Prospek USD/JPY: Pembeli Kemungkinan akan Menantang Level Intervensi JPY, di Sekitar 150,00

• USD/JPY terlihat mengkonsolidasikan kenaikannya yang kuat baru-baru ini ke level tertinggi sejak Oktober 2022.
• Sentimen risk-off, kekhawatiran intervensi mendukung safe-haven JPY dan membatasi kenaikan untuk pasangan ini.
• Sikap hawkish The Fed mengangkat USD ke level tertinggi baru 10 bulan dan terus memberikan dukungan.

Pasangan USD/JPY diperdagangkan dengan bias sedikit positif selama empat hari berturut-turut dan melayang di sekitar level tertinggi sejak Oktober 2022, di atas level 149,00 selama awal sesi Eropa pada hari Rabu. Yen Jepang (JPY) terus terbebani oleh keputusan Bank of Japan (BoJ) minggu lalu untuk mempertahankan status quo. Hal ini, bersama dengan sentimen bullish yang lazim terhadap Dolar AS (USD), bertindak sebagai pedorong bagi mata uang utama ini.

Bank sentral Jepang membiarkan pengaturan kebijakan ultra-mudahnya tidak berubah pada akhir pertemuan September dan menahan diri untuk tidak memberikan petunjuk tentang potensi perubahan dalam sikap dovish di masa mendatang. Selain itu, Gubernur BoJ Kazuo Ueda mengatakan pada awal minggu ini bahwa kerangka kerja kebijakan saat ini memiliki efek stimulatif yang besar pada perekonomian dan sikap dasarnya adalah untuk mempertahankan pelonggaran moneter dengan sabar. Ueda menambahkan bahwa perekonomian Jepang berada pada tahap kritis apakah dapat mencapai siklus inflasi upah yang positif dan pencapaian inflasi 2% yang stabil dan berkelanjutan masih belum terlihat. Hal ini, pada gilirannya, memupus harapan untuk keluar dari program stimulus besar-besaran di masa depan dan terus melemahkan JPY.

Sebaliknya, Federal Reserve (Fed) mengisyaratkan bahwa suku bunga tidak akan turun dalam waktu dekat dan membiarkan pintu terbuka untuk setidaknya satu kali kenaikan lagi pada akhir tahun ini. Selain itu, para pejabat memproyeksikan hanya dua kali penurunan suku bunga pada tahun 2024 dibandingkan dengan empat kali yang diprakirakan tiga bulan yang lalu. Selain itu, sejumlah anggota FOMC mengatakan bahwa mereka tetap tidak yakin apakah perang inflasi telah selesai, mendukung prospek pengetatan kebijakan lebih lanjut. Hal ini menyebabkan aksi jual di pasar pendapatan tetap AS dan mendorong imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun ke level tertinggi sejak 2007. Hal ini, pada gilirannya, telah menjadi faktor penting di balik kenaikan USD baru-baru ini ke puncak 10-bulan dan terus memberikan dukungan pada pasangan USD/JPY.

Meskipun demikian, lingkungan risk-off yang lazim menguntungkan status safe-haven relatif JPY dan membatasi kenaikan harga spot. Selain itu, spekulasi bahwa pihak berwenang Jepang akan melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk mendukung mata uang domestik semakin menahan para pembeli untuk menempatkan taruhan baru di sekitar pasangan USD/JPY. Faktanya, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengeluarkan peringatan baru terhadap pelemahan JPY baru-baru ini dan mengatakan minggu lalu bahwa pemerintah tidak akan mengesampingkan opsi apa pun dalam mengatasi volatilitas berlebih di pasar mata uang. Hal ini, pada gilirannya, memerlukan kehati-hatian sebelum memposisikan diri untuk perpanjangan tren naik yang sudah mapan yang terjadi sejak pertengahan Juli.

Para pelaku pasar saat ini menantikan data ekonomi AS, yang menampilkan rilis Pesanan Barang Tahan Lama (Durable Goods Orders) di awal sesi Amerika Utara. Hal ini, bersama dengan imbal hasil obligasi AS, dapat mempengaruhi dinamika harga USD. Selain itu, sentimen risiko yang lebih luas dapat berkontribusi dalam memberikan dorongan pada pasangan USD/JPY. Perhatian kemudian akan beralih ke laporan akhir PDB AS Kuartal 2 dan pidato Ketua Fed Jerome Powell pada hari Kamis. Namun, fokusnya akan tetap pada Indeks Harga PCE Inti AS - pengukur inflasi pilihan Fed - pada hari Jumat, yang dapat memengaruhi prospek kebijakan bank sentral AS dan menentukan lintasan jangka pendek untuk mata uang utama.

Prospek Teknikal

Dari perspektif teknikal, kekuatan berkelanjutan minggu ini yang melampaui puncak Tahun Berjalan sebelumnya, di sekitar area 148,45, dipandang sebagai pemicu baru bagi para pedagang bullish. Selain itu, osilator pada grafik harian bertahan di wilayah positif dan masih jauh dari zona overbought. Hal ini, pada gilirannya, menunjukkan jalur termudah untuk pasangan USD/JPY dan mendukung prospek kenaikan tambahan. Namun, setiap kenaikan yang berarti, kemungkinan akan menghadapi resistance yang kuat dan tetap dibatasi di dekat level psikologis 150,00, atau level intervensi. Level tersebut harus bertindak sebagai titik penting, yang jika dilewati dengan pasti akan siap untuk pergerakan apresiasi jangka pendek lebih lanjut.

Di sisi lain, setiap kemunduran korektif saat ini dapat dilihat sebagai peluang pembelian di dekat zona 148,50-148,45. Hal ini akan membantu membatasi sisi bawah di dekat titik penembusan resistance horizontal kuat 148,00, yang saat ini menjadi support. Penembusan yang meyakinkan di bawah level tersebut dapat mendorong beberapa penjualan teknikal dan menyeret pasangan USD/JPY lebih jauh ke support relevan berikutnya di dekat area 147,40-147,30. Lintasan penurunan dapat diperpanjang lebih jauh menuju angka 147,00 sebelum harga spot akhirnya turun ke support 146,55-146,50.