XAU/USD Mendapatkan Momentum Di Tengah Risiko geopolitik

XAU/USD menguat tajam dan naik menembus di atas angka 2000 untuk pertama kalinya sejak Mei 2023, setelah data Core PCE Index tahunan AS yang turun menjadi 3,7% di bulan September dari 3,8% yang dirilis sebelumnya, gagal menopang kenaikan dolar AS meski sesuai dengan proyeksi pasar. Sementara meningkatnya risiko geopolitik masih terus menguntungkan aset safe haven seperti emas. Para trader pekan ini menantikan data CB Consumer Confidence AS menjelang pertemuan kebijakan the Fed pada hari Rabu.

XAU/USD mendapatkan momentum kembali menembus ke atas level psikologis 2.000 di awal perdagangan sesi Asia pada hari Senin, meski sempat turun menyentuh level terendah intraday di 1996. Logam kuning itu naik di atas level 2.000 untuk pertama kalinya sejak Mei, dan saat ini masih cukup stabil bergerak di sekitar area tersebut yang diyakini atas pengaruh meningkatnya ketegangan geopolitik di timur tengah yang mendorong permintaan safe haven.

Sementara itu, Indeks Dolar AS, indeks perdagangan dolar AS terhadap sejumlah mata uang mayoritas, berada di sekitar level 106,60 setelah terkoreksi dari 106,90. Data ekonomi AS yang optimis pada hari Jumat gagal mendorong Dolar AS (USD) untuk menguat lebih lanjut dan memberikan dukungan kenaikan harga Emas berdenominasi Dolar AS

Biro Analisis Ekonomi AS pada hari Jumat melaporkan, parameter inflasi yang disukai Fed, Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (PCE) tahunan AS berada di 3,7% pada bulan September, sesuai dengan ekspektasi pasar dari laporan sebelumnya sebesar 3,8%. Untuk tingkat bulanan, indeks tersebut naik menjadi 0,3% dari 0,1% yang dilaporkan sebelumnya dan sejalan dengan konsensus pasar. Sementara itu, Indeks Harga PCE utama di bulan September berada di 3,4% pada tingkat tahunan sesuai dengan ekspektasi 3,4%.

Selanjutnya, Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada akhir pertemuan dua harinya pada hari Rabu mendatang. Namun, narasi kenaikan suku bunga yang lebih tinggi di AS masih berpotensi membatasi kenaikan XAU/USD. Perlu dicatat bahwa kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang investasi pada aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil, menyiratkan prospek negatif untuk logam mulia.

Meningkatnya risiko geopolitik memicu penghindaran risiko, dan hal ini justru mendorong pasar menuju aset-aset safe haven seperti emas. Pada hari Kamis, AS melakukan serangan udara yang menargetkan dua fasilitas yang terkait dengan milisi yang didukung Iran di Suriah timur, menyusul serangkaian serangan pesawat tak berawak dan roket terhadap pasukan AS di wilayah tersebut. Meski demikian, sentimen risiko ini juga mengimbangi tekanan terhadap XAU/USD dari dinamika dolar AS dan pasar obligasi.

Para pelaku pasar saat ini menunggu rilis data Kepercayaan Konsumen AS pada hari Selasa. Sementara pada hari Rabu, pertemuan kebijakan Fed akan diumumkan dan pasar memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga tidak berubah. Peristiwa-peristiwa ini dapat memberikan arah yang jelas pada harga emas.

Secara teknikal, XAU/USD yang dalam dua hari perdagangan terakhir pada pekan lalu relatif konsolidasi, mencatat kenaikan dan harga kembali bergerak di atas lintasan Simple Moving Average (SMA). Hal ini mengindikasikan berlanjutnya tren Bullish XAU/USD. Tren ini juga tercatat terlihat pada indikator Relative Strength Index yang masih berada di atas level tengah, meski saat ini bergerak turun menuju level 50.

Kenaikan lebih lanjut XAU/USD kembali menembus angka 2005, membuka peluang BUY XAU/USD yang dapat dipertimbangkan di level 2004, dengan target profit pada level 2009/2012. Sementara, jika XAU/USD mengalami koreksi, potensi SELL XAU/USD dapat dipertimbangkan pada level 1996, dengan target profit pada level 1991/1989.