Transisi yang Panjang dan Menyakitkan

Tiongkok terus bergulat dengan krisis perumahan yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dalam tiga tahun ke depan. Kami memprakirakan krisis ini akan membebani perekonomian lagi tahun ini. Namun, perekonomian secara keseluruhan terus berjalan dengan bantuan stimulus dan kebijakan industri.

Pada tahun 2024, kami memprakirakan pertumbuhan akan moderat dari 5,2% menjadi 4,5%, tetapi penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh efek dasar yang kurang menguntungkan dibandingkan dengan tahun 2023. Pelonggaran moneter dan fiskal diprakirakan akan terus berlanjut. Target pertumbuhan pemerintah ini untuk tahun 2024 diprakirakan sebesar 5%.

Ekspor akan berkinerja lebih baik tahun ini dan kami juga melihat pertumbuhan yang lebih baik dalam investasi manufaktur serta infrastruktur yang didukung oleh fokus yang kuat pada investasi ramah lingkungan. Namun, pertumbuhan konsumsi diprakirakan akan melambat dan bersama dengan krisis perumahan memberikan risiko penurunan utama terhadap prospek.

Pada tahun 2025, kami memprakirakan pertumbuhan akan tetap lemah di sekitar 4,5%. Tiongkok berada di tengah-tengah transisi panjang yang menyakitkan dari model pertumbuhan yang sangat bergantung pada perumahan ke model baru di mana Tiongkok menargetkan pendorong pertumbuhan adalah investasi berteknologi tinggi, peningkatan manufaktur, investasi ramah lingkungan, dan permintaan konsumen.

Persaingan geopolitik AS-Tiongkok yang intens akan terus berlanjut meskipun ada dialog yang membaik baru-baru ini. Kami memprakirakan Uni Eropa setidaknya akan melipatgandakan tarif untuk mobil listrik Tiongkok dari 10% menjadi 20-25% tahun ini.

Unduh laporan lengkapnya