GBP/USD Menguat setelah Kesepakatan AS-Inggris, Bertahan di Dekat 1,33

• Kesepakatan perdagangan AS-Inggris mendukung Sterling; Trump mempertahankan tarif 10% tetapi membuka akses pasar yang lebih luas.
• BoE memangkas suku bunga sebesar 25 bp dalam pemungutan suara terpecah tiga arah dan para pedagang kini melihat Juli sebagai waktu paling awal untuk pemotongan lainnya.
• DXY turun 0,37% ke 100,26 saat para pejabat The Fed mengeluarkan sentimen hati-hati di tengah pasar tenaga kerja yang kuat dan prospek pertumbuhan yang melambat.

Pound Sterling (GBP) mencatat kenaikan kuat pada hari Jumat, naik 0,41% setelah pengumuman kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Inggris pada hari Kamis. Namun, pemotongan suku bunga oleh Bank of England (BoE) membatasi kenaikannya, tetapi pasangan mata uang ini tetap diperdagangkan dekat level 1,33 setelah pulih dari terendah harian 1,3211.

GBP/USD Naik saat Kesepakatan Perdagangan Mendorong Sentimen, sementara Nada Dovish BoE Diimbangi oleh Pelemahan Dolar dan Pernyataan Hati-Hati The Fed

Presiden AS, Donald Trump, dan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengumumkan kesepakatan perdagangan bilateral, yang mempertahankan tarif 10% Trump pada ekspor Inggris tetapi membuka pasar untuk kedua negara. Berita ini membatasi penurunan GBP/USD setelah BoE memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bp), dengan pemungutan suara terpecah tiga arah, di mana tujuh dari sembilan pejabat memilih pemotongan suku bunga, tetapi dua dari mereka mendukung pemotongan 50 bp. Di sisi hawkish terdapat dua dari sembilan anggota,

Sebelumnya, Gubernur BoE, Andrew Bailey, mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan itu baik, meskipun ia mencatat bahwa tarif 10% tetap berlaku untuk sebagian besar ekspor Inggris, yang lebih tinggi daripada sebelumnya bulan lalu.

Pemotongan BoE Berikutnya Hingga Juli

Sementara itu, ekspektasi suku bunga untuk BoE mengindikasikan bahwa para pedagang mengurangi kemungkinan pemotongan pada bulan Juni tetapi melihat peluang 50% pada bulan Juli.

Sterling mempertahankan kenaikannya, didukung oleh Dolar AS yang lemah. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak kinerja sekumpulan enam mata uang terhadap dolar, turun 0,37% di 100,26.

Dari sisi data, agenda ekonomi AS menampilkan beberapa pejabat Federal Reserve (The Fed). Gubernur The Fed, Adriana Kugler, menyatakan bahwa pasar tenaga kerja mendekati tingkat maksimum ketenagakerjaan dan mencatat bahwa kebijakan moneter saat ini cukup ketat.

Presiden The Fed New York, John Williams, mengatakan bahwa stabilitas harga adalah dasar bagi The Fed, memprakirakan inflasi kembali ke 2% dan memproyeksikan pertumbuhan akan melambat secara signifikan. Ia menambahkan bahwa kebijakan berada pada posisi yang baik.

Raphael Bostic dari The Fed Atlanta mengatakan bahwa tidak bijaksana menyesuaikan kebijakan di tengah ketidakpastian.

Prakiraan Harga GBP/USD: Prospek Teknis

GBP/USD tetap memiliki bias ke atas, meskipun diprakirakan akan menyelesaikan minggu dekat dengan harga pembukaannya, indikasi keseimbangan antara pembeli/penjual. Momentum tetap bullish seperti yang digambarkan oleh Relative Strength Index (RSI), tetapi aksi harga menunjukkan sebaliknya. Meskipun tidak ada divergensi, pembeli perlu merebut kembali 1,3400, sehingga mereka mencetak higher-high dan memiliki kesempatan untuk menguji puncak tahunan di 1,3443. Jika ada penguatan lebih lanjut, langit-langit berikutnya adalah 1,35.

Sebaliknya, jika GBP/USD tetap di bawah 1,3300, support pertama adalah 1,3250, diikuti oleh terendah hari di 1,3211.