Indeks Dolar AS berakhir melemah tajam lebih dari 100 poin, menandai penurunan harian terburuk sejak Januari dan kerugian mingguan terbesarnya sejak Juli setelah data tenaga kerja Amerika selama periode Oktober dilaporkan mengecewakan. Laporan NFP Oktober dilaporkan sebagai kenaikan terburuk dalam hampir 3 tahun terakhir.

• US Nonfarm Payrolls (Oct), 150K (A) vs. 188K (F) vs. 336K (P)
• US Unemployment Rate (Oct), 3.9% (A) vs. 3.8% (F) vs. 3.8% (P)
• US S&P Global Services PMI (Oct), 50.6 (A) vs. 50.9 (F) vs. 50.1 (P)
• US ISM Non-Manufacturing PMI (Oct), 51.8 (A) vs. 53.0 (F) vs. 53.6 (P)

Laporan tersebut membebani Dolar secara keseluruhan termasuk memudarnya prospek kenaikan suku bunga sebanyak satu kali lagi pada pertemuan Desember dan prospek pemangkasan suku bunga the Fed yang diperkirakan akan lebih cepat pada Juni dari sebelumnya diharapkan pada Juli.

Hingga akhir perdagangan Jumat (3/11), indeks Dolar AS berakhir melemah sebanyak 109 poin atau 1.03% pada level 105.06, setelah capai tertinggi 106.23 dan terendah 104.94.

*Matauang*

USD/JPY kembali diperdagangkan turun - menandai penurunan beruntun selama tiga hari berturut-turut setelah capai level tertinggi setahun terakhir. Penurunan terjadi setelah Bank Sentral Jepang berencana untuk keluar dari pelonggaran kebijakan moneter pada tahun depan. Penurunan juga dipertajam setelah serangkaian laporan tenaga kerja AS dirilis mengecewakan selama periode Oktober.

USD/JPY berakhir turun sebanyak 107 poin atau 0.71% pada level 149.365, setelah capai terendah 149.180. 

Sementara itu, selera pasar terhadap aset berisiko meningkat tajam menyusul penurunan tajam pada Dolar Amerika. Pasangan GBP/USD memimpin penguatan dengan kenaikan sebanyak 177 poin atau 1.45% pada level 1.23783.

EUR/USD berakhir naik sebanyak 106 poin atau 1% pada level 1.07268, setelah naik lebih dari 150 poin sepanjang perdagangan berlangsung. Pekan depan, EUR/USD akan terfokus pada laporan GDP Kuartal ke-3 kawasan Eropa.

Berikut adalah penutupan pasar matauang 3 November 2023: 

• AUDUSD : 0.65098 , +77 / +1.19%
EURUSD : 1.07268 , +106 / +1.00%
GBPUSD : 1.23783 , +177 / +1.45%
• NZDUSD : 0.59915 , +93 / +1.58%
USDJPY : 149.365 , -107 / -0.71%
• USDCAD : 1.36582 , -81 / -0.59%
USDCHF : 0.89886 , -70 / -0.78%
• USDCNH : 7.28250 , -410 / -0.56%

Saham & Obligasi

Pasar saham Amerika kembali ditutup menguat tajam selama sesi perdagangan Jumat (3/11) menyusul penurunan tajam imbal hasil obligasi pemerintah AS ditengah spekulasi bahwa Federal Reserves AS telah selesai melakukan kenaikan suku bunga dan mempertimbangkan dampak kumulatif dari kebijakan moneter.

Sentimen pasar semakin membaik meski laporan tenaga kerja AS dilaporkan memburuk - pasalnya laporan tersebut akan semakin meyakinkan the Fed untuk menghentikan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Indeks Dow Jones ditutup naik lebih dari 200 poin atau sekitar 0.66% pada 34,061.32 pada hari Jumat (3/11), menambahkan kenaikan lebih dari 5% dalam sepekan terkahir. Indeks S&P500 berakhir naik sebanyak 0.94% pada kisaran 4,358.34, naik hampir 6% dalam seminggu lalu. Sedangkan Nasdaq ditutup naik 1.38% pada level 13,478.28, naik sebanyak 6.6% dalam seminggu.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS anjlok ditengah pudarnya harapan satu-kali kenaikan lagi pada Desember. Yield 10tahun AS ditutup turun 1.87% pada kisaran 4.576% dan yield 30 tahun AS turun 0.67% pada kisaran 4.770%. Sedangkan Imbal hasil obligasi 2tahun AS anjlok 3% pada kisaran 4.8450%.

Emas

Harga emas diperdagangkan menguat tajam menyusul dan kembali menyentuh level $2,000 per ons ditengah lemahnya imbal hasil obligasi dan Dolar Amerika setelah rangkaian data tenga kerja AS dirilis mengecewakan. 

Namun sayangnya, penguatan mulai terbatas karena berita tentang ketegangan geopolitik di Timur Tengah mulai ditinggalkan pelaku pasar. Meski demikian, berita geopolitik sewaktu-waktu dapat kembali mendominasi pasar global.

Dipasar spot, harga emas ditutup naik sebanyak $6.67 atau 0.34% pada kisaran $1,992.33 per ons, setelah diperdagangkan hingga setinggi $2,003 dan terendah $1,983. Sementara emas berjangka kontrak Desember berakhir menguat sekitar $6.10 atau 0.31% pada level $1,999.20 per ons, setelah bergerak pada kisaran $2,011 - $1,989 di Divisi Comex.

Minyak

Harga minyak mentah dunia berakhir melamah karena Ketegangan di Timur Tengah mulai mereda dan mendorong harga untuk turun. Disisi lain, kekhawatiran terhadap perekonomian AS, sebagai konsumen Minyak terbesar terus meningkat setelah rilis data tenaga kerja dan aktivitas ekonomi AS yang lemah.

Pasar khawatir bahwa lemahnya ekonomi AS akan melemahkan permintaan dari kawasan tersebut, sedangkan kekhawatiran tentang gangguan pasokan memudar.

Selama perdagangna Jumat (3/11), Harga minyak berakhir melemah sebanyak $1.65 atau 2.01% pada level $80.57 per barel. Minyak mentah berjangka WTI AS turun sebanyak $1.99 atau 2.41% pada level $80.51 per barel, sedangkan Brent London turun sebanyak $1.96 atau 2.26% pada level $84.89 per barel.

Sentimen

Pekan depan, diperkirakan akan menjadi pekan yang lebih santai setelah pekan yang melelahkan minggu lalu. Pekan depan psar akan terfokus pada testimoni Kepala Federal Reserves AS Jerome Powell pada Rabu (8/11) dan sejumlah member FOMC lainnya.

Dari rangkaian data ekonomi, pasar akan terfokus pada laporan Neraca Perdagangan China, Pertemuan Bank Sentral Asutralia dan Neraca Perdagangan Amerika pada Selasa (7/11). CPI China dan Klaim Pengangguran AS pada Kamis (9/11).

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua analisa

Gabung Telegram

Analisa Terkini


Analisa Terkini

Pilihan Editor

Dolar Australia Masih Berada di Atas Level Penting, Dolar AS Masih Lemah

Dolar Australia Masih Berada di Atas Level Penting, Dolar AS Masih Lemah

Dolar Australia (AUD) melanjutkan kenaikan untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Senin. Dolar AS (USD) yang lebih lemah mendukung pasangan AUS/USD. Namun, Dolar Australia memangkas kenaikan setelah keputusan suku bunga dari Tiongkok.

Berita AUD/USD Lainnya

USD/JPY Diperdagangkan dengan Catatan Lebih Kuat di Atas 155,50, Investor Tunggu Pidato The Fed

USD/JPY Diperdagangkan dengan Catatan Lebih Kuat di Atas 155,50, Investor Tunggu Pidato The Fed

Pasangan USD/JPY diperdagangkan di wilayah positif selama tiga hari perdagangan berturut-turut di sekitar 155,80 selama awal sesi Asia hari Senin. Penurunan pasangan ini didukung oleh data PDB Jepang yang lebih lemah pada kuartal pertama (Q1). 

Berita USD/JPY Lainnya

Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Pantau $2.450 dan Pidato The Fed untuk Tren Naik yang Berkelanjutan

Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Pantau $2.450 dan Pidato The Fed untuk Tren Naik yang Berkelanjutan

Harga Emas turun dari level tertinggi baru sepanjang masa di $2.441, namun tampaknya akan melanjutkan kenaikan hari Jumat di awal pekan pada hari Senin.

Analisa Emas Lainnya

Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal

Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal

Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.

Indikator Pertemuan Teknikal

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.

Informasi Lebih Lanjut

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

BERITA