XAU/USD Harga saat ini: $1.919,79

  • Bank of England menahan diri dari menaikkan suku bunga dan berjanji akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
  • Imbal hasil obligasi Pemerintah AS melanjutkan kenaikannya, dengan imbal hasil obligasi 2-tahun mencapai tertinggi multi-tahun.
  • XAU/USD secara teknis bearish dan bisa segera menembus level acuan $1.900.

XAUUSD
XAU/USD melanjutkan penurunan mingguan ke $1.913,91 karena Dolar AS terus menguat menyusul keputusan Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga tidak berubah, namun berkomentar suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Selain itu, The Fed juga masih membuka kemungkinan kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini. Ketua Jerome Powell mengatakan fokusnya adalah pada soft landing, mengindikasikan bahwa mereka masih kesulitan untuk menghindari resesi.

Pelaku pasar menjadi dalam mode penghindaran risiko karena berita tersebut, dengan sentimen suram diperburuk oleh keputusan serupa dari Bank of England (BoE) pada hari Kamis. Gubernur Andrew Bailey dan kawan-kawan memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga bulan ini, bertentangan dengan ekspektasi kenaikan suku bunga 25 basis poin (bp). Para pengambil kebijakan optimis terhadap penurunan inflasi namun tidak akan ragu untuk menaikkan suku bunga lagi jika tekanan harga meningkat. Terakhir, mereka menambahkan bahwa kebijakan moneter akan cukup ketat dalam jangka waktu yang cukup lama agar inflasi dapat mencapai sasarannya.

Indeks global melemah, sementara kekhawatiran mendorong imbal hasil obligasi pemerintah. Imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 2-tahun mencapai puncaknya di 5,202%, tertinggi sejak 2006, dan kini berada di kisaran 5,14%. Sementara itu, obligasi 10-tahun menawarkan 4,47%, naik 12 bp hari ini.

Prospek Teknis Jangka Pendek Harga XAU/USD

XAU/USD telah memangkas semua kenaikan mingguannya, dan grafik harian menunjukkan harga berada di sekitar $1.919, saat ini berkembang di bawah semua moving average-nya. Sementara itu, indikator-indikator teknikal mendapatkan daya tarik ke bawah dalam level-level negatif, sejalan dengan minat jual yang persisten. Selain itu, pasangan ini mencapai puncaknya minggu ini di sekitar retracement Fibonacci 61,8% dari kemerosotan $1.982,15/$1.884,77 di $1.946,10, kemudian mundur tajam setelahnya. Level tersebut juga membatasi kenaikan pada bulan Agustus, dan Emas sekarang berada di bawah retracement 38,2% dari penurunan yang sama di $1.921,80, level resistance terdekat.

Grafik 4-jam mendukung perpanjangan bearish. XAU/USD melayang di sekitar Simple Moving Average (SMA) 200, sedangkan SMA yang lebih pendek mendapatkan kekuatan bearish di atasnya. Pasangan ini menghadapi minat jual jangka pendek saat melonjak di atas resistance Fibonacci terdekat, sejalan dengan tren dominan. Terakhir, indikator-indikator teknis stabil jauh di bawah garis tengahnya, hampir tidak kehilangan potensi bearish-nya.

Level-level support: 1.907,30 1.897,20 1.884,70

Level-level resistance: 1.921,80 1.933,30 1.946,10

Lihat Grafik Live XAU/USD

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua analisa

Gabung Telegram

Analisa Terkini


Analisa Terkini

Pilihan Editor

Dolar Australia Lanjutkan Kenaikan di Tengah Meningkatnya Minat Risiko, Dolar AS Melemah

Dolar Australia Lanjutkan Kenaikan di Tengah Meningkatnya Minat Risiko, Dolar AS Melemah

Dolar Australia (AUD) memperpanjang kenaikan untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Senin. Dolar AS (USD) yang lebih lemah mendukung pasangan AUS/USD. Namun, Dolar Australia memangkas kenaikan setelah keputusan suku bunga dari Tiongkok. 

Berita AUD/USD Lainnya

USD/JPY Diperdagangkan dengan Catatan Lebih Kuat di Atas 155,50, Investor Tunggu Pidato The Fed

USD/JPY Diperdagangkan dengan Catatan Lebih Kuat di Atas 155,50, Investor Tunggu Pidato The Fed

Pasangan USD/JPY diperdagangkan di wilayah positif selama tiga hari perdagangan berturut-turut di sekitar 155,80 selama awal sesi Asia hari Senin. Penurunan pasangan ini didukung oleh data PDB Jepang yang lebih lemah pada kuartal pertama (Q1). 

Berita USD/JPY Lainnya

Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Pantau $2.450 dan Pidato The Fed untuk Tren Naik yang Berkelanjutan

Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Pantau $2.450 dan Pidato The Fed untuk Tren Naik yang Berkelanjutan

Harga Emas turun dari level tertinggi baru sepanjang masa di $2.441, namun tampaknya akan melanjutkan kenaikan hari Jumat di awal pekan pada hari Senin.

Analisa Emas Lainnya

Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal

Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal

Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.

Indikator Pertemuan Teknikal

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.

Informasi Lebih Lanjut

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

BERITA