Emas Antam Bertahan di Rp2,46 Juta, Ditopang Harga Global dan Ketidakpastian Kebijakan, Tunggu NFP AS


  • Harga emas batangan Antam stabil di Rp2.464.000/gram, sejalan dengan emas global yang bertahan dekat 4.300 per ons troy.
  • Ketidakpastian arah kebijakan The Fed dan penantian data NFP AS menjaga emas tetap diminati sebagai aset lindung nilai.
  • Faktor domestik, termasuk rupiah yang terkelola serta wacana pajak ekspor dan DMO emas, ikut membentuk ekspektasi harga ke depan.

Harga emas batangan Antam pada perdagangan Selasa (16 Desember) bertahan stabil di Rp2.464.000 per gram, dengan dukungan dari harga emas global yang masih bertahan di dekat level 4.300 per ons troy. Posisi emas internasional yang tetap tinggi tersebut ikut mendongkrak harga emas domestik, menjaga Antam bertahan di zona atas setelah rally bertahap sejak akhir November. Dalam satu bulan terakhir, pergerakan harga memperlihatkan kecenderungan naik yang relatif konsisten, dengan koreksi dangkal dan cepat menemukan pijakan baru – menandakan minat beli domestik yang masih kuat di tengah dinamika global.

Kondisi tersebut juga tidak terlepas dari kombinasi faktor eksternal dan domestik. Dari sisi global, emas tetap memperoleh penopang dari ketidakpastian arah kebijakan moneter Amerika Serikat, meski The Fed telah memangkas suku bunga 25 basis poin ke kisaran 3,50%-3,75%. Pasar kini lebih selektif, menunggu konfirmasi lanjutan dari data tenaga kerja dan inflasi sebelum membangun ekspektasi pelonggaran berikutnya. Di dalam negeri, pergerakan rupiah yang relatif terkelola turut meredam volatilitas harga emas dalam rupiah, sehingga kenaikan tidak berlangsung agresif namun tetap bertahan di zona tinggi.

Pasar Menanti NFP AS dan Sinyal The Fed untuk Arah Emas

Sorotan pasar global saat ini tertuju pada rilis Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk Oktober dan November, yang dipandang penting dalam membaca arah pasar tenaga kerja. Sinyal perlambatan akan memperkuat pandangan bahwa ruang pelonggaran kebijakan masih terbuka – faktor yang biasanya mendukung emas. Sebaliknya, data yang lebih kuat dari prakiraan berpotensi menahan laju penguatan emas melalui penguatan dolar AS dalam jangka pendek. Sejalan dengan itu, FedWatch CME menunjukkan probabilitas sekitar 76% bahwa suku bunga AS akan ditahan pada Januari 2026, menandakan pasar mulai menakar ulang ruang pelonggaran ke depan.

Komentar pejabat The Fed memperlihatkan spektrum pandangan yang masih berimbang. John Williams menilai kebijakan moneter kini berada dekat level netral dan cukup siap menghadapi 2026, dengan inflasi diproyeksikan turun ke 2% pada 2027 dan pengangguran mencapai 4,5% pada akhir 2025 sebelum membaik kembali. Sementara itu, Stephen Miran berpandangan inflasi inti sudah dekat target dan kebijakan masih cenderung ketat, membuka ruang bagi laju pemangkasan yang lebih cepat agar mendekati netral. Perbedaan sudut pandang ini menjaga emas tetap relevan sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian kebijakan.

Regulasi Ekspor dan Wacana DMO Warnai Prospek Harga Emas Domestik

Dari dalam negeri, faktor kebijakan turut membentuk lanskap harga emas. Pemerintah Indonesia akan memberlakukan pajak ekspor emas mulai 23 Desember 2025, dengan tarif 7,5%-12,5%, bahkan 10%-15% jika harga global melampaui US$3.200 per ons troy, tergantung jenis produk. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan penerimaan negara sekaligus mengatur arus ekspor emas. Di sisi lain, pasar masih menunggu kepastian terkait Domestic Market Obligation (DMO) emas. Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Tri Winarno, menyatakan skema DMO belum diputuskan dan masih dalam tahap pertimbangan.

Dengan latar tersebut, emas batangan Antam tetap dipandang sebagai instrumen lindung nilai di tengah ketidakpastian global dan domestik. Selama arah kebijakan moneter global belum sepenuhnya jelas, rupiah bergerak terkelola, dan permintaan lokal tetap kuat, ruang konsolidasi emas di level tinggi masih terbuka, dengan potensi penguatan lanjutan jika risiko global kembali meningkat.

Emas Global Konsolidasi di Dekat 4.300, Momentum Mengendur Sambil Menunggu Katalis

Grafik 4 Jam Emas (XAU/USD)
Grafik 4 Jam Emas (XAU/USD), 16 Desember 2025


Sementara itu, emas global bergerak konsolidatif di dekat area 4.300, dengan harga terakhir berada di sekitar 4.289 dan mulai kehilangan momentum setelah rally kuat awal Desember. Secara teknis, struktur uptrend jangka menengah masih terjaga selama harga bertahan di atas support dinamis 4.200-4.180 – merupakan area SMA dan trendline naik. Namun, Relative Strength Index (RSI) yang turun dari area overbought ke sekitar 50-55 mengindikasikan momentum mulai mendingin.

Di sisi atas, resistance kuat berada di 4.350-4.380, yang sejauh ini membatasi lanjutan penguatan. Selama belum ada penembusan bersih di atas zona tersebut, emas cenderung bergerak sideways dengan bias hati-hati, menunggu katalis baru dari data AS dan arah dolar.

Bagikan: Pasokan berita

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua berita

Gabung Telegram

Berita Terkini


Berita Terkini

Pilihan Editor

Breaking: Data Nonfarm Payrolls Naik 64.000 pada November dibandingkan Prakiraan 50.000

Breaking: Data Nonfarm Payrolls Naik 64.000 pada November dibandingkan Prakiraan 50.000

Jumlah pekerjaan di sektor non-pertanian (Nonfarm Payrolls/NFP) di Amerika Serikat (AS) meningkat sebesar 64.000 pada bulan November, menurut laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada hari Selasa. Angka ini lebih baik dari ekspektasi pasar yang memperkirakan peningkatan sebesar 50.000.

Emas Sedikit Menguat saat Investor Mempertimbangkan Data Lapangan Pekerjaan AS yang Beragam

Emas Sedikit Menguat saat Investor Mempertimbangkan Data Lapangan Pekerjaan AS yang Beragam

Emas (XAU/USD) naik tipis pada hari Selasa saat para pedagang mencerna laporan lapangan pekerjaan AS yang tertunda. Pada saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan di sekitar $4.315 setelah rebound dari terendah harian di dekat $4.271 yang disentuh sebelumnya dalam sesi Eropa.

Prakiraan Harga EUR/USD: Data AS Menambah Pelemahan Dolar AS

Prakiraan Harga EUR/USD: Data AS Menambah Pelemahan Dolar AS

Pasangan mata uang EUR/USD diperdagangkan dalam kisaran yang terbatas sepanjang bagian pertama hari, bertahan di atas kenaikan Desember dan diperdagangkan di sekitar 1,1760 di awal sesi Amerika. Euro (EUR) tetap berada di level yang lebih tinggi, meskipun data Eropa yang mengecewakan.

Penjualan Ritel AS hampir tidak berubah di $732,6 Miliar di Oktober

Penjualan Ritel AS hampir tidak berubah di $732,6 Miliar di Oktober

Penjualan Ritel di Amerika Serikat hampir tidak berubah di $732,6 Miliar pada bulan Oktober, lapor Biro Sensus AS pada hari Selasa. Angka ini mengikuti kenaikan 0,1% (direvisi dari 0,3%) yang tercatat di bulan September dan berada di bawah ekspektasi pasar sebesar +0,1%.

Apa yang perlu diperhatikan pada hari Selasa, 16 Desember:

Apa yang perlu diperhatikan pada hari Selasa, 16 Desember:

Indeks Dolar AS (DXY) turun tajam setelah pengumuman kebijakan The Fed pada hari Rabu lalu dan menutup minggu ketiga berturut-turut di wilayah negatif. Menjelang akhir hari Senin, Indeks USD memangkas sebagian kerugian dan diperdagangkan di dekat 98,40.

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

ANALISA