengekspos zona harga 0,6280, di mana SMA 20 yang bullish bertemu dengan SMA 100 yang datar. Diperlukan penembusan di bawah area ini untuk mengantisipasi penurunan yang lebih curam menuju level 0,6200. Kelanjutan bullish di luar tertinggi tahun ini seharusnya membuat AUD/USD menguji ketahanan penjual di sekitar level 0,6500."