Prospek AUD/USD: Penjual Berada di Atas Angin di Dekat Terendah Tahun Berjalan Jelang RBA pada Hari Selasa

• AUD/USD pulih setelah mencapai level terendah baru tahun berjalan, meskipun potensi kenaikan tampak terbatas.
• USD menghambat pergerakan positif pasca NFP dan mendorong beberapa aksi jual di sekitar pasangan mata uang ini.
• Kenaikan imbal hasil obligasi AS mendukung kenaikan USD dan dapat membatasi kenaikan menjelang RBA pada hari Selasa.

Pasangan AUD/USD melakukan pemulihan moderat dari area 0,6485, atau level terendah sejak 17 November yang disentuh pada hari Senin dan diperdagangkan dengan bias positif ringan selama awal sesi Eropa. Dolar AS (USD) berjuang untuk memanfaatkan kenaikan yang moderat dalam perdagangan harian ke puncak hampir dua bulan dan gagal di depan Simple Moving Average (SMA) 100-hari, yang pada gilirannya dipandang sebagai faktor kunci yang memberikan dukungan pada harga spot ini. Namun, latar belakang fundamental mendukung kenaikan USD dan menunjukkan bahwa jalur yang paling mungkin bagi pasangan mata uang ini tetap mengarah ke sisi negatifnya, sehingga perlu kehati-hatian sebelum bersiap untuk melakukan pergerakan apresiasi yang berarti.

Para investor semakin mengurangi ekspektasi mereka mengenai waktu dan laju penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) setelah data lapangan pekerjaan AS yang luar biasa pada hari Jumat. NFP utama menunjukkan bahwa ekonomi AS menambahkan 353.000 lapangan pekerjaan baru di bulan Januari dibandingkan dengan 180.000 yang diantisipasi. Selain itu, angka bulan sebelumnya juga direvisi lebih tinggi menjadi 333.000 dari 216.000 yang dilaporkan. Sementara itu, rincian lain dari laporan tersebut mengungkapkan bahwa Tingkat Pengangguran bertahan stabil di 3,7% dan Pendapatan Rata-rata Per Jam naik menjadi 4,5% secara tahunan, keduanya mengalahkan estimasi konsensus. Data ini menunjukkan ketahanan di pasar tenaga kerja AS dan bahwa ekonomi tetap dalam kondisi yang baik, memberikan The Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan kebijakan moneter yang stabil untuk saat ini.

Selain itu, Ketua The Fed Jerome Powell, berbicara dalam sebuah wawancara dengan acara TV AS 60 Minutes, menegaskan kembali bahwa pertemuan bulan Maret mungkin terlalu dini untuk memiliki kepercayaan diri untuk mulai menurunkan suku bunga. Pasar bereaksi dengan cepat, dengan probabilitas penurunan suku bunga sebesar 150 bp pada tahun 2024 berkurang menjadi hanya 25% dari sebelumnya hampir pasti. Hal ini, pada gilirannya, tetap mendukung kenaikan lebih lanjut dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS dan mendukung kenaikan USD. Selain itu, risiko geopolitik yang berasal dari konflik di Timur Tengah, bersama dengan kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok, mengurangi minat investor terhadap aset-aset berisiko. Hal ini semakin menguntungkan Greenback yang merupakan safe-haven dan berkontribusi dalam menahan Aussie yang sensitif terhadap risiko.

Dalam perkembangan terakhir seputar perang Israel-Gaza, laporan-laporan media menunjukkan bahwa Hamas akan menolak kesepakatan gencatan senjata Gaza yang diusulkan di Paris. Selain itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa negaranya tidak akan mengakhiri perang sebelum menyelesaikan semua tujuannya, yaitu melenyapkan Hamas, mengembalikan semua orang yang diculik, dan janji bahwa Gaza tidak akan menjadi ancaman. Lebih jauh lagi, Komando Pusat AS mengatakan bahwa pasukannya melakukan serangan untuk membela diri terhadap rudal jelajah serangan darat Houthi dan menghantam empat rudal jelajah anti-kapal yang dipersiapkan untuk diluncurkan ke kapal-kapal di Laut Merah. Sementara itu, AS telah mengisyaratkan serangan lebih lanjut terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran sebagai tanggapan atas serangan mematikan terhadap pasukan Amerika di Yordania.

Hal ini, secara lebih luas, membayangi optimisme baru-baru ini yang dipimpin oleh langkah People's Bank of China (PBoC) untuk memangkas Reserve Requirement Ratio (RRR) sebesar 50 bp, yang diharapkan dapat memompa 1 triliun Yuan Tiongkok ke dalam perekonomian. Komisi Regulasi Sekuritas Tiongkok (China Securities Regulatory Commission/CSRC) berjanji pada hari Minggu untuk mencegah fluktuasi yang tidak normal dan mengatakan bahwa mereka akan mengarahkan lebih banyak dana jangka menengah dan jangka panjang ke dalam pasar dan menindak aktivitas ilegal termasuk short selling yang berbahaya dan perdagangan orang dalam. Namun, CSRC tidak memberikan informasi spesifik mengenai bagaimana mereka berencana untuk melakukannya. Sementara itu, sebuah survei swasta menunjukkan bahwa aktivitas bisnis di sektor jasa Tiongkok tetap berada di wilayah ekspansif selama 13 bulan berturut-turut, meskipun tumbuh lebih rendah daripada yang diharapkan di bulan Januari.

Bulls mungkin juga menahan diri untuk tidak memasang taruhan agresif pada Dolar Australia (AUD) di tengah meningkatnya penerimaan bahwa siklus pengetatan Reserve Bank of Australia (RBA) telah berakhir dan langkah selanjutnya akan turun. Pertaruhan ini terangkat oleh data inflasi konsumen dan produsen yang lemah yang dirilis minggu lalu, yang meningkatkan ekspektasi bahwa harga-harga akan turun dengan laju yang lebih cepat dalam beberapa bulan mendatang. Oleh karena itu, fokus pasar akan tetap tertuju pada pertemuan kebijakan moneter RBA pada hari Selasa. Menuju ke risiko peristiwa penting bank sentral, para pedagang pada hari Senin akan mengambil isyarat dari rilis IMP Jasa ISM AS dan pidato oleh anggota FOMC yang berpengaruh, yang akan mendorong USD dan menghasilkan peluang jangka pendek di sekitar pasangan AUD/USD.

Prospek Teknis

Dari perspektif teknis, penutupan hari Jumat di bawah Simple Moving Average (SMA) 100-hari untuk pertama kalinya sejak November dipandang sebagai pemicu baru bagi para pedagang yang bearish dengan latar belakang penembusan minggu lalu melalui kisaran jangka pendek. Selain itu, osilator pada grafik harian bertahan jauh di wilayah negatif dan masih jauh dari zona jenuh jual. Hal ini, pada gilirannya, memvalidasi prospek negatif jangka pendek untuk harga spot, yang menunjukkan bahwa setiap kenaikan berikutnya masih dapat dilihat sebagai peluang jual.

SMA 100 hari, saat ini dipatok di dekat area 0,6525-0,6530, dapat bertindak sebagai rintangan terdekat menjelang breakpoint support dari kisaran perdagangan yang disebutkan sebelumnya, di sekitar area 0.6565-0.6570. Hal ini diikuti oleh angka bulat 0,6600 dan zona pasokan 0,6620-0,6625, yang jika ditembus dengan pasti dapat mendorong short-covering agresif dan mengangkat pasangan AUD/USD ke area 0,6700. Beberapa aksi beli lanjutan dapat memungkinkan harga spot ini melanjutkan pergerakan positif lebih jauh menuju rintangan relevan berikutnya di dekat area 0,6730.

Di sisi lain, level terendah sesi Asia, di sekitar area 0,6485, saat ini tampaknya melindungi sisi negatif langsung, di bawahnya pasangan AUD/USD dapat mempercepat penurunan lebih lanjut untuk menguji level 0,6400. Lintasan ke bawah pada akhirnya dapat menyeret harga spot ini ke zona support 0,6340-0,6335, atau level terendah November 2023, dalam perjalanan menuju level 0,6300 dan terendah 2023, di dekat area 0,6270.

Grafik Harian AUD/USD