Prospek USD/JPY: Kemungkinan akan Berhenti Sejenak Dekat Puncak YTD Jelang Fed Powell dan BoJ Ueda

• USD/JPY naik lebih tinggi untuk dua hari berturut-turut, kembali mendekati puncak Tahun Berjalan.
• Prospek kebijakan BoJ-Fed yang berbeda terus menjadi pendorong bagi mata uang utama.
• Fokus pasar tetap pada pidato Ketua Fed Powell dan Gubernur BoJ Ueda.

Pasangan USD/JPY mendapatkan beberapa traksi positif lanjutan untuk dua hari berturut-turut pada hari Jumat dan naik lebih jauh melampaui angka 146,00, kembali mendekati level tertinggi mingguan menuju sesi Eropa. Yen Jepang (JPY) melanjutkan kinerja relatifnya yang kurang baik setelah perbedaan besar dalam sikap kebijakan moneter yang diadopsi oleh Bank of Japan (BoJ) dan bank-bank sentral utama lainnya, yang, bersama dengan pembelian Dolar AS (USD) yang berkelanjutan, terlihat sebagai pendorong bagi mata uang utama.

Perlu disebutkan bahwa BoJ adalah satu-satunya bank sentral di dunia yang mempertahankan suku bunga negatif. Selain itu, para pembuat kebijakan telah menekankan bahwa kenaikan upah yang berkelanjutan merupakan prasyarat untuk mempertimbangkan pengurangan pelonggaran moneter besar-besaran dan bahwa langkah-langkah yang diambil pada bulan Juli untuk membuat kebijakan Yield Curve Control (YCC) menjadi lebih fleksibel merupakan perubahan teknis yang bertujuan untuk memperpanjang masa berlaku stimulus. Selain itu, data yang dirilis hari ini menunjukkan bahwa inflasi konsumen di Tokyo – ibu kota Jepang – tumbuh pada laju yang lebih lambat dari yang diprakirakan pada bulan Agustus. Faktanya, Biro Statistik melaporkan bahwa kenaikan IHK utama Tokyo melambat ke level 2,9% YoY dari 3,2% di bulan Juli, meskipun angka inti, yang tidak termasuk makanan segar dan biaya energi, tetap berada di level 4% – level tertinggi dalam lebih dari 40 tahun. Namun demikian, data tersebut memastikan bahwa BoJ dapat mempertahankan status quo setidaknya hingga musim panas mendatang.

Sebaliknya, pernyataan hawkish semalam oleh pejabat Federal Reserve (Fed) mempertahankan pintu untuk satu lagi kenaikan 25 bp pada akhir tahun ini. Presiden Fed Boston Susan Collins, dalam sebuah wawancara di saluran video Yahoo Finance, mengatakan bahwa bank sentral AS mungkin akan mempertahankan suku bunga, meskipun mengatakan bahwa kenaikan suku bunga mungkin terjadi dan terlalu dini untuk memberi sinyal waktu penurunan suku bunga. Secara terpisah, Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker, berbicara kepada CNBC, menyatakan bahwa bank sentral harus mempertahankan sikap restriktifnya dan menambahkan bahwa inflasi harus turun lebih jauh untuk membuka jalan bagi penurunan suku bunga. Hal ini menegaskan kembali pandangan bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama dan tetap mendukung kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Sementara itu, pandangan hawkish mengangkat USD ke level tertinggi lebih dari dua setengah bulan dan memberikan dukungan tambahan untuk pasangan USD/JPY.

Namun, masih harus dilihat apakah para pembeli dapat mempertahankan posisi dominan mereka atau memilih untuk mengambil keuntungan menjelang pidato Ketua Fed Jerome Powell yang sangat dinanti-nantikan di Simposium Jackson Hole pada hari Jumat ini. Komentarnya akan dicermati dengan seksama untuk mencari isyarat tentang jalur kenaikan suku bunga The Fed di masa depan dan memainkan peran kunci dalam mempengaruhi dinamika harga USD jangka pendek. Gubernur BoJ Kazuo Ueda juga dijadwalkan untuk berbicara pada acara tersebut pada hari Sabtu, yang mungkin akan membantu para investor lebih lanjut dalam menentukan langkah selanjutnya untuk pasangan USD/JPY. Namun demikian, latar belakang fundamental yang disebutkan di atas tampaknya masih condong ke arah para pedagang bullish dan menunjukkan bahwa jalur termudah untuk harga spot adalah ke sisi atas. Oleh karena itu, setiap penurunan korektif yang berarti dapat dilihat sebagai peluang pembelian dan kemungkinan akan tetap terbatas, setidaknya untuk saat ini.

Prospek Teknikal

Dari perspektif teknikal, kenaikan selanjutnya kemungkinan besar akan menghadapi resistance ketat di dekat area 146,50-146,55, atau level tertinggi Tahun Berjalan yang dicapai pada awal bulan ini. Area tersebut dapat bertindak sebagai titik penting di belakang spekulasi bahwa pihak berwenang Jepang akan mengintervensi pasar untuk menopang mata uang domestik. Meskipun demikian, kekuatan yang berkelanjutan di luar area tersebut akan dilihat sebagai pemicu baru bagi para pedagang bullish dan membuka jalan untuk pergerakan apresiasi jangka pendek. Dengan osilator pada grafik harian yang bertahan dengan nyaman di wilayah positif dan masih jauh dari zona overbought, pasangan USD/JPY mungkin akan mencoba untuk merebut kembali angka 147,00 untuk pertama kalinya sejak November 2022. Momentum ini pada akhirnya dapat mendorong harga spot ke rintangan relevan berikutnya di dekat area 147,35-147,40 dalam perjalanan menuju angka 148,00.

Di sisi lain, pelemahan di bawah level terendah sesi Asia, di sekitar zona 145,75, dapat mendorong beberapa penjualan teknikal dan menyeret pasangan USD/JPY ke area 145,35-145,30. Hal ini diikuti oleh level psikologis 145,00 dan area 144,60-144,50, atau palung mingguan. Kegagalan untuk mempertahankan level support tersebut akan meniadakan prospek positif dan menggeser bias jangka pendek yang mendukung para pedagang bearish. Harga spot kemudian dapat berubah menjadi rentan untuk melemah lebih jauh di bawah level 144,00 dan mempercepat penurunan menuju area 143,40-143,35.