DSSA Melonjak Lebih dari 8% ke 96.500 setelah Bertahan dalam MSCI Indonesia Index


  • DSSA memulihkan penurunan hari kemarin, naik hampir 9%.
  • Saham ini bertahan dalam MSCI Indonesia Index, sementara ICBP dan KLBF tersingkir.
  • Dalam jangka lebih panjang, tren emiten ini masih bullish sejak pertengahan Maret 2025.

DSSA menutup hari di 96.000 yang naik 8,84% pada hari perdagangan keempat minggu ini. Saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. dibuka di 88.200 dan terus bergerak naik sepanjang hari untuk mencapai tertinggi hari 96.500. Dengan demikian, saham ini membalikkan penurunan hari kemarin dan melanjutkan kenaikan dari terendah akhir Oktober di 79.000.

Kenaikan DSSA hari ini terjadi setelah saham dengan kapitalisasi pasar Rp708,91 triliun ini bertahan dalam MSCI Indonesia Index. DSSA masuk ke dalam indeks ini pada Agustus 2025 Bersama CUAN pada saat itu.

Pada akhir perdagangan sesi Amerika Serikat kemarin MSCI melakukan rebalancing MSCI Indonesia Index. BREN dan BRMS masuk ke dalam indeks ini untuk menggantikan ICBP dan KLBF.

Free float DSSA adalah 20,4% atau 1.573.761.730 lembar saham menurut data yang dirilis perseroan dalam laporan bulanan registrasi pemegang efek pada 5 November 2025. Sejauh ini belum ada aksi korporasi yang signifikan. Namun, perseroan berencana memberikan laporan keuangan Kuartal 3 yang telah diaudit selambat-lambatnya pada 31 Desember. Belum ada informasi mengenai tanggal pasti. Sehingga ke depan, saham ini diprakirakan akan dipengaruhi oleh sentimen yang ada di seputar masih bertahannya DSSA dalam MSCI.

Grafik Harian DSSA – Analisis Teknis

DSSA
Grafik harian DSSA

DSSA masih mempertahankan tren bullish, seperti yang diindikasikan oleh posisinya yang di atas Simple Moving Average (SMA) 200-hari sejak pertengahan Maret 2025. Kemiringan ke atas pada average ini semakin mendukung tren.

Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di 49,58, secara teknis menyarankan bahwa momentumnya bearish karena berada di bawah level netral 50. Namun demikian, indikator momentum ini menunjukkan kebangkitan dari dekat level-level jenuh jual. Patut dinantikan apakah RSI bisa naik lebih jauh melewati level 50 untuk mengindikasikan bahwa momentumnya berubah bullish, terutama setelah DSSA jauh ke 79.000 pada 29 Oktober 2025.

Dalam kasus DSSA naik lebih lanjut, saham ini memiliki resistance terdekat di 100.000 (level angka bulat), 106.775 (tertinggi 21 Oktober 2025), dan 118.000 (tertinggi sepanjang masa yang diraih pada 16 Oktober 2025).

Sementara di sisi bawah, DSSA memiliki support di 79.000 (terendah 29 dan 30 Oktober 2025), 75.150 (terendah 8 Agustus 2025), dan 65.500 (penutupan 7 Agustus 2025). Mengunjungi support terakhir akan menutup gap yang terjadi antara 7 dan 8 Agustus 2025). Gap ini terjadi setelah ada pengumuman bahwa DSSA masuk ke dalam MSCI Indonesia Index pada Agustus lalu.

Bagikan: Pasokan berita

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua berita

Gabung Telegram

Berita Terkini


Berita Terkini

Pilihan Editor

Kapan Neraca Perdagangan Tiongkok akan Dirilis, dan Bagaimana Pengaruhnya terhadap AUD/USD?

Kapan Neraca Perdagangan Tiongkok akan Dirilis, dan Bagaimana Pengaruhnya terhadap AUD/USD?

Administrasi Umum Bea Cukai akan merilis datanya untuk bulan November pada hari Senin pukul 03:00 GMT (10:00 WIB). Neraca perdagangan diprakirakan akan melebar menjadi $100,20 miliar di bulan November, dibandingkan dengan $90,07 miliar sebelumnya.

Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Melambung Lebih Tinggi di Atas $4.200 di Tengah Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed

Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Melambung Lebih Tinggi di Atas $4.200 di Tengah Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed

Harga Emas (XAU/USD) diperdagangkan di wilayah positif dekat $4.205 selama awal perdagangan sesi Asia pada hari Senin. Logam mulia ini naik tipis saat pasar secara luas memprakirakan Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan Desember pada hari Rabu. 

Prakiraan Mingguan EUR/USD: Pembeli Berharap The Fed Dovish

Prakiraan Mingguan EUR/USD: Pembeli Berharap The Fed Dovish

EUR/USD akhirnya berhenti sejenak setelah kenaikan yang cukup energik. Pasangan mata uang ini menembus di atas 1,1680 di paruh kedua minggu, mencapai level tertinggi dalam sekitar dua bulan sebelum menghadapi beberapa tekanan jual.

Minggu Depan: Penurunan Suku Bunga atau Kejutan Pasar? The Fed Memutuskan

Minggu Depan: Penurunan Suku Bunga atau Kejutan Pasar? The Fed Memutuskan

Penurunan suku bunga The Fed diprakirakan secara luas; dot plot dan retorika keseluruhan pertemuan juga penting. Selera risiko didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed; kripto menunjukkan tanda-tanda kehidupan. RBA, BoC, dan SNB juga akan bertemu; kemungkinan kejutan relatif rendah. Kelemahan dolar dapat bertahan; baik Dolar Australia maupun Yen berada dalam posisi terbaik untuk mendapatkan keuntungan lebih lanjut. Emas dan minyak memperhatikan perkembangan Ukraina-Rusia; kesepakatan damai tetap sulit dicapai.

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 5 Desember:

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 5 Desember:

Pada paruh kedua hari ini, BEA AS akan mempublikasikan data Indeks Harga PCE untuk bulan September, pengukur inflasi yang disukai Fed. Di sesi Amerika nanti, para investor akan mencermati laporan Indeks Sentimen Konsumen UoM untuk bulan Desember.

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

ANALISA