Pratinjau Pasar: Emas Dan Dolar AS Kembali Jadi Incaran Investor, Susul Ketegangan Geopolitik Di Timur Tengah


Dolar AS dan Emas sama-sama berakhir lebih tinggi selama sesi perdagangan akhir pekan lalu (12/1), karena ketegangan geopolitik terus meningkat setelah serangan tak terduga oleh AS dan Inggris di Yaman pada Jumat.

Indeks Dolar AS sempat melemah tajam mencapai terendah 102.09 merespon laporan inflasi produsen AS yang dilaporkan melambat selama periode Desember - memperkuat spekulasi pemangkasan suku bunga the Fed pada tahun ini. 

• US Core PPI (MoM) (Dec), 0.0% (A) vs. 0.2% (F) vs. 0.0% (P)
• US Core PPI (YoY) (Dec), 1.8% (A) vs. 1.9% (F) vs. 2.0% (P)
• US PPI (MoM) (Dec), -0.1% (A) vs. 0.1% (F) vs. -0.1% (P)
• US PPI (YoY) (Dec), 1.0% (A) vs. 1.3% (F) vs. 0.8% (P)

Sentimen fundamental terasa hanya sesaat sebelum akhirnya Dolar berbalik menguat karena meningkatnya daya tarik safehaven ditengah ketegangan geopolitik bersama dengan penguatan harga emas. Ketegangan yang timbul di sekitar Laut Merah menyusul serangan yang dilakukan AS dan Inggris sebagai balasan serangan Houthi terhadap kapal AS pada hari Kamis (11/1).

Hingga akhir perdagangan Jumat (12/1), Dolar ditutup menguat sekitar 13 poin atau 0.13% pada level 102.45, setelah capai tertinggi 102.59 dan terendah 102.09.

Dipasar spot, Harga emas ditutup menguat sebanyak $20.51 atau 1.01% pada level $2,049.02 per ons, setelah capai tertinggi $2,062 dan terendah $2,028. Emas berjangka kontrak Februari sebagai kontrak teraktif saat ini diperdagangkan menguat sebanyak $34.30 atau 1.70% pada level $2,053.0 per ons di divisi Comex.

Pada awal perdagangan minggu ini, pasar emas berpotensi kembali diperdagangkan lebih tinggi karena prospek pemangkasan suku bunga the Fed yang semakin menguat dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang semakin meluas ke negara-negara tetangga sejak perang Israel Gaza 7 Oktober lalu.

Namun volatilitas pasar mungkin akan terbatas karena ditutupnya pada AS dalam selama libur 'Marthin Luther King Jr'.

Matauang

Matauang Euro diperdagangkan melemah terhadap Dolar pada Jumat (12/1), memimpin penurunan terhadap sekeranjang matauang utama dunia menyusul komentar dovish dari Presiden ECB Christine Lagarde yang mengatakan bahwa 'bagian tersulit dan terburuk mengenai inflasi kemungkinan besar telah berakhir dan bahwa suku bunga akan dipotong jika inflasi turun ke level 2%'.

AUD/USD gagal mempertahankan keuntungannya, menyusul rebound Dolar dan melemahnya harga minyak mentah dunia setelah naik tajam mencapai $75 per barel selama sesi Asia. Sedangkan pasangan USD/JPY bergerak leboh rendah menyusul melemahnya imbal hasil obligasi pemerintah AS karena prospek pemotongan suku bunga the Fed pada Maret mendatang terus meningkat.

Berikut adalah pergerakkan pasar matauang jelang penutupan perdagangan 11 Januari 2024 pada pukul 03:30 WIB,

AUDUSD : 0.66839 , -2 / -0.03%
EURUSD : 1.09485 , -23 / -0.21%
GBPUSD : 1.27492 , -9 / -0.07%
• NZDUSD : 0.62403 , +8 / +0.12%
USDJPY : 144.888 , -39 / -0.27%
• USDCAD : 1.34041 , +12 / +0.09%
USDCHF : 0.85235 , +4 / +0.05%
• USDCNH : 7.18410 , +54 / +0.08%

Minyak

Harga minyak mentah dunia diperdagangkan melonjak tajam mencapai level tertinggi baru sejak 28 Desember sebelum akhir berakhir datar pada akhir perdagangan Jumat (12/1) karena investor kembali menguatkan ikat pinggang ditengah ketidakpastian kebijakan moneter AS.

Sejak awal sesi Asia, Harga minyak dibuka menguat setelah serangan balasan yang dilakukan AS dan Inggris terhadap kelompok militan Houti, merespon Serangan Houthi terhadap kapal-kapal yang menuju Terusan Suez dalam beberapa pekan terakhir. Dimana lokasi tersebut adalah rantai pasokan yang menghubungkan Eropa dan Timur Tengah yang terpaksa mengalami pengalihan jalur pelayaran di sekitar benua Afrika.

Sementara itu, Perlambatan inflasi China dan AS berdasarkan data yang dirilis pada Jumat (12/1), meningkatkan kekhawatiran tentang lemahnya permintaan global.

Dipasar spot, harga minyak diperdagangkan turun sekitar 3 sen atau 0.04% pada level $72.79 per barel, setelah capai tertinggi $75.25 dan terendah $72.48.

Pada saat yang sama, minyak mentah berjangka WTI AS naik sebanyak 66 sen atau 0.92% pada level $72.68 per barel dan Brent London naik sekitar 88 sen atau 1.14% pada level $78.29 per barel.

Saham & Obligasi

Pasar saham dan Obligasi Amerika ditutup campuran selama perdagangan akhir pekan lalu (12/1) menyusul sentimen beragam, mulai dari propsek suku bunga yang lebih rendah karean melambatnya inflasi, ketegangan geopolitik hingga hasil laporan keuangan saham-saham perbankan AS.

• Dow Jones : 37,592.98 , -118.04 / -0.31%
• S&P 500 : 4,783.83 , +3.59 / +0.08%
• Nasdaq : 14,972.76 , +2.58 / +0.02%
• U.S 2Y : 4.1460% / -2.42%
• U.S 10Y : 3.9390% / -0.73%
• U.S 30Y : 4.1750% / +0.02%

Sentimen

Memasuki perdagangan awal pekan ini, fokus pasar global akan kembali tertuju pada ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Volatilitas kemungkinan akan terbatas karena pasar Amerika libur dalam rangka memperingati hari 'Marthin Luther King Jr'.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua analisa

Gabung Telegram

Analisa Terkini


Analisa Terkini

Pilihan Editor

Harga Emas Melonjak ke Rekor Tertinggi, Fokus pada Meningkatnya Ketegangan Geopolitik

Harga Emas Melonjak ke Rekor Tertinggi, Fokus pada Meningkatnya Ketegangan Geopolitik

Harga emas (XAU/USD) mendapatkan momentum pada hari Senin. Logam mulia ini mencapai rekor tertinggi di dekat $2.441 selama sesi Asia pada hari Senin di tengah harapan baru untuk penurunan suku bunga dari Federal Reserve AS (The Fed) dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Berita Emas Lainnya

Forex Hari Ini: Emas Naik ke Rekor Tertinggi Baru,Perhatian Tertuju pada Geopolitik dan Pidato The Fed

Forex Hari Ini: Emas Naik ke Rekor Tertinggi Baru,Perhatian Tertuju pada Geopolitik dan Pidato The Fed

Harga Emas melonjak lebih tinggi dan mencapai rekor tertinggi baru di dekat $2.450 di awal minggu. Agenda ekonomi Eropa tidak akan menampilkan rilis data dan pasar-pasar utama akan libur untuk memperingati Whit Monday. 

Berita Lainnya

Prakiraan EUR/USD: Potensi Bullish Masih Ada Menjelang Pidato The Fed

Prakiraan EUR/USD: Potensi Bullish Masih Ada Menjelang Pidato The Fed

EUR/USD relatif tenang dan diperdagangkan dalam kisaran sempit di bawah 1,0900 di awal pagi hari Senin. Prospek teknis pasangan mata uang ini menunjukkan bahwa bias bullish tetap ada dalam waktu dekat.

Analisa EUR/USD Lainnya

Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal

Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal

Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.

Indikator Pertemuan Teknikal

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.

Informasi Lebih Lanjut

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

BERITA