Prospek AUD/USD: Penjual Menjadi Berhati-hati di Dekat Pertengahan 0,6300-an; Masih Kesulitan

• AUD/USD berosilasi dalam kisaran di atas pertengahan 0,6300-an, atau level terendahnya sejak November 2022.
• Ekspektasi bahwa RBA telah selesai menaikkan suku bunga dan kesengsaraan ekonomi Tiongkok melemahkan Aussie.
• Taruhan untuk pengetatan lebih lanjut oleh The Fed bertindak sebagai pendorong bagi USD dan juga berkontribusi pada pembatasan.

Pasangan AUD/USD melanjutkan perjuangannya untuk mencatatkan pemulihan yang berarti dan diperdagangkan tepat di atas level terendahnya sejak November 2022 untuk tiga hari berturut-turut pada hari Kamis. Namun, harga spot berhasil bertahan di atas pertengahan 0,6300-an menuju sesi Eropa, meskipun latar belakang fundamental tetap condong ke arah para pedagang bearish dan menunjukkan bahwa jalur termudah tetap ke sisi bawah. Dolar Australia (AUD) dilemahkan oleh ekspektasi bahwa Reserve Bank of Australia (RBA) telah selesai menaikkan suku bunga dan pelemahan dalam ekonomi Tiongkok. Hal ini, bersama dengan Dolar AS (USD) yang bullish, memvalidasi prospek negatif untuk mata uang utama.

Perlu diingat bahwa RBA memutuskan untuk mempertahankan Official Cash Rate (OCR) tidak berubah di 4,10% selama tiga bulan berturut-turut di awal pekan ini dan gagal memberikan sinyal hawkish yang baru. Sementara itu, Gubernur RBA Philip Lowe pada hari Kamis menegaskan kembali perlunya menaikkan suku bunga lebih lanjut jika inflasi menjadi lengket, meskipun sikap menunggu dan melihat tampaknya telah meyakinkan para pelaku pasar bahwa siklus pengetatan kebijakan telah berakhir. Sementara itu, para pembeli gagal untuk mendapatkan keuntungan dari laporan PDB Australia yang sedikit lebih baik pada hari Rabu, yang menunjukkan bahwa ekonomi berekspansi sebesar 0,4% selama periode April-Juni dibandingkan dengan pertumbuhan 0,2% yang tercatat di kuartal pertama.

Data domestik lainnya yang dirilis pada hari Kamis ini menunjukkan bahwa surplus perdagangan Australia menyusut menjadi $8,039 Miliar di bulan Juli dibandingkan dengan $11,321 Miliar di bulan sebelumnya dan $10 miliar yang diantisipasi. Selain itu, angka-angka Neraca Perdagangan Tiongkok untuk bulan Agustus mengindikasikan bahwa impor dan ekspor masing-masing turun 7,3% dan 8,8% dari tahun ke tahun, menyoroti bahwa para produsen masih berada di bawah tekanan. Hal ini tidak banyak meredakan kekhawatiran mengenai memburuknya kondisi ekonomi di Tiongkok atau memberikan dukungan pada Aussie (AUD) yang merupakan proksi dari Tiongkok. Di sisi lain, USD mengkonsolidasikan kenaikan baru-baru ini ke puncak enam bulan dan tetap didukung oleh ekspektasi Federal Reserve (Fed) yang hawkish.

Perlu disebutkan bahwa pasar telah memperhitungkan kemungkinan kenaikan suku bunga Fed sebesar 25 bp pada akhir tahun ini. Taruhan ini ditegaskan kembali oleh data makro AS yang optimis pada hari Rabu, yang mengindikasikan bahwa aktivitas bisnis di sektor jasa AS secara tak terduga meningkat. Faktanya, IMP Jasa ISM naik dari 52,7 di bulan Juli menjadi 54,5 di bulan lalu – angka tertinggi sejak Februari. Rincian tambahan menunjukkan peningkatan pesanan baru, yang menunjukkan ekonomi AS yang tangguh, sementara sub-komponen Harga yang Dibayar yang lebih tinggi dilihat sebagai tanda-tanda potensial dari tekanan inflasi yang masih tinggi. Hal ini akan memungkinkan the Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Prospek ini mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun kembali mendekati level tertingginya sejak 2008 yang dicapai di bulan Agustus dan mendukung pembeli USD. Oleh karena itu, setiap upaya pemulihan AUD/USD dapat dilihat sebagai peluang penjualan dan berisiko gagal dengan cepat. Para pelaku pasar saat ini menantikan rilis data Klaim Pengangguran Awal Mingguan dari AS, yang akan dirilis pada awal sesi Amerika Utara. Hal ini, bersama dengan pidato dari anggota FOMC yang berpengaruh, imbal hasil obligasi AS dan sentimen risiko yang lebih luas, akan mendorong permintaan USD dan memberikan dorongan perdagangan jangka pendek untuk mata uang utama.

Level-Level Teknikal yang Perlu Diperhatikan

Dari perspektif teknikal, pergerakan harga dalam kisaran yang dialami selama 48 jam terakhir dapat dikategorikan sebagai fase konsolidasi bearish. Selain itu, kurangnya minat beli yang berarti menunjukkan bahwa tren turun selama hampir dua bulan masih jauh dari selesai. Meskipun demikian, divergensi RSI positif pada grafik harian menunjukkan memudarnya momentum penurunan dan perlu diwaspadai. Oleh karena itu, akan lebih bijaksana untuk menunggu beberapa aksi jual lanjutan di bawah pertengahan 0,6300-an sebelum memposisikan diri untuk penurunan lebih lanjut. Pasangan AUD/USD kemudian dapat mempercepat penurunan menuju angka bulat 0,6300 dalam perjalanan menuju support relevan berikutnya di dekat area 0,6245-0,6240 dan angka 0,6200.

Di sisi lain, swing high semalam, di sekitar area 0,6400-0,6405, yang bertepatan dengan titik penembusan support saluran tren naik dan dapat terus bertindak sebagai rintangan langsung. Setiap pergerakan naik selanjutnya dapat menarik penjual baru dan tetap dibatasi di dekat area 0,6480. Hal ini diikuti oleh level psikologis 0,6500, yang jika ditembus dengan pasti dapat menggeser bias yang mendukung para pedagang bullish dan memicu rally short-covering. Pasangan AUD/USD kemudian mungkin bertujuan untuk merebut kembali angka bulat 0,6600 dan menguji zona resistance 0,6510-0,6515. Beberapa aksi beli lanjutan berpotensi mengangkat harga spot lebih jauh ke arah angka bulat 0,6600.